Mohon tunggu...
PUTRI FEBRIANTI
PUTRI FEBRIANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Jurusan Ilmu Komunikasi

Saya mahasiswa aktif jurusan Ilmu Komunikasi yang penuh semangat dan berdedikasi. Ketertarikan saya yang mendalam dalam dunia komunikasi mendorong saya untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan, khususnya dalam bidang copywriting dan pembuatan konten. Saya percaya bahwa keahlian ini akan memberikan dampak positif dalam berbagai aspek komunikasi, dan saya berkomitmen untuk terus mengasah kemampuan saya demi mencapai hasil yang optimal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melintasi Masa dengan Egrang Batok, Permainan Tradisional yang Tak Terlupakan

12 November 2023   12:08 Diperbarui: 12 November 2023   12:21 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pendahuluan

Di era kemajuan teknologi yang pesat, anak-anak semakin terpapar pada aktivitas digital dan hiburan elektronik. Gadget dan layar menjadi teman setia mereka, merambah ke berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Menonton televisi, bermain game, dan terikat pada dunia maya telah menjadi bagian integral dari rutinitas anak-anak modern. Sayangnya, fenomena ini membawa dampak negatif pada perkembangan anak, terutama dalam hal keseimbangan (Mujtahidin & Rachman, 2022).

Seiring dengan meningkatnya preferensi anak-anak terhadap aktivitas digital, permainan tradisional menghadapi tantangan dalam mempertahankan tempatnya. Aktivitas-aktivitas lama yang mengandalkan keaktifan fisik dan interaksi sosial semakin tergeser oleh teknologi. Implikasinya tidak hanya terbatas pada keterbatasan gerakan fisik, tetapi juga merambah ke aspek perkembangan keseimbangan anak.

Permainan Egrang Batok Kelapa bukan hanya sekadar alternatif untuk mengisi waktu luang, melainkan juga menjadi kunci untuk mengatasi dampak negatif dari lonjakan aktivitas digital. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang aspek-aspek keseimbangan yang terlatih melalui permainan ini dan bagaimana kehadirannya dapat memberikan kontribusi positif pada perkembangan anak-anak di tengah arus modernisasi.

Deskripsi Permainan

Egrang Batok adalah permainan tradisional yang memikat dengan kesederhanaannya. Alat permainannya sederhana namun menghadirkan tantangan yang menyenangkan. Terbuat dari batok kelapa yang  dibelah menjadi dua bagian identik, permainan ini menuntut pemain untuk berdiri dengan penuh keseimbangan di atas dua batok kelapa yang diletakkan secara horizontal. Keunikan permainan ini terletak pada penggunaan tali yang terhubung ke bagian atas batok, menciptakan pengalaman bermain yang unik dan mendebarkan.

Pemain memasuki arena permainan dengan berdiri di atas batok kelapa, dan setiap kaki menempati satu batok. Tali yang terkait dengan bagian atas batok menjadi pegangan pemain. Tantangannya kemudian muncul saat pemain berusaha menjaga keseimbangan sambil berjalan dan bahkan berlari. Saat bergerak, pemain harus mengangkat tali dan kaki secara bersamaan, menciptakan gerakan serasi yang memerlukan koordinasi dan keterampilan motorik yang baik.

Permainan ini memberikan sensasi tersendiri karena pemain harus secara konstan menyesuaikan berat tubuh dan mempertahankan keseimbangan di atas batok kelapa. Meskipun terlihat sederhana, Egrang Batok Kelapa mengajarkan pemain tentang fokus, koordinasi, dan ketekunan. Tidak hanya sekadar berjalan, melainkan juga melibatkan elemen berlari yang menambah tingkat kesulitan permainan.

Ketika tali ditarik, batok kelapa yang menjadi alas kaki seolah menjadi kendaraan yang membawa pemain melewati tantangan keseimbangan. Sementara itu, pemain harus memastikan agar batok tidak bergeser atau terlepas. Pengalaman ini tidak hanya menjadi bentuk hiburan yang menyenangkan, tetapi juga merangsang perkembangan motorik dan keseimbangan tubuh pada pemain.

Egrang Batok Kelapa tidak hanya sekadar permainan, melainkan sebuah pengalaman yang membawa pemain ke dalam keterampilan kuno yang masih memiliki daya tarik tersendiri. Berdiri di atas batok kelapa, merasakan getaran dari tali, dan menjaga keseimbangan memberikan pemain perspektif baru tentang kesederhanaan yang bersemangat dari permainan tradisional (Mujtahidin & Rachman, 2022).

Sejarah permainan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun