Mohon tunggu...
Putri Febriani
Putri Febriani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jeruk Kok Minum Jeruk, Hindarilah!

1 Mei 2017   20:45 Diperbarui: 1 Mei 2017   21:18 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Haii guys!!! Pasti kalian pernah mendengar kata-kata dari judul diataskan? Yaa, betul sekali, kata-kata diatas berasal dari sebuah iklan yaitu Nutri Sari. Dan pasti kalian semua juga mengerti apa maksudnya, bukan? Jeruk kok minum jeruk disama artikan dengan penyakit atau kelainan jiwa di zaman sekarang nih. Penyakit tersebut dalam bahasa gaulnya ialah LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender).

LGBT dilakukan antara sesama jenis, seperti laki-laki dengan laki dan perempuan dengan perempuan. Mereka yang mempunyai penyakit tersebut memiliki rasa tertarik atau suka, bahkan berkeinginan untuk hidup bersama dan melakukan hubungan intim seperti sepasang suami isteri.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab LGBT tersebut, diantaranya:

  • Faktor Keluarga

Didikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya sangat berpengaruh terhadap sang anak. Jika orang tua memiliki pemahaman tentang agama akan lebih mudah baginya untuk mendidik anak agar terhindar dari LGBT. Selain agama, perlakuan atau sikap sehari-hari orang tua terhadap anaknya juga bisa berpengaruh. Sebagai contoh adalah ketika seorang anak perempuan mendapatkan perlakuan yang kasar atau tindak kekerasan lainya dari ayah atau saudara laki-laki yang lain, maka akibat dari trauma tersebut nantinya anak perempuan tersebut bisa saja memiliki sikap atau sifat benci terhadap semua laki-laki (Maya Tita Sari 2016:31). Hal itu dapat mengarahkan anak perempuan tersebut lebih menyukai perempuan dan bukan laki-laki yang disebut dengan LGBT.

  • Faktor Lingkungan dan Pergaulan

Faktor ini yang sangat mendasar bagi seseorang untuk cenderung menjadi anggota LGBT. Apabila pergaulan di lingkungan yang ia tempati itu lebih dominan melakukan LGBT, maka akan lebih cepat bagi seseorang ikut serta dalam anggota LGBT tersebut, walaupun orang tua telah mendidiknya dengan baik. Jadi, faktor inilah yang harus bisa kita kendalikan dengan memilih sikap-sikap mana yang sesuai sebagai manusia normal.

  • Faktor Keturunan

Faktor ini berasal dari keturunan atau orang-orang terdahulu yang  LGBT, kemudian diturunkan kesalah satu atau bagian dari keturunan yang berikutnya. Faktor ini bisa saja dihindari apabila orang tersebut menyadari dan berusaha mengubahnya, bisa melalui didikan orang tua yang benar, pergaulan yang sehat, dan yang paling penting melalui dunia pendidikan atau sekolah.

  • Faktor Pengetahuan Tentang Agama

Minimnya atau sedikit mengetahui tentang agama membuat seseorang lalai sehingga bisa terjerumus oleh LGBT. Agama merupakan benteng yang paling tepat untuk memberikan jalan yang benar pada seseorang dalam menentukan mana yang baik dan buruk. Sebagai contohnya di beberapa negara Barat, menganut paham komunis atau kebebasan, dimana mereka bebas tidak memiiki agama dan maka dari itu banyak terdengar oleh kita terjadinya LGBT pada negara-negara barat tersebut. Oleh karena itu, pengetahuan agama sangatlah perlu ditanamkan dan diyakinkan pada diri seseorang sejak kecil untuk membentuk akal, akhlak atau moral, serta kepribadian  mereka agar terhindar dari LGBT tersebut. Ingatlah bahwa kita tidak hanya tinggal di dunia saja melainkan juga diakhirat. Maka dari itu jauhilah hal tersebut dan teguhkanlah pendirian pada agama yang dianut.

Sesuai dengan judul artikel, hindarilah LGBT, karena banyak merugikan diri sendiri. LGBT merupakan perilaku seksual yang menyimpang dan akan mendapatkan dosa besar, serta sangat berat sanksinya di dunia.

Rasulullah saw bersabda, “siapa saja yang menemukan pria homoseks, maka bunuhlah pelakunya tersebut.” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Hakim, Dan Al-Baihaki).

Apabila tidak dikenakan di dunia, maka sanksi tersebut akan diberlakukan di akhirat. Sedangkan hukuman bagi pelaku sihaq (lesbi), menurut kesepakatan para ulama, adalah ta’zir, dimana pemerintah yang memiliki wewenang untuk menentukan hukuman yang paling tepat, sehingga bisa memberikan efek jera bagi perbuatan haram ini (Husnaini, hal. 108)

LGBT juga sangat berbahaya, salah satunya dari segi kesehatan, yaitu:

  •  Menularkan virus penyakit HIV/AIDS.
  • Menimbulkan penyakit kelamin diantaranya adalah kencing nanah dan sifilis.
  • Rusaknya organ-organ reproduksi, dapat melemahkan sumber-sumber utama pengeluaran mani, serta membunuh sperma sehingga menyebabkan kemandulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun