Mohon tunggu...
Putri Irvanna
Putri Irvanna Mohon Tunggu... -

Seorang guru muda yang masih ikhtiar menyiapkan studi lanjut S2-nya, sembari berazzam menjadi orang yang bermanfaat melalui tulisan2nya

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Grasi Corby, Kado Istimewa SBY untuk Hari Anti Narkoba 2012

26 Juni 2012   03:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:32 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang istimewa di tahun 2012 ini. Pasalnya, hari Anti Narkoba sedunia yang jatuh tanggal 26 Juni telah diwarnai dengan kado istimewa dari Kepala Negara berupa grasi 5 tahun untuk Schapelle Corby. Kado ini tertuang dalam Keppres No. 22/G/2012 pada tanggal 15 Mei 2012. Corby yang dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai wanita Australia yang divonis 20 tahun penjara pada tahun 2005 karena status kepemilikan 4,2 kg ganja, akan dibebaskan tahun 2017 setelah mendapat grasi ini.

Kabar ini tentunya melawan arus isu nasional dan membuat heboh banyak kalangan di Indonesia. Di tengah-tengah gencarnya pemerintah Indonesia menggalakkan status Indonesia Bebas Narkoba 2015 dan juga giatnya pihak yang berwajib menggrebek jaringan narkoba yang melanglang buana di Indonesia beberapa tahun terakhir ini, seakan semuanya sia-sia dengan hadirnya kabar grasi ini.

Belum selesai huru-hara tentang grasi Corby, SBY membuat kejutan kembali dengan hadiah grasinya kepada seorang napi narkoba berkewarganegaraan Jerman, Peter Achim Franz Grobmann selama 2 tahun dalam Keppres No. 23/G/2012. Kasusnya sama, kepemilikan ganja. Namun dia dikenai hukuman 5 tahun plus denda Rp 800 juta subsider 6 bulan kurungan.

Ya, grasi secara yuridis formal merupakan hak prerogatif presiden dan SBY memiliki alasan mengapa grasi itu diberikan. Akan tetapi, seharusnya SBY tidak hanya melihat kasus ini dari segi hukum semata. Sudahkah terpikirkan bagaimana dampak yang ditimbulkan dari pemberian grasi ini? Grasi ini pastinya akan semakin menyuburkan bisnis narkoba di Indonesia.

Fakta membuktikan bahwa tanah air sekarang sudah menjadi ladang surga bagi pebisnis barang terlarang ini. Seperti yang dilansir Republika,tahun 2005, polisi mengungkap pabrik ekstasi di Serang, Banten yang disebut sebagai pabrik terbesar ketiga di dunia setelah pabrik di Fiji dan Cina. Belum lama pula, kembali terungkap jaringan pil ekstasi internasional terbesar di Indonesia yang sudah beroperasi selama 10 tahun terakhir dengan ditemukannya 1.412.475 pil ekstasi yang merusak 1,5 juta warga Indonesia. Pada tahun 2011, kasus narkoba menjadi 26.560 kasus yang mana angka ini naik 40% dari 602 kasus pada tahun 1997.

Fakta lain menyebutkan datang dari Badan Narkotika Nasional (BNN). Dari data yang ada, BNNmemperkirakan jumlah pengguna narkoba di Indonesia kini mencapai 3,8 juta orang atau setara dengan 2,2 % penduduk Indonesia dengan pengguna yang dominan dari kaum profesional muda, kalangan dengan usia yang produktif. Jumlah ini mendekati jumlah penduduk dengan status mahasiswa di seluruh Indonesia. Dari fakta-fakta ini, layaklah Indonesia mendapat ‘prestasi’ menjadi peringkat 3 dunia untuk pasar narkoba seperti yang dilansir Seputar Indonesia. Narkoba pun sudah bukan barang elit lagi, kawan! Ia sudah dikenal di semua kalangan, baik konglomerat maupun rakyat jelata, dari pejabat hingga pengangguran, bahkan aparat keamanan, polisi dan tentara tak lepas dari kejahatan ini.

Grasi yang diberikan oleh presiden untuk Corby ini sebelumnya memang telah melewati jalur diplomasi pemerintah Australia kepada pemerintah Indonesia. Sangat sepakat bahwa menjadi hal yang wajar bagi seorang kepala negara yang ingin menyelamatkan warganya dari jeratan hukuman, sebagaimana pemerintah Indonesia yang juga selalu berusaha mengadvokasi TKI di Arab Saudi. Akan tetapi, narkoba jauh lebih kejam daripada korupsi, teroris, imigrasi ilegal. Karena narkoba menyerang dari generasi ke generasi dan tidak ada putus-putusnya.

Jika grasi ini mendapat sambutan hangat bagi pemerintah Australia dan Jerman, lantas, di mana manfaatnya grasi Corby dan Peter ini untuk masyarakat Indonesia? Jika kado merupakan analogi sesuatu hal yang membahagiakan siapa saja yang menerima, maka kado grasi ini hanya akan menyayat hati masyarakat Indonesia yang sehati dengan perjuangan memberantas narkoba.

Terima kasih presidenku atas kadomu ini :’-(

Putri Irvanna, Malang 26 Juni 2012

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun