Apa itu PMM? PMM merupakan singkatan dari Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa, merupakan kegiatan pengabdian yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang sebagai bentuk partisipasi dalam memajukan serta memecahkan permasalahan di daerah-daerah pada tingkatan desa.
Adapun PMM, adalah bentuk aplikasi dari hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam penjalanannya PMM sekilas sangat mirip denngan program KKN, namun terdapat sedikit perbedaan yaitu pada jumlah anggota PMM yang beranggotakan 5 orang Salman Jauhari Hartono (202210420311033), Aulya Mardiana Agusvita Sari (202210420311041), Indar Tri Puspitasari (202210420311255), Aiman Al-Habib (202210420311256), dan Putri Febriyanti (202210420311273).PMM memiliki sasaran hampir pada seluruh aspek seperti pada wilayah pendidikan, dan Kesehatan. Sama dengan halnya yang dilakukan oleh PMM Bhaktiku Negeri ini. Dan salah satu progam kerja yang kami angkat untuk Yayasan Insan Mulia ini adalah pengenalan tentang rawat luka.
Pendidikan tentang perawatan luka menjadi salah satu materi penting yang perlu diperkenalkan kepada siswa sekolah dasar (SD). Dengan meningkatnya aktivitas fisik anak-anak, risiko terjadinya luka pun semakin besar. Oleh karena itu, pemahaman tentang cara merawat luka yang benar sangat diperlukan agar anak-anak dapat menangani situasi darurat dengan baik.
Dalam kegiatan pembelajaran yang diadakan di SD Yayasan Insan Mulia, kami mengadakan sesi khusus mengenai perawatan luka. Dalam sesi ini, siswa diajarkan langkah-langkah sederhana seperti mencuci tangan sebelum merawat luka, membersihkan luka dengan air bersih, dan menutup luka dengan perban. Metode ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar yang bermanfaat bagi anak-anak dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, para siswa juga dilibatkan dalam simulasi perawatan luka. Dengan menggunakan bahan-bahan sederhana, anak-anak berlatih menerapkan teori yang telah dipelajari. Aktivitas ini tidak hanya membuat mereka lebih paham, tetapi juga menumbuhkan rasa empati dan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan teman-teman.
Melalui pendidikan perawatan luka, siswa diharapkan dapat mengurangi risiko infeksi dan komplikasi akibat luka. Pengetahuan ini juga dapat membantu mereka merasa lebih percaya diri dalam menghadapi situasi darurat. Di samping itu, program ini mendukung kesehatan dan keselamatan anak-anak di lingkungan sekolah.
Dengan adanya program pendidikan rawat luka, diharapkan siswa SD dapat tumbuh menjadi individu yang lebih bertanggung jawab dan peduli terhadap kesehatan diri dan orang lain. Semoga kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lainnya untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan di kalangan anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H