Mohon tunggu...
Putri Minda C
Putri Minda C Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

Seseorang yang memiliki hobi membaca dan menulis. Pribadi yang sedang berusaha belajar untuk menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa PMM 4 UPI "Memaknai Keberagaman, Menumbuhkan Toleransi" dalam Bingkai Modul Inspirasi

29 Juli 2024   15:42 Diperbarui: 29 Juli 2024   15:57 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salam Toleransi (Dokumen Pribadi)

Keberagaman dan toleransi adalah dua suku kata yang saling keterkaitan, dimana jika suatu daerah atau suatu Negara memiliki beragam suku, agama, ras dan golongan yang berbeda tentu dibutuhkan nilai-nilai toleransi yang tinggi dalam setiap lapisan warga masyarakat yang ada.

Melihat isu yang sangat esensial ini, maka mahasiswa PMM 4 UPI kelompok 19 (Kujang) dan kelompok 1 (Kolecer) mengadakan kegiatan Modul Inspirasi dengan mengangkat tema "Memaknai Keberagaman, Menumbuhkan Toleransi". Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 April 2024 dengan mengundang Narasumber seorang pemimpin daerah  yaitu Dr. H. Mohamad Zen, M.Pd. yang merupakan Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan tersebut diikuti oleh 50 Mahasiswa PMM 4 Universitas Pendidikan Indonesia, dengan di dampingi oleh Liaison Officer (LO) dan Dosen Modul Nusantara masing-masing kelompok. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah inspiratif dan bertukar pendapat bagi mahasiswa PMM 4 UPI yang berasal dari berbagai daerah yang berbeda-beda dengan beragam keunikannya masing-masing.

Dalam kegiatan ini Pak Dr. H. Mohamad Zen, M.Pd memaparkan dan menjelaskan bahwa pentingnya pluralisme atau paham keberagaman dimana Kabupaten Tasikmalaya menghadirkan program-program yang dapat menjaga eksistensi pluralisme di Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat berbagai kebijakan inklusif  yang diterapkan pemerintah Kabupaten Tasikmalaya guna mendukung dan melindungi keberagaman masyarakat. Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya juga aktif dalam memfasilitasi perayaan-perayaan budaya dan agama. Selain itu, juga mendorong kegiatan-kegiatan yang mempererat interaksi dan kerja sama diantara berbagai kelompok masyarakat, serta pemerintah Kabupaten Tasikmalaya juga berperan aktif dalam mencegah dan menyelesaikan potensi konflik yang muncul di masyarakat. Dalam rangka mencegah hal tersebut, pemerintah Kabupaten Tasikmalaya membentuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Adapun program-program di FKUB  yang di rancang untuk mendukung keragaman serta memupuk persatuan dan kesatuan masyarakat diantaranya yakni, ruang dialog antar umat beragama melalui program "SAUNG RUKUN", musyawarah konflik, ceramah kebangsaan serta gerakan antiradikal dan HOAX.

Dalam menjalankan program-program tersebut agar tercipta nilai-nilai toleransi, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya di bantu oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Kesbangpol Kabupaten Tasikmalaya menghadirkan beberapa program diantaranya, program pengembangan wawasan kebangsaan dan ketahanan bangsa bagi tokoh masyarakat dan agama, program pengembangan kenyamanan lingkungan masyarakat dan program pendidikan politik bagi masyarakat.

Diselenggarakannya kegiatan Modul Inspirasi ini menyadarkan kepada mahasiswa bahwa perbedaan adalah hal yang alami dan justru memperkaya masyarakat. Mahasiswa juga didorong untuk selalu menghargai keunikan setiap individu ataupun kelompok dan melihat keberagam tersebut sebagai kekuatan, bukan kelemahan. Oleh karna itu, mahasiswa diharapkan dapat saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada, juga menolak diskriminasi hanya karna suatu perbedaan.

Kegiatan Modul Inspirasi ini mendorong mahasiswa untuk dapat menjadi polopor dalam mencegah intoleransi yang terjadi di Indonesia dengan berkaca di daerah Kabupaten Tasikmalaya. Karena sejatinya generasi muda sebagai tonggak pembangunan bangsa diharapkan dapat menjaga dan melestarikan keberagaman serta menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Sehingga isu-isu keberagaman yang membentuk sifat intoleransi tidak lagi terdengar dan tercium dikalangan masyarakat Indonesia, karna sudah memiliki generasi muda yang sadar akan pluralisme. Sehingga terciptalah suasana yang harmonis, rukun dan damai dalam setiap lapisan warga masyarakat yang ada. Maka, dengan kehidupan yang harmonis akan mendorong kreativitas dan inovasi di dalamnya dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Penulis : Azfa Dzaki Shiddig, Agus Syaputra, Christiano Assa, Nur Hikmah

Editor: Putri Minda. C

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun