Kepemimpinan secara umum di artikan sebagai kemampuan seorang pemimpin untuk mengendalikan, memimpin, mempengaruhi fikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan dalam pandangan islam pemimpin adalah orang yang patuh dan lurus, (terhadap regulasi) dan tidak ingkar terhadap hal yang sudah disetujui bersama. Pada konteks Islam patuh dan taat adalah kepada Al-Qur’an dan Hadist sebagai referensi utama.
Ada beberapa Istilah kepemimpinan dalam Islam namun istilah yang sering digunakan dalam konteks kepemimpinan pemerintahan dan kenegaraan, yaitu Khilafah, imamah dan imarah.Dalam Kata khalifah sering diartikan sebagai pengganti, karena orang yang menggantikan datang sesudah orang yang digantikan dan ia menempati tempat dan kedudukan orang tersebut. Khalifah juga bisa berarti seseorang yang diberi wewenang untuk bertindak dan berbuat sesuai dengan ketentuan-ketentuan orang memberi wewenang.
Menurut M fauzan (2013) Ada 4 indikator yang harus di penuhi untuk menjadi seorang pemimpin islam yang baik adalah memiliki sifat 1.Siddiq ( Jujur) 2.Tabligh ( Menyampaikan )3.Amanah ( Bertanggung Jawab ) 4.Fathanan ( Kecerdasan ).
Dalam Kasus dengan Judul Berita : Banda Aceh dalam Perubahan di Era Kepemimpinan Amin - Zainal dalam https://nasional.kompas.com Kepemimpinan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dan Wakil Wali Kota Zainal Arifin (Amin-Zainal) dalam lima tahun terakhir memimpin Kota Banda Aceh membawa perubahan dan mengatasi permasalahan yang signifikan untuk kesejahteraan masyarakat dalam berbagai sektor. Beberapa permasalahan yang teratasi dengan konsep kepemimpinan islam oleh wali kota amin zainal adalah Ekonomi Pembangunan dan Sosial.
Pada Kasus Kedua dalam kompasiana dengan judul berita “Pemerintah Aceh Sukses Raih Peringkat Pertama Katagori Keuangan Syariah” di katakan bahwa Aceh menjadi juara pertama dalam kategori keuangan karena menjadi rol model bank syariah. Berlandaskan qanun lembaga keuangan syariah (LKS).
Kasus ketiga dalam kompasiana berjudul “ Aceh Barat Raih Penghargaan Terbaik II Nasional Pembangunan Daerah Tahun 2023” di katakan bahwa Kabupaten Aceh Barat mendapatkan penghargaan terbaik II tingkat nasional kategori perencanaan dan pencapaian terbaik tingkat kabupaten yang di umum kan secara resmi pada saat penutupan Musrenbang Nasional, Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah dalam rangka menjawab persoalan utama pembangunan di Kabupaten Aceh Barat yaitu tingginya angka kemiskinan.
Pada Kasus pertama Sifat Siddiq adalah sifat jujur yang di miliki oleh pemimpin aceh menjadikan tercapainya kemakmuran bagi warga .Tidak memakan hak orang lain seperti yang biasa nya sering terjadi pada kepemimpinan di indonesia hal ini dapat di buktikan dengan Pada masa periode Aminullah, Banda Aceh sendiri adalah satu-satunya daerah yang masuk dalam zona hijau kemiskinan di Aceh, daerah lainnya berada diatas 10% dan diatas rata-rata Nasional, di masa pandemi ini sesuai data BPS,, tingkat kemiskinan di Kota Banda Aceh tahun 2017 pada angka 7,44% turun menjadi 7,25% pada tahun 2018. Kemudian turun lagi tahun 2019 yaitu 7,22%, pada 2020 menjadi 6,90%, pada tahun 2021 7,61%. Kenaikan ini antara lain karena dampak pandemi Covid-19.
Tabligh adalah Menyampaikan pada konsep kepemimpinan menyampaikan dapat berupa penetapan kebijakan, perubahan pada strategi kerja dan evaluasi.Pada Kasus Pertama Penerapan syariat Islam, Banda Aceh berhasil menekan jumlah pelanggaran Syariat Islam, dimana pada 2019 terdapat 97 kasus, 2020 terdapat 90 kasus, dan pada 2021 berhasil ditekan kembali menjadi 53 kasus pelanggaran syariat. Kemudian Pada Kasus Kedua dapat di lihat pentingnya Penerapan syariat Islam pada sistem keuangan.
Amanah adalaha sifat tanggung Jawab yang harus di milki oleh seorang pemimpin tersedianya berbagai fasilitas pelayanan publik sebagai upaya mensejahterakan masyarakat aceh . Pada Kasus 3 Aceh mendapatkan penghargaan terbaik 2 setingkat nasional adalah bentuk keberhasilan dari pengamalan sifat amanahnya seorang pemimpin.
Fathanah adalah Kecerdasan seorang pemimpin untuk dapat memimpin rakyatnya Pemerintah Amin- Zainal juga mampu menghadirkan Birokrasi Pemerintahan yang profesional dan bersih.Itu terbukti dengan pencapaian 14 kali berturut-turut mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI dan menghadirkan Mal Pelayanan Publik, membangun pusat kendali berbasis TIK yaitu command center dan Banda Aceh mendapat apresiasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena melakukan upaya pencegahan korupsi dengan nilai 14 persen.
Di lihat dari indokator hasil pembahasan penulis dapat mengambil Kesimpulan bahwa kepemimpinan dengan konsep islam berjalan dengan cukup baik di aceh. Selain seorang pemimpin yang memiliki sifat siddiq, tabligh, amanah dan fatanah keberhasilan pembangunan juga di dorong oleh aceh sebagai provinsi yang menerapkan syariat islam pada pemerintahannya hal tersebut menjadi ciri khas bagi kota aceh sebagai kota islam di indonesia . Semoga Kedepan nya menjadi lebih baik (Insyaallaah)
