Pada tanggal 30 September 2024, mahasiswa Mata Kuliah Akuntansi Mikro Universitas Duta Bangsa melakukan kegiatan observasi lapangan di salah satu pasar tradisional di kota untuk mempelajari lebih dalam tentang faktor-faktor yang menyebabkan kelangkaan barang dan dampaknya terhadap harga pasar. Kegiatan ini merupakan bagian dari materi kuliah yang bertujuan memberikan pemahaman praktis mengenai prinsip-prinsip ekonomi mikro, khususnya mengenai kelangkaan sumber daya dan mekanisme pasar.
Observasi Lapangan di Pasar Tradisional
Kegiatan yang dipimpin oleh dosen pengampu mata kuliah, Putri Intan Prastiwi, S.E., M.Ak, ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kelangkaan barang-barang kebutuhan pokok di pasar tradisional. Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang bertugas mengamati kondisi pasar, berbicara dengan pedagang, dan melakukan wawancara dengan pembeli untuk mendapatkan data terkait dengan penyebab kelangkaan yang terjadi.
Melalui observasi ini, mahasiswa diminta untuk menganalisis beberapa faktor yang berpotensi menyebabkan kelangkaan, seperti:
Gangguan Rantai Pasokan: Beberapa mahasiswa mencatat bahwa kelangkaan bahan pokok seperti minyak goreng dan beras disebabkan oleh gangguan dalam rantai pasokan yang terjadi akibat faktor cuaca atau distribusi yang terhambat.
Permintaan yang Tinggi: Dalam beberapa kasus, permintaan yang sangat tinggi di pasar, terutama menjelang hari besar atau musim liburan, menyebabkan kelangkaan barang tertentu.
Kebijakan Pemerintah dan Regulasi: Mahasiswa juga mengidentifikasi bahwa kebijakan pemerintah, seperti pembatasan ekspor atau perubahan subsidi, bisa mempengaruhi ketersediaan barang di pasar.
Perubahan Harga: Ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan, serta pengaruh dari harga yang naik, menjadi salah satu faktor yang menyebabkan beberapa barang sulit didapat di pasaran.
Wawancara dengan Pedagang dan Pembeli
Salah satu mahasiswa, Sesa (18), menyatakan bahwa observasi lapangan memberikan pengalaman berharga tentang dinamika pasar. "Kami dapat langsung berbicara dengan pedagang dan pembeli untuk memahami bagaimana kelangkaan barang mempengaruhi perilaku mereka. Ternyata, selain faktor eksternal seperti cuaca, banyak pedagang yang mengeluhkan tingginya biaya pengiriman barang yang mempengaruhi pasokan mereka," ungkap sesa.
Sementara itu, para pedagang mengungkapkan bahwa tingginya harga bahan baku dan keterbatasan stok barang menjadi tantangan utama dalam mempertahankan pasokan barang untuk konsumen. "Kami juga merasakan dampak kelangkaan ini, karena barang yang ada harganya terus naik, dan sulit untuk mendapatkan pasokan yang stabil," kata salah satu pedagang, Pak Hendra, yang menjual bahan kebutuhan pokok di salah satu pasar tradisional di kota solo.