Kemajuan teknologi dalam bidang pertanian semakin berkembang dengan banyaknya metode yang dikembangkan untuk produk hasil pertanian. Metode yang dikembangkan salah satunya adalah edible coating. Teknologi edible coating merupakan teknologi yang diciptakan sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan masa simpan dan keamanan mikrobiologis produk hasil pertanian. Edible coating dapat dibuat dari bahan baku yang mudah diperbaharui seperti campuran lipid, polisakarida dan protein yang berfungsi sebagai barrier uap air, gas dan zat-zat terlarut lain serta berfungsi sebagai carrier (pembawa) berbagai macam ingridients  seperti emulsifier, antimikroba dan antioksidan.
Kesadaran masyarakat semakin tinggi akan pentingnya konsumsi makanan yang sehat dan aman serta kepedulian terhadap lingkungan. Salah satu produk pertanian yang dikonsumsi tinggi oleh masyarakat adalah buah-buahan dan sayur-sayuran. Buah dan sayur tropis adalah komoditas yang mudah rusak dalam proses panen sampai ke tangan konsumen. Kerusakan fisiologi bagian buah dan sayur yang tidak dapat dimakan seperti kulit, seringkali dijadikan pertimbangan konsumen untuk dikonsumsi.
Penggunaan edible coating merupakan salah satu alternative untuk menjaga kualitas produk hasil pertanian, salah satunya adalah buah dan sayur. Edible coating merupakan suatu lapisan tipis yang dapat dimakan, ramah lingkungan dan biodegradable. Menurut Kavadya Syska, Koordinator Studi Teknologi Pangan di Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto menyampaikan bahwa keberhasilan edible coating terdiri dari tiga kategori yaitu hidrokoloid (protein dan karbohidrat), lipid (lilin, asilgliserol, dan asam lemak), dan kombinasi dari keduanya.
Edible coating merupakan salah cara yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan dan juga dapat mempertahankan mutu dari buah dan sayur pada suhu ruang (Mulyadi, 2014). Edible coating dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu, pencelupan (dipping), pembusaan (foaming), penuangan (casting) dan penyemprotan (sprying).
Edible coating berbahan dasar pati memiliki kelebihan yaitu memiliki sifat kohesif yang baik, serta memiliki laju transmisi gas dan uap air rendah, tetapi memiliki kelemahan, yaitu ketahanan uap air yang rendah. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, maka di dalam pembuatannya diperlukan bahan tambahan yang bersifat hidrofobik yaitu asam stearate. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi edible coating adalah cakupan permukaan, waktu dan metode aplikasi, kondisi penyimpanan, serta komposisi dan ketebalan lapisan.
Adapun beberapa keuntungan dan dampak positif dari penggunaan edible coating terhadap buah-buahan segar hasil dari pertanian, antara lain adalah: 1) dapat menurunkan water activity permukaan bahan sehingga kerusakan akibat mikroorganisme dapat dihindari; 2) dapat memperbaiki struktur permukaan bahan sehingga permukaan menjadi mengkilap; 3) dapat mengurangi terjadinya dehidrasi sehingga susut bobot dapat dicegah; 4) dapat mengurangi kontak antara permukaan buah dan sayur dengan oksigen bebas sehingga menghindari terjadinya proses oksidasi yang dapat menyebabkan ketengikan buah dan sayur; 5) sifat asli produk seperti flavor dapat dipertahankan; dan 6) dapat memperbaiki penampilan produk.
