Mohon tunggu...
PUTRI LESTARI
PUTRI LESTARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semua yang dilakukan hari ini, menentukan 10 tahun kedepan

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Ustad Syam, Berdakwah Ala Milenial Sampai Bertemu Istri di TikTok

31 Agustus 2023   08:20 Diperbarui: 31 Agustus 2023   08:22 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : matamata.com

Ustad Syamsuddin Nur Makka atau biasa disebut dengan panggilan Ustad Syam adalah seorang ustad, muadzin dan juga Dai.  Pria kelahiran tahun 1999 ini memulai awal karir nya dengan menjadi penulis naskah dakwah untuk Ust. Maulana. Kemudian ia di tawarkan untuk berceramah di salah satu stasiun televisi swasta. Saat itu lah ust syam dikenal oleh Masyarakat luas.

Untuk lebih bermanfaat untuk orang banyak, ustad Syam juga mengikuti zaman. Contohnya mempunyai akun TikTok . Ia memiliki akun TikTok untuk melakukan dakwah dan berceramah di akun tiktoknya sampai ia di juluki sebagai "THE CEO of AL-TIQTIQOYAH" karena ia berdakwah dengan cara milenial.

Tidak hanya berdakwah, ustad Syam bertemu jodohnya, Jihan Salsabilla juga melalui akun TikTok. Hal tersebut menjadi penyemangat dan motivasi anak muda, jika mendapat jodoh tidak sulit dan bisa melalui apa saja.

Ust. Syam membagikan beberapa video tentang agama dan kehidupan sehari-harinya sebagai pendakwah. Lalu, bagaimana cara yang efektif yang dilakukan Ustad Syam untuk dapat menarik perhatian anak muda untuk menjadi lebih baik dan selalu menomor satu kan agama? Simak penjelasan selanjutnya.

sumber : tiktok.com/syam_elmarusy
sumber : tiktok.com/syam_elmarusy

Ust Syam melakukan dakwah melalui media sosial, termasuk TikTok, dapat menjadi cara yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan moral kepada audiens yang lebih luas. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan:

  • Pilihan Platform yang Tepat untuk berdakwah: Tentukan apakah TikTok adalah platform yang cocok untuk audiens dakwah. Ust. Syam memahami dinamika platform dan target audiens, sehingga ia memilih TikTok untuk media berdakwah.
  • Perencanaan Konten: beliau membuat rencana konten yang relevan dengan pesan dakwah yang ingin di sampaikan. Pertimbangkan yang di lakukan beliau menyentuh isu-isu yang relevan dengan masyarakat saat ini.
  • Kreativitas Visual: cara Ust. Syam mengemas pesan dakwah dengan cara yang kreatif dan menarik membuat anak muda menjadi betah untuk menonton.
  • Pesan yang Jelas: Ust. Syam menyampaikan pesan dakwah dengan jelas dan singkat. Beliau tidak menggunakan bahasa yang rumit dan ambigu, sehingga langsung to the point dengan pokok pembahasan.
  • Konten Edukatif: Ust. Syam membuat konten yang edukatif dan informatif. Beliau menyediakan konten yang memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran agama, nilai-nilai moral, dan kehidupan sehari-hari.
  • Positif dan Menginspirasi: Fokus pada pesan yang positif dan menginspirasi. Beliau membagikan kisah nyata atau pengalaman pribadi yang dapat merangsang empati dan pemahaman penonton TikToknya terutama anak muda.
  • Konsistensi: beliau juga konsisten dalam mengunggah konten. Jadwalkan waktu untuk membuat dan mempublikasikan konten secara teratur dan mendapakan banyak penonton agar dakwah yang disampaikan dapat ditonton oleh orang yang lebih banyak.
  • Interaksi dengan Audiens: beliau responsif terhadap komentar dan pesan dari audiensnya. Ust. Syam suka sekali membalas komentar dari netizen dengan informatif dan sesekali menyelipkan lelucon agar tidak terlalu kaku.

Ingatlah bahwa tujuan utama berdakwah pada media sosial TikTok adalah memberikan informasi dan inspirasi positif kepada orang lain. Ust. Syam mencerminkan nilai-nilai kebaikan dan menginspirasi perubahan positif dalam kehidupan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun