Semarang (01/08/2021) – Pelaksanaan kegiatan KKN Universitas Diponegoro kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun KKN yang kali ini sudah menjadi KKN ketiga yang berlangsung selama pandemi, namun model KKN yang kali ini berbeda karena sudah diwajibkan untuk berjalan secara virtual. Kebijakan tersebut muncul setelah melihat kondisi dari Covid-19 yang ada. Apalagi, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali awal Juni lalu.Â
Walaupun berjalan secara daring, mahasiswa diharapkan tetap bisa menyelami keadaan sekitar serta memberikan solusi untuk permasalahan yang ada. Inilah yang menjadi tantangan bagi para mahasiswa KKN kali ini.Â
Putrika Nayana Pradhanika, salah satu mahasiswa KKN Tim II Â UNDIP yang menjalankan KKN di Kelurahan Srondol Wetan Kota Semarang ini memilih program untuk mengedukasi warga sekitar tentang isolasi mandiri yang aman dan nyaman di rumah masing-masing. Program tersebut ia pilih didasarkan pada angka kasus Covid-19 yang tinggi di Kelurahan Srondol Wetan. Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, jumlah masyarakat yang teridentifikasi positif Covid-19 di Kecamatan Banyumanik paling banyak berasal dari Kelurahan Srondol Wetan.Â
Melihat banyaknya kasus yang terjadi di Kelurahan Srondol Wetan, tentu saja berpengaruh pada jumlah warga Kelurahan Srondol Wetan yang diwajibkan menjalankan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Maka dari itu, Putrika merasa program edukasi ini diperlukan agar masyarakat RW 17 dan 18 Kelurahan Srondol Wetan bisa mengetahui langkah apa yang sebaiknya dilakukan saat menjalankan isolasi mandiri.
Karena tak dapat memberi edukasi secara langsung dengan bertatap muka, akhirnya Putrika memutuskan untuk memberi edukasi dengan media booklet. Dalam booklet tersebut berisi panduan isolasi mandiri yang tepat seperti aktivitas apa saja yang sebaiknya dilakukan selama menjalani isolasi mandiri, kriteria rumah yang disarankan ketika ada keluarga yang menjalani isolasi mandiri, serta cara cek kondisi tubuh secara mandiri. Booklet tersebut akan ia sebarkan melalui Whatsapp Group yang beranggotakan beberapa pengurus dari RW 17 dan 18 Kelurahan Srondol Wetan. Sehingga nantinya booklet tersebut bisa disebarluaskan ke tiap-tiap RT yang ada di RW 17 dan 18 Kelurahan Srondol Wetan.
Program ini disambut dengan baik oleh Ketua RW 17 dan 18 Kelurahan Srondol Wetan. Mereka berpendapat bahwa booklet tersebut sangat membantu karena terdapat beberapa keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Dengan adanya booklet tersebut, diharapkan warga setempat dapat menambah wawasan dan bisa memahami apa yang harus ia lakukan apabila ia atau anggota keluarganya harus menjalani isolasi mandiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H