Mohon tunggu...
putri ekklesia
putri ekklesia Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gen Z: Menghadapi Tantangan Mentalitas "Mudah Mengeluh" di Lingkungan Kerja

21 Juni 2024   19:00 Diperbarui: 21 Juni 2024   19:06 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kamu lahir ditahun mana nih, apakah di tahun 1997-2012? Jika iya, selamat kamu termasuk dalam generasi Z. Apa sih tantangan dan opini orang mengenai Gen Z di dunia kerja saat ini? Yuk disimak!

 

Setiap generasi mempunyai keunikannya sendiri. Mulai dari generasi boomers, generasi millennials dan yang akan dibahas di artikel ini yaitu generasi Z. Tapi, generasi Z sendiri sudah punyak adik loh yaitu generasi Alpha. Yups kembali ke abjad A lagi. Kalau kita lihat di sosial media khususnya Twitter dan Tiktok, orang-orang kerap kali membicarakan bagaimana Gen Z di dunia kerja. Banyak yang bilang generasi zaman sekarang tuh lebay, manja, apa-apa diviralin, maunya serba instan, capek dikit ngeluh dan healing. Namun, semua hal tidak dapat diratakan begitu saja. Diluar sana sangat banyak generasi Z yang begitu kerja keras dan berusaha yang terbaik untuk mencapai tujuan mereka. 

Balik ke dunia kerja. Berkaitan dengan tantangan mentalitas. Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia kerja sekarang sering terjadi perselisihan antar generasi Millennials sebagai atasan dan generasi Z.  Hal ini dapat terjadi karena perbedaan karateristik mereka. Gen Z memiliki pikiran yang terbuka, kreatif dan modern yang kurang suka akan aturan yang kolot atau aturan-aturan tertentu yang mengekang mereka berkreatifitas. Berbeda dengan atasan yang Gen Millennials yang biasanya jika mereka mau hasil A maka itu harus dikerjakan sesuai jalur A B C D yang mereka inginkan. Namun, dibalik itu juga lingkungan Gen Z yang serba cepat dan tersedianya banyak informasi, membuat Gen Z sering terkesan sok pintar dan mengetahui banyak hal oleh generasi atasnya. So, lengkapnya apa sih yang membuat mereka seperti itu?

Tantangan Mentalitas "Mudah Mengeluh" di Tempat Kerja

Mentalitas 'mudah mengeluh' telah menjadi ciri khas Gen Z dalam berinteraksi dengan lingkungan kerja. Beberapa sumber menunjukkan bahwa mereka memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dan lebih rentan mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan ADHDa.

Beberapa faktor telah dikaitkan dengan kemampuan Gen Z untuk mengeluh dengan mudah. Pertama, adanya aksesibilitas teknologi yang lebih luas telah membuat mereka lebih mudah mengakses informasi dan berbagi pendapat. Kedua, adanya tekanan sosial yang lebih besar untuk memiliki citra online yang baik telah membuat mereka lebih sensitif terhadap kritik dan komentar negatif. Ketiga, adanya perubahan nilai-nilai dan budaya yang lebih inklusif telah membuat mereka lebih peka terhadap isu-isu sosial dan politik yang kompleks.

Stigma dan Penyadaran Kesehatan Mental

Salah satu faktor yang mungkin membedakan pengalaman kesehatan mental antara Baby Boomer, Gen X, dan generasi yang lebih muda adalah tingkat stigma dan penyadaran tentang kesehatan mental. Dalam masa lalu, kesehatan mental mungkin tidak diperhatikan atau dibicarakan secara terbuka, sehingga individu dari kedua generasi ini mungkin merasa sulit untuk mencari bantuan atau dukungan. Namun, dengan peningkatan kesadaran dan penghapusan stigma terkait kesehatan mental, Baby Boomer dan Gen X sekarang lebih mungkin untuk mencari bantuan ketika menghadapi masalah kesehatan mental.

Akibat Mentalitas "Mudah Mengeluh"

Tantangan mentalitas "mudah mengeluh" ini memiliki beberapa akibat yang signifikan di lingkungan kerja. Pertama, kemampuan untuk mengeluh dengan mudah telah membuat beberapa anggota Gen Z lebih sulit untuk menghadapi tekanan dan stres di tempat kerja. Kedua, hal ini telah membuat mereka lebih cenderung untuk mengundurkan diri dari pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapan mereka. Ketiga, tantangan ini telah membuat beberapa perusahaan lebih sulit untuk menemukan dan mempertahankan karyawan yang memiliki kemampuan dan motivasi yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun