Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Jodoh dalam Sebait Doa

6 Desember 2024   05:12 Diperbarui: 13 Desember 2024   18:23 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pribadi, Masjid Baiturahman-Semarang

Aku terdiam lama, bayangan indah kala mencium tangannya saat berpamitan pergi dengan sahabatku. Tiba-tiba berkelebat lewat dalam ingatan.

"Aku memintanya lewat tahajud.." Kataku kepada sahabatku sambil menyeruput es teh manis. Sensasi dingin es menyegarkan tenggorokan dan ingatanku.

Wajah teduh suamiku menari-nari lagi di kepalaku. Bagai sebuah bonus dari Allah yang tentu ku dapatkan atas nikmatNya.

"Kamu tentu tau, Aku tidaklah cantik Ri.. Perempuan cantik mungkin banyak di sekeliling suamiku dulu. Aku hanya meminta dengan yakin kepada Allah, Tuhanku" Lanjutku lagi.

Perkataanku tak mengada-ngada dan memang sebuah kenyataan. Sebab memang ku pinta suami yang baik, lewat sujud-sujud panjangku dan sebait doa di malam hari. Kala banyak orang lelap tertidur.

Awalnya, Aku hanya meminta Allah menenangkan hatiku. Di antara luka, kegagalan, masalah yang sebelumnya banyak datang silih berganti di kehidupanku.

Namun, atas doa dan kesabaran. Allah izinkan suamiku datang dan hadir untuk membasuh lukaku.

"Wah.. Aku juga mau gitu.." Jawab sahabatku sambil kemudian memasukkan potongan pempek ke dalam mulutnya.

Percakapan kami terputus dan tersambung di sela-sela makan pempek kapal Selam yang lezat. Obrolan ringan namun hangat dan disertai gurauan kecil antar sahabat.

Pertemuan yang kadang kami lakukan sebagai pengobat rindu, diantara obrolan yang hanya sesekali via Whatsapp. Kulineran makan enak kadang menjadi alasan kami untuk bersua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun