Kumis kucing dalam arti 'sejenis tanaman' adalah kata majemuk, tetapi kumis kucing dalam arti 'kumis dari seekor kucing' bukanlah kata majemuk. Pokok kata (tidak bisa diartikan jika sendiri), tetapi setelah bergabung kemudian mempunyai arti sendiri disebut pemajemukan.
3. Pengulangan (Reduplikasi)
Pengulangan atau redupliksi adalah pengulangan satuan gramatik baik seluruh maupun sebagian, baik variasi fonem maupun tidak, hasil pengulangan itu merupakan kata ulang, sedangkan satuan yang diulang merupakan bentuk dasar.
Misalnya: rumah-rumah dari bentuk dasar rumah. Setiap kata ulang sudah pasti memilki bentuk dasar. Kata-kata seperti sia-sia, mondar-mandir, dan lainnya dalam tinjauan deskriftif tidak dapat digolongkan kata ulang karena sebenarnya tidak ada satuan yang diulang.
Dari deretan morfologis dapat ditentukan bahwa sesungguhnya tidak ada satuan yang lebih kecil dari kata-kata tersebut. Secara historik atau komparatif, mungkin kata-kata itu dapat dimasukan golongan kata ulang.
Itulah sedikit penjelasan singkat mengenai proses-proses morfologis yang terdapat dalam morfologi Bahasa Indonesia, banyak sekali yang dapat dipelajari jika kita bisa lebih mengulik lagi tentang proses morfologis secara menyeluruh. Walalupun hanya dasar yang dapat dipaparkan, semoga artikel ini dapat menjadi sumber utama para pembaca dalam mengenal atau pun mempelajari proses morfologis Bahasa Indonesia. Karena dengan mempelajarinya kita dapat tahu bahwa semua bunyi bahasa yang ada pada manusia tidak hanya sekedar bunyi yang tidak memiliki arti, tetapi terdapat makna dari setiap kata yang dibentuk.
Putri Erinka Indriani
(Mahasiswi Aktif Sastra Indonesia Universitas Pamulang)
Dosen Pengampu: Dwi Septiyani S.Hum., M.Pd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H