Penulis Putri Hidayatus Sholihah, Aisyahfira Sajida, Ichda Amelia Putri Agustin, Putri Hidayatul Isnaini, Nikmatuzzakiya, Sri Wahyuni Nur Kholifah, Arya Setya Nugroho
PGSD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Gresik
Sabtu (14/7/2024) mahasiswi PGSD Universitas Muhammadiyah Gresik mengemukakan Pendidikan multikultural mampu menerima perbedaan. Pendidikan multikultural diterapkan kepada siswa dapat memberikan pemahaman sehingga mampu menerima perbedaan, kritik, dan memiliki rasa empati serta toleran. Tujuan pendidikan Multikultural salah satunya adalah upaya untuk menanamkan perbedaan yang ada pada sesama manusia sebagai suatu kondisi yang alamiah, dapat menumbuhkan sifat sadar tentang keanekaragaman, tentang kesetaraan, kemanusiaan, keadilan, menanamkan nilai-nilai demokrasi yang saat ini sangat diperlukan berkaitan dengan beragam permasalahan sosial.
Kualitas pendidikan Jerman memiliki beberapa keunggulan diantaranya yaitu kualitas guru. Dalam pendidikan di negara Jerman sangat fokus pada kualitas pengembangan  guru. Guru di Jerman dihargai secara sosial dan ekonomi, serta diwajibkan untuk mengikuti pelatihan lanjutan secara berkala. Keunggulan yang kedua yakni kurikulum yang relevan, kurikulum yang mengembangkan kemampuan yang relevan dengan dunia nyata. Kurikulum di Jerman dirancang dengan cermat dan sistematis untuk membangun pemahaman mendalam dan mendorong penerapan konsep dalam kehidupan nyata.
Kualitas pendidikan di Indonesia sendiri merupakan negara yang sangat peduli terhadap pelaksanaan pendidikannya. Namun, pendidikan tidak pernah lepas dari berbagai permasalahan. Dengan kondisi kualitas pendidikan Indonesia yang terbilang sangat kurang dibandingkan negara-negara lain di dunia, banyak yang menjadi faktor pengahambat kemajuan pendidikan di Indonesia.
Â
Permasalahan Pendidikan di Indonesia Dewasa ini berbagai macam permasalahan pendidikan di Indonesia menjadi tantangan terbesar dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Permasalahan tersebut menjadi faktor terbesar rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia saat ini. Pasalnya, kualitas manusia yang dihasilkan sangat bergantung pada kualitas pendidikan itu sendiri. Adapun permasalahan-permasalahan tersebut adalah sebagai berikut yaitu : 1. Pendidikan yang Kurang Merata, 2. Masalah Penempatan Guru, 3. Rendahnya Kualitas Guru
Pendidikan multikultural di Jerman telah menjadi fokus utama dalam sistem pendidikan Jerman. Berikut adalah beberapa aspek yang menunjukkan komitmen Jerman terhadap pendidikan multikultural: Penghormatan Terhadap Martabat Manusia: Pendidikan Jerman berdasarkan nilai-nilai yang ditetapkan dalam Pasal 2 Konstitusi Eropa, termasuk penghormatan terhadap martabat manusia, kebebasan, demokrasi, kesetaraan, supremasi hukum, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, termasuk hak-hak orang-orang dalam kelompok minoritas.
Dapat disimpulkan bahwa Pendidikan multikultural juga dinilai penting guna menjembatani perbedaan kepentingan dan perbedaan karakter dalam pendidikan-pendidikan lokal. Perbedaan kepentingan merupakan salah satu kendala pembangunan pendidikan nasional selama lebih dari setengah abad. Dengan pengembangan model pendidikan berbasis multikultural diharapkan mampu menjadi salah satu metode efektif untuk meredam konflik. Selain itu, pendidikan multikultural bisa menanamkan sekaligus mengubah pemikiran peserta didik untuk benar-benar tulus mengharagai keberagaman etnis, agama, ras, dan golongan. Pendidikan multukulturalisme menjadi sangat penting dikembangkan maka program-program multikultural senantiasa diarahkan untuk menumbuhkan pemahaman dan partisipasi dari kelompok-kelompok masyarakat agar tumbuh simpati terhadap perjuangan multikultural tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H