Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menelisik peran bahan kimia dalam makanan, terutama roti

29 Juli 2024   05:45 Diperbarui: 29 Juli 2024   06:39 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ramai sekali diperbincangkan tentang bahan kimia pada makanan, terutama pada roti. 

Saat ini, kita tidak dapat menampik dan memungkiri. Begitu banyak jenis bahan kimia yang diberikan ke dalam makanan kita. 

Hampir segala jenis makanan mungkin sudah terpapar bahan kimia dalam jumlah tertentu. Baik berupa bahan kimia sintetik (buatan), maupun bahan kimia alami.

Sebenarnya sangat banyak bahan kimia yang ditambahkan pada makanan. Penggunaan bahan kimia yang biasa dimasukkan ke dalam makanan, di mulai dari awal hingga akhir proses produksi, pengemasan, penyimpanan, distribusi dan proses konsumsi makanan.

Tercatat lebih dari 10.000 bahan additive yang diizinkan digunakan pada makanan yang dijual di AS (Google.com).

Kebanyakan fungsi bahan additive pada makanan ini berupa penambah warna atau kilau pada makanan (agar makanan terlihat menarik). 

Selain itu penstabil rasa, pemberi aroma makanan, pengental, pengemulsi, maupun memperpanjang umur penyimpanan (pengawet makanan-menjaga agar makanan tetap segar dan mutunya baik).

Umumnya bahan kimia yang sering digunakan pada makanan, tidak berbahaya dalam takaran tertentu. contohnya: garam (NaCl), pemanis buatan fruktosa-sorbitol (gula pada minuman, sirop jagung), asam sitrat (perasa asam), asam sorbat (pengawet), Monosodium Glutamat (MSG-Penyedap, agar makanan terasa gurih), vitamin C dan vitamin E. Butylated hydroxyanisole (BHA) dan Butylated hydroxytoluene (BHT)-anti oksidan, pengawet. Lemak trans (gurih), Natrium Nitrat (pewarna sosis), dan masih banyak lagi.

Namun tentu saja jumlah bahan kimia ini dibatasi yang diperbolehkan, dalam makanan dan dianggap aman (mewakili serendah mungkin dosisnya). Disesuai dengan ketentuan (regulasi) dari pemerintah. 

Beberapa produsen makanan di awasi ketat oleh BPOM (Badan Pengelola Obat dan Makanan). Tapi tentu saja bisa terdapat celah dan kecolongan pada prakteknya.

Dengan fungsi terpenting dari bahan kimia adalah: untuk menambah kualitas hasil yang lebih tinggi, nilai ekonomis produk (terlihat lebih lezat, lebih enak, harum, merubah bentuk dan rasa baru sehingga semakin menarik untuk dikonsumsi), memudahkan proses produk, mencegah pembusukan produk oleh bakteri/mikroorganisme (sehingga awet-tidak basi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun