Mohon tunggu...
Putri hidayatul fitri
Putri hidayatul fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Traveling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemimpin Transformative di Era Disrupsi Tantangan dan Peluang bagi Kepala Sekolah

27 September 2024   12:02 Diperbarui: 27 September 2024   12:09 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan merupakan sektor yang sangat penting dalam menentukan nasib suatu bangsa. Di zaman yang penuh dengan perubahan dan disrupsi ini, pendidikan harus menyesuaikan diri dengan tuntutan keadaan yang selalu berubah. Perubahan tersebut tidak hanya mencakup perubahan metode pengajaran, namun juga perubahan seluruh elemen pendidikan, termasuk kurikulum, teknologi yang digunakan, dan cara berpikir siswa. Di era disruptif ini, teknologi adalah salah satu agen perubahan terpenting dalam pendidikan.
Prof Dr Asep Saefuddin, pakar pendidikan asal Indonesia, berkomentar bahwa "pendidikan di era disruptif ini harus mampu mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran guna mempersiapkan siswa menghadapi kesulitan di masa depan."
Era disrupsi mendorong kita untuk berpikir cepat dan berorientasi pada target. Dari yang awalnya menggunakan pendekatan manual, kini beralih ke sistem komputer. Jadi sistem sekolah harus menyesuaikan diri secara efisien terhadap kemajuan baru. Perkembangan di bidang pendidikan dapat kita saksikan karena banyak pendekatan pembelajaran baru yang memanfaatkan media digital, seperti penggunaan video pembelajaran, e-learning, website sekolah, aplikasi pembelajaran terpusat. Kepemimpinan dalam konteks pendidikan dapat dipandang sebagai amanah yang diberikan oleh Tuhan. Dalam banyak tradisi agama, pemimpin diharapkan untuk memimpin dengan integritas, keadilan, dan kasih sayang. Prinsip-prinsip ini dapat diterapkan dalam kepemimpinan kepala sekolah, di mana mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk mengelola sekolah, tetapi juga untuk membimbing siswa dan staf dengan nilai-nilai moral yang baik.
Era disrupsi merupakan era dimana terjadi perubahan dan banyak terobosan baik sistem maupun aplikasi. Salah satu ciri era disrupsi adalah adanya transaksi tanpa tatap muka langsung digantikan oleh media online. Termasuk disrupsi dalam bidang pendidikan, khususnya proses pembelajaran tidak memerlukan tatap muka, namun dapat dilakukan melalui media online.
Kepemimpinan mempunyai peranan yang sangat menonjol dalam mencapai keberhasilan dalam memenuhi visi, misi dan tujuan organisasi. Perkembangan pendidikan di era digital menempatkan pengajar di tengah perubahan signifikan dalam posisinya dalam proses pembelajaran. Secara tradisional, guru mempunyai fungsi sebagai pemandu utama pengetahuan, namun dengan hadirnya teknologi digital, pekerjaan ini mengalami transisi mendasar.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar kepala sekolah dalam usaha memajukan pendidikan adalah peran kepala sekolah sebagai pemimpin, manajer, administrator, supervisor, pendidik, inovasi dan motivator. Jadi kepala sekolah harus memiliki kompetensi untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Jadi kepemimpinan kepala sekolah harus merunjuk kepada suatu proses kegiatan dalam hal memimpin, membimbing, mengontrol perilaku, perasaan serta tingkah laku terhadap orang lain yang ada dibawah pengawasannya.
Pengaruh pertama yang muncul adalah perubahan paradigma pembelajaran, dimana dosen tidak lagi hanya memberikan materi secara sepihak, namun justru menjadi fasilitator yang mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam pengalaman pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan, posisi kepemimpinan kepala sekolah tidak hanya dituntut untuk menjalankan sekolah secara efisien, tetapi juga menjadi pemimpin transformatif yang mampu memandu perubahan, merangsang inovasi, dan membangun lingkungan belajar yang adaptif. Sebagaimana dikemukakan, peran seorang pemimpin pendidikan cukup luas dalam menjamin terselenggaranya layanan pendidikan yang berkualitas demi kemajuan sumber daya manusia di masa depan. Kepemimpinan pendidikan yang efektif sangat penting untuk mengatasi tuntutan dan tantangan yang disebabkan oleh gangguan saat ini dan untuk mencapai tujuan pendidikan dengan sukses.
Kepemimpinan Transformative
Kepemimpinan transformative adalah salah satu gaya kepemimpinan yang bisa mendorong dan memberdayakan pengikutnya baik secara invidu agar lebih meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Kepemimpinan memerlukan transformasi pola pikir dan pendekatan pemimpin, selaras dengan kemajuan teknologi dan perubahan masyarakat, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Dari perspektif sosiologis, kepemimpinan transformasional di sekolah dapat dilihat sebagai respons terhadap perubahan sosial yang cepat. Kepala sekolah harus memahami dinamika sosial di lingkungan mereka dan bagaimana hal ini mempengaruhi siswa dan staf. Dengan membangun budaya sekolah yang inklusif dan responsif, kepala sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kolaborasi dan partisipasi aktif dari semua anggota komunitas sekolah.
Kepemimpinan transformasional memberikan pengalaman penting, karena pemimpin transformasional secara konsisten mendorong dan menciptakan energi baik dalam segala hal. Oleh karena itu, kepemimpinan transformasional diharapkan dapat menjadi teladan kepemimpinan bagi kepala sekolah agar menjadi teladan yang berprestasi, menginspirasi anggotanya dan membangkitkan semangat untuk mencapai tujuan yang diinginkan suatu organisasi.
Era Disrupsi/Digital
Situasi yang dikenal sebagai "disrupsi digital" muncul ketika beragam teknologi digital menghasilkan inovasi besar dan perubahan signifikan. Kita didorong untuk berpikir cepat dan berorientasi pada tujuan di masa disruptif ini. Saat ini sudah menggunakan sistem komputerisasi, bukan sistem manual seperti dulu. Oleh karena itu, sistem pendidikan perlu cepat menyesuaikan diri dengan perubahan di era yang semakin canggih ini.
Menurut Rosyadi , periode disrupsi ditandai dengan pergeseran norma-norma masyarakat secara besar-besaran yang disebabkan oleh kemajuan teknologi yang bertujuan untuk memenuhi permintaan konsumen di masa depan. Dari sudut pandang psikologis, kepemimpinan yang efektif d\dalam menghadapi era disrupsi memerlukan pemahaman tentang motivasi dan perilaku manusia. Kepala sekolah harus mampu mengenali kebutuhan emosional dan psikologis siswa dan staf, serta menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan mental dan emosional mereka. Teori motivasi, seperti teori kebutuhan Maslow, dapat digunakan untuk memahami bagaimana kepala sekolah dapat memenuhi kebutuhan dasar dan psikologis anggota komunitas sekolah.
Tantangan dan Peluang Bagi Kepala Sekolah
Sistem sekolah harus mengatasi berbagai masalah yang disebabkan oleh era digital. Akses yang tidak setara terhadap teknologi adalah salah satu masalah utama. Mengubah paradigma pembelajaran menghadirkan kesulitan lain. Mengadopsi teknologi memerlukan penyesuaian mendalam terhadap cara pendidik menyampaikan pengetahuan dan cara peserta didik memahaminya. Agar berhasil memasukkan teknologi ke dalam kurikulum, pendidik harus mengatasi kurva pembelajaran teknologi mereka sendiri.
Dengan munculnya transformasi digital, pembelajaran jarak jauh benar-benar membuka peluang. Karena penghapusan batasan geografis, siswa kini dapat mendaftar di kursus dan mendapatkan pengajaran dari universitas di seluruh dunia.
Generasi yang lebih bertalenta, imajinatif, dan mampu menghadapi tantangan masa depan dapat lahir berkat peluang yang dihadirkan oleh transisi digital. Pendidikan dapat menjadi faktor utama dalam membekali masyarakat untuk berkembang di era digital yang berkembang pesat dengan memanfaatkan peluang tersebut secara maksimal.
Penciptaan lingkungan pembelajaran online, di mana siswa dapat mengakses materi pelajaran, pekerjaan rumah, dan sumber daya pendidikan lainnya secara elektronik, adalah contoh lain bagaimana teknologi digunakan dalam pendidikan. Selain itu, penggunaan teknologi dalam pendidikan mendorong penerapan strategi pengajaran mutakhir termasuk pembelajaran berbasis proyek, simulasi, dan personalisasi pengajaran menggunakan kecerdasan buatan.

Berdasarkan hasil wawacara dengan Kepala Sekolah di SMP Negeri 6 Jember yang dilakukan peneliti terkait dengan Kepemimpinan Transformative di Era Disrupsi: Tantangan dan Peluang Bagi Kepala Sekolah di SMP Negeri 6 Jember. Karena kepala sekolah dipandang sebagai atasan yang menetapkan standar, maka temuan peneliti menunjukkan betapa pentingnya kepemimpinan kepala sekolah dalam transformative era disrupsi di SMP Negeri 6 Jember. Dari sini terlihat jelas bahwa kepala sekolah menjadi pemimpin transformative yang mampu menumbuhkan kreativitas, dan membangun lingkungan belajar yang fleksibel.
Menurut beliau dunia saat ini semakin berkembang dan salah satu faktor terbesar yang mempengaruhinya adalah perkembangan teknologi. Apalagi di zaman yang serba digital sekarang, dunia memasuki sebuah era baru yakni era disrupsi. Kepemimpinan yang melibatkan perubahan dalam organisasi sekolah.
Penelitian ini mengenai transformasi kepala sekolah juga berkaitan dengan kemampuan kepala sekolah dalam memotivasi sumber daya manusia di sekolah untuk mencapai sasaran tingkat tinggi yang dianggap di luar kepentingan pribadinya, dimana segala sesuatu yang dilakukannya dalam pekerjaannya semata-mata demi kemajuan sekolah.
Kepemimpinan merupakan salah satu posisi paling penting dalam suatu organisasi karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap berhasil atau gagalnya suatu sekolah. Dalam kepemimpinan transformatif di era disrupsi, Kepala SMP Negeri 6 Jember mendefinisikan disrupsi sebagai penemuan yang menggantikan sistem lama dengan sistem baru yang tertanam kuat dalam sistem tersebut. Selain itu, era disruptif juga dapat mendatangkan pemain-pemain baru untuk menggantikan pemain-pemain yang sudah ada.
Era disrupsi dapat menggantikan teknologi lama yang serba fisik di masa disruptif ini untuk menciptakan hal-hal baru dan lama yang lebih efektif dan bernilai. Model bisnis baru dengan strategi lebih inovatif dan disruptif. perubahannya luas mulai dari bidang bisnis, keuangan, transportasi, sosial kemasyarakatan, dan pendidikan hanyalah beberapa bidang yang mengalami perubahan signifikan. Era ini akan menuntut kita untuk berubah atau punah.
Kepemimpinan Transformative Bagi Kepala Sekolah Dalam Digitalisasi Sekolah
Menurut kepala sekolah SMP Negeri 6 jember dalam menghadapi era transformative disrupsi beliau menerapkan visi digital yang jelas dimana kepala sekolah harus menetapkan visi yang menggambarkan tujuan dan manfaat digitalisasi dalam Pendidikan, menyediakan pelatihan dan pengembangan bagi guru dan staf untuk meningkatkan keterampilan teknologi mereka, sehingga mereka dapat mengintegrasikan alat digital secara efektif dalam pembelajaran, mendorong guru untuk berinovasi dan mencoba metode pembelajaran baru serta memberi dukungan dalam implementasinya, kelibatan komunikasi dengan melibatkan orang tua dan komunitas dalam proses digitalisasi serta mengedukasi mereka tentang manfaat dan penggunaan teknologi dalam Pendidikan, memastikan bahwa sekolah memiliki insfrastruktur teknologi yang cukup seperti akses internet yang baik dan perangkat yang memadai untuk mendukung pembelajaran digital, dan evaluasi secara teratur efektivitas penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

Tantangan Utama Bagi Kepala Sekolah Dalam Digitalisasi Sekolah
Menurut kepala sekolah SMP Negeri 6 Jember tantangan di era disrupsi yaitu salah satu adalah ketersediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana. Pertama, kebutuhan Infrastruktur Digital seperti WiFi salah satu sarana yang paling vital dalam digitalisasi sekolah. Koneksi internet yang stabil dan cepat sangat penting untuk mendukung proses pembelajaran berbasis teknologi.
Kualitas WiFi yang buruk dapat menghambat akses ke materi pembelajaran online dan aplikasi edukasi, perangkat Komputer Sekolah memerlukan perangkat komputer yang memadai untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar termasuk desktop dan laptop. Ketersediaan perangkat ini harus mencukupi untuk jumlah siswa dan guru agar proses belajar dapat berlangsung secara efektif. Kedua, keterbatasan Regulasi seperti penggunaan HP ada aturan yang melarang penggunaan handphone di lingkungan sekolah. Larangan ini biasanya diberlakukan untuk mencegah potensi penyalahgunaan HP, seperti akses ke konten negatif atau penyebaran informasi yang tidak sesuai. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa HP dapat digunakan untuk memposting kejadian-kejadian negatif yang dapat merugikan reputasi sekolah.
Ketiga, Metode Pembelajaran Digital dengan menggunakan Penggunaan Platform Online, beberapa metode pembelajaran seperti pengisian Google Form, Zoom Meeting, dan Google Meet sering digunakan untuk mendukung pembelajaran. Namun, dengan adanya pergeseran ke metode luring (luar jaringan), penggunaan platform-platform ini telah berkurang. Meskipun begitu, beberapa guru masih menggunakan Google Form untuk mempercepat proses koordinasi dan pengumpulan hasil kerja siswa.
Keempat, Penerapan dan penyesuaian strategi Pembelajaran yaitu beradaptasi dengan kebutuhan sekolah untuk menyesuaikan strategi pembelajaran dengan perkembangan teknologi dan regulasi yang ada. Ini termasuk mengoptimalkan penggunaan perangkat digital dan platform online sesuai dengan kebijakan sekolah dan kebutuhan siswa.
Secara keseluruhan, tantangan dalam digitalisasi sekolah melibatkan perbaikan infrastruktur digital, pemahaman dan penerapan regulasi, serta penyesuaian metode pembelajaran. Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini, diharapkan digitalisasi sekolah dapat berjalan lebih efektif dan mendukung peningkatan kualitas pendidikan.

Peluang Bagi Kepala Sekolah Dalam Digitalisasi Sekolah
Menurut kepala sekolah SMP Negeri 6 Jember beliau akan menerapkan pelayanan terlebih dahulu yang mana kepala sekolah SMP Negeri 6 Jember mempunyai inovasi pelayanan masyarakat menggunakan aplikasi Play Store yaitu aplikasi Pinter (Sistem Informasi Presensi dan PINALTI SMP 600), yang tersedia di Google Play Store untuk diunduh oleh orang tua, siswa, dan pihak sekolah.
Fitur utama dalam Pinter yaitu untuk memantau kehadiran, absensi harian Setiap hari, orang tua dapat memeriksa kehadiran siswa melalui aplikasi tersebut. Jika kode warna hijau menandakan kehadiran siswa pada hari tersebut, merah menandakan ketidakhadiran tanpa keterangan (bolos), kuning: Menandakan ketidakhadiran karena sakit, abu-abu menunjukkan ketidakhadiran tanpa keterangan atau adanya kegiatan lain, sehingga memberikan gambaran visual yang jelas mengenai pola kehadiran siswa dan memudahkan pemantauan oleh orang tua.
Fitur yang kedua di dalamnya ada catatan pelanggaran tata tertib, yaitu mencatat pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa, orang tua dapat melihat catatan pelanggaran secara langsung di aplikasi, mempermudah komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah mengenai pelanggaran, tanpa perlu panggilan telepon atau kunjungan langsung. Sehingga mengurangi ketidak pastian bagi orang tua dan membantu mereka untuk lebih proaktif dalam menangani masalah disiplin. Di bidang IT seperti persuratan dan sebagainya kita sudah menggunakan IT semua yaitu persuratan Elektronik untuk mengelola dokumen dan surat-menyurat secara digital untuk efisiensi dan keamanan.
Kemudian pengaturan jam sekolah yaitu mengelola jadwal sekolah dan jam pelajaran secara elektronik, memudahkan penjadwalan dan pengaturan. NTTS (Networked Time and Attendance System) sistem yang memanfaatkan jaringan komputer untuk memantau dan merekam waktu kehadiran serta absensi karyawan, siswa, atau anggota organisasi lainnya, dengan pencatatan kehadiran secara otomatis melalui berbagai metode, seperti pemindai kartu ID, fingerprint (sidik jari), atau pemindai wajah.
Beberapa sistem NTSS juga dapat mengirimkan pemberitahuan otomatis kepada manajer atau administrator tentang absensi yang tidak terjadwal, sehingga dapat mengurangi beban administratif bagi pihak sekolah dengan otomatisasi dan digitalisasi data, Dengan menggunakan NTSS, organisasi dapat mengelola waktu dan absensi secara lebih efektif, memberikan data yang berguna untuk pengambilan keputusan, dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

Pihak yang Berkolaborasi Dalam Digitalisasi Sekolah
Menurut kepala sekolah SMP Negeri 6 Jember yaitu pertama, kepala sekolah yang memegang peran kunci dalam merancang dan mengimplementasikan strategi transformasi sekolah serta memastikan keselarasan dengan visi dan misi pendidikan.
Kedua guru dan staf pengajar yang berperan dalam mengembangkan metode pembelajaran inovatif, mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, dan membimbing siswa dalam menghadapi perubahan zaman, ketiga, siswa yang dilibatkan dalam proses pembelajaran aktif, memberikan masukan, serta mendorong untuk mengembangkan keterampilan dan beradaptasi dengan perubahan teknologi.
Keempat, orang tua yang berperan dalam mendukung proses belajar-mengajar di rumah, berkolaborasi dengan sekolah dalam mendukung perkembangan anak, serta memperkuat kemitraan antara sekolah dan keluarga. Kelima komunitas lokal yang melibatkan komunitas dalam mendukung pendidikan, menyediakan sumber daya, serta menciptakan lingkungan belajar yang beragam dan inklusif.
Keenam industri dan dunia usaha yang berkolaborasi untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri, memberikan kesempatan magang, dan mendukung pendidikan berbasis praktik. Ketujuh, lembaga pendidikan tinggi berperan dalam menyediakan pelatihan, penelitian, dan sumber daya pendidikan yang mendukung pengembangan program inovatif di tingkat sekolah. Kedelapan, pemerintah dan kementerian pendidikan memberikan arahan kebijakan, dukungan, dan sumber daya untuk mendukung transformasi pendidikan di tingkat nasional dan regional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun