Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ospek kampus, Sarana Bullying Kakak Senior

3 Oktober 2024   05:30 Diperbarui: 22 November 2024   02:49 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayo.. ayo duduk berbaris.. kita makan siang" kata sang kakak pemimpin. Sambil menunjuk ke arah tas dan area tempat makan, di bawah pohon rindang.

Tandanya kami diminta mengambil bekal di dalam tas dan berkumpul di area DPR (di bawah pohon rindang). Sebuah area konblok luas dengan atap beberapa pohon besar yang terkadang ditiup angin semilir. Ah.. akhirnya.. kami tak harus berjemur lagi, batinku..

"Yang tadi pagi terlambat, duduk di area pojok sini.." Katanya menunjuk ke arah tempat yang tak terlalu banyak pohon, bahkan cenderung lebih panas.

"Ayo buka kotak bekalnya.. tunjukkan.." Kata Kak Anto, Sang kakak pemimpin. Kembali memerintah melalui Toa yang Ia bawa. Dengan gerakan ia meminta anggota panitia ospek lain mengecek bekal yang kami bawa,

Kami akan dicek satu persatu, apakah bekal sudah sesuai atau belum dengan perintah menu bekal hari ini. Tugas yang diberikan di hari sebelumnya.

Menu telah diberikan istilah tertentu oleh kakak senior. Dan kami para junior menebak dengan benar clue bekal sesuai instruksi. Diantaranya membawa nasi dengan cetakan hurup inisial kampus, tempe-tahu goreng berbentuk inisial kampus, kerupuk tersanjung, apel paling tidak beruntung (apel malang), permen cinta, sayur nano-nano (sayur capcay), serta susu bakteri (yakult).

Setelah dicek satu persatu, ia pun memerintah lagi..

"Ayo nyanyi Mars Kampus disertai saling bertukar bekal makan.." Perintahnya lagi.

Kami pun mulai bernyanyi.. hingga diperintah untuk berhenti, baru kemudian bisa makan. Kali ini kamipun makan dengan lahap, tanpa tau bekal siapa yang kami makan. Tak diperkenankan bertanya, mengomel, menggerutu dan berbicara untuk protes. 

Apakah makanan tersebut layak, sesuai selera ataupun tak ada rasanya. Pokoknya sesuai perintah, harus habis !!

Kami pun harus mengirit air putih yang dibawa, karena juga digunakan untuk minum dan mencuci tangan. Tak jarang kami mebawa beberapa botol Aqua besar di dalam tas. Sebagai cadangan stok air minum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun