Mohon tunggu...
Putri Insani Chaniago
Putri Insani Chaniago Mohon Tunggu... Guru - ESSAI

Ade Aisah Putri Insani Chaniago. Tanggal 8 November 1996 adalah pertama kalinya saya menghirup udara di bumi. Tepatnya di salah satu sudut kota Jayapura, Papua. kota paling timur Republik Indonesia. Di kota inilah saya lahir dan besar, menghabiskan sebagian besar masa hidup saya dari timur Indonesia. Saya mengaku orang Papua, meski saya bukan berasal dari salah satu suku asli pulau Papua. Kulit dan rambut saya pun sama sekali berbeda dengan mereka yang adalah orang asli Papua. Tapi, saya lahir dan besar di tanah Papua sehingga saya merasa, Papua adalah tanah tumpah darah saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Impian Dari Timur Indonesia

26 Mei 2020   14:09 Diperbarui: 26 Mei 2020   16:55 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah sebabnya Papua butuh solusi khusus dan serius. Membangun pendidikan di Papua harus dimulai dengan melahirkan pendidik berkualitas yang memahami bahasa dan budaya lokal Papua. Oleh karena itu, satu-satunya jalan adalah memberdayakan pemuda-pemuda lokal yang berkulitas untuk dididik menjadi seorang pendidik.

Untuk mewujudkan itu, maka perlu dan wajib bagi pemerintah membangun universitas besar yang memproduksi guru-guru berkualitas di Papua. Lahirnya universitas ini adalah cikal bakal untuk memproduksi guru-guru berkualitas dalam jumlah banyak, yang paham budaya lokal dan siap mengabdi hingga di pedalaman Papua sekalipun.

Jika kampus ini digarap serius, niscaya kekurangan guru di pedalaman Papua bisa teratasi. Terlebih di kampus inilah pemuda lokal bisa berdaya untuk memberdayakan Papua. Implikasinya, anak-anak pedalaman Papua bisa tercerdaskan dengan budaya yang tetap terjaga.

Dalam implementasinya, memang kampus ini bisa menelan biaya yang cukup besar, dan waktu yang tidak sebentar untuk membangun budaya akademiknya. Tetapi itulah harga yang harus dibayar untuk membumikan pendidikan berkualitas di pedalaman Papua.

Jika masih bertahan pada pola yang sama, niscaya Papua akan semakin tertinggal dan terus berada di bawah bayang-bayang korporasi. Lalu muncul perasaan terdzalimi. Semakin lama semakin memuncak dan akan menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan pun.

 Selanjutnya yang tak kalah penting adalah menjamin kesejahteraan guru yang mengabdi di pedalaman Papua. Selama ini guru yang mengajar di pedalaman Papua dipaksa mentalnya lebih tinggi dari pengetahuannya. Dengan akses yang serba sulit, mereka kerap diupahi dengan nominal yang kurang layak, padahal resikonya jauh lebih besar dari guru-guru di perkotaan. Tetapi guru di perkotaan justru diupahi lebih layak.

Oleh karena itu, setelah terbangun universitas khusus guru ini, lulusanya harus benar-benar dijamin oleh pemerintah dengan upah yang sesuai dan tempat tinggal yang layak. Kalau tidak, hijrah masif para guru-guru ke perkotaan akan terjadi lagi dan lagi. Pada akhirnya jika guru di pedalaman Papua telah sejahterah dan diikuti kualitas pendidikan yang mumpuni, maka menghadirkan Papua yang maju bukan lagi mimpi di siang bolong.

Sebab dari proses itulah kelak akan lahir petani-petani terdidik yang kaya inovasi; dokter-dokter yang sigap mengobati; para teknisi yang bisa mengaliri listrik hingga ke rumah-rumah honai; dan ribuan jenis profesi lain yang juga turut memajukan Papua. Lalu yang terpenting, orang-orang Papua bisa menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri. Sehingga mengahdirkan generasi-generasi bangsa yang terbaik dan mewujudkan mimpi anak-anak Papua. Karna ada Impian dari Timur Indonesia.

whatsapp-image-2020-05-25-at-23-45-44-5eccc1f9097f362c21161c13.jpeg
whatsapp-image-2020-05-25-at-23-45-44-5eccc1f9097f362c21161c13.jpeg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun