Mohon tunggu...
putri handayani
putri handayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa biasa di suatu universitas, yang memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

SDM Rendah Menjadi Isu Serius dalam Pengelolaan Gili Ketapang

7 Desember 2022   17:15 Diperbarui: 7 Desember 2022   17:29 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Desa Gili Ketapang merupakan suatu pulau kecil yang berada di Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo yang memiliki luas wilayah 61 Ha. Desa Gili Ketapang juga merupakan sebuah pulau yang berada di Kabupaten Probolinggo yang memiliki potensi wisata bahari. Gili Ketapang memiliki potensi wisata bahari seperti terumbu karang, keindahan laut, dan beraneka ragam ikan. 

Terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang hidup di dasar perairan dan berupa bentukan bantuan kapur yang merupakan rumah bagi biota laut. Karena potensi dan keindahan wisata bahari nya itu membuat Gili Ketapang menjadi salah satu objek wisata bahari yang diminati wisatawan. 

Para wisatawan yang datang berkunjung ke Gili Ketapang bisa menikmati keindahan bahari melalui kegiatan snorkeling yang merupakan salah satu atraksi wisata yang ditawarkan para pengelola wisata Gili Ketapang.

Tetapi sayangnya perairan Gili Ketapang mulai tercemar. Perairan Gili Ketapang tercemar oleh sampah -- sampah akibat ulang tangan manusia. Banyak sekali sampah yang ada di Perairan Gili Ketapang, seperti sampah plastik, kardus, bahkan juga terdapat sampah yang sulit terurai seperti limbah popok bayi. 

Terjadinya percemaran ini karena kurangnya kualitas sumber daya manusia yang ada di Gili Ketapang. Kurangnya kualitas sumber daya manusia yang ada di Gili Ketapang bisa menjadi isu wisata bahari yang serius. Jika hal ini tidak segera ditangani bisa mengurangi minat wisatawan yang ingin berkunjung ke Gili Ketapang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun