Assalamualaikum…
Udah lama banget rasanya nggak posting di blog. *nyapuin debu yang berserakan*
Seperti biasa, mau berbagi cerita tentang pengalaman baru yang saya dapatkah di hari ini. Yak, hari ini tepatnya hari Sabtu, 14 Desember 2013 merupakan hari yang gak boleh dibiarkan berlalu begitu saja. Harus diabadikan dalam bentuk tulisan agar suatu saat nanti bisa dikenang… eaaaa… ^^
Kemarin sore kami diberikan pengarahan tentang apa yang harus kita lakukan hari ini oleh Ageung Rayi Pamungkas, dia juga nih yang mengonsep acara yang akan kami laksanakan di sana nanti, yaitu di SMPN 2 Karawang Timur, Jawa Barat.
Saya berangkat dari rumah tepat pukul 5 pagi, berjalan kesana kemari mencari tukang ojek yang tak kunjung datang-_- selama 20 menit berjalan sampai ke depan kompleks baru deh ketemu tukang ojeknya. Gak pake basa basi saya langsung naik. Perjalanan dari rumah ke kampus kurang lebih 15 menit naik motor dengan ngebuuuut :D
Kami berangkat dari kampus B Universitas Negeri Jakarta menggunakan bus kurang lebih pukul 06.00, ngaret 30 menit dari waktu yang ditargetkan, hehe -_- singkat cerita, kami sampai di SMPN 2 Karawang Timur pada pukul 08.30 WIB dan langsung masuk ke ruang panitia untuk briefing lagi. Sekitar pukul 09.00, barulah kami semua diberikan tugas untuk mengisi materi kepada anak-anak kelas 7, dari 7a sampai 7L. Ada 12 kelas 7 di sana. Kebetulan saya dengan kelompok saya yaitu Rio dan Kak Dwi mendapatkan kesempatan untuk mengisi materi di kelas 7d.
Kesan pertama yang saya rasakan saat memasuki kelas itu adalah gugup. Hehehe. Takut banget materinya ngebosenin, takut dicuekin, takut nggak dianggap, takut macam-macam deh… tapi rasa takut itu seketika hilang ketika melihat antusias yang mereka tunjukan saat pertama kali kami bersuara untuk membuka kegiatan ini. Memerhatikan satu persatu wajah mereka yang sebagian besar masih polos dan badannya juga masih kecil-kecil. Hehe.
Hal-hal yang kami bicarakan pertama-tama adalah tentunya perkenalan diri kami sebagai observer, lalu perkenalan diri mereka sebagai peserta dengan cara mengoper spidol ke masing-masing peserta dengan menyebutkan nama, penjelasan tentang apa sih yang dimaksud olimpisme itu?
kami juga memperkenalkan mereka dengan jargon olimpisme yaitu "CITIUS, ALTIUS, FORTIUS". seperti ini gambarannya saat mereka memperagakannya:
Lalu penjelasan secara singkat juga materi apa saja yang akan kita berikan kepada mereka dari pagi sampai siang ini. metode yang kami gunakan dalam kegiatan ini adalah diskusi, tanya jawab, dan games. Pada saat ini para peserta diminta untuk membuat peraturan selama kegiatan ini berlangsung, seperti menghargai orang lain yang sedang berbicara, menjaga kebersihan kelas, mengangkat tangan ketika ingin berbicara, dan lain-lain. Lalu mereka diminta menuliskan harapan mereka pada sebuah kertas, harapan yang ingin kalian dapatkan setelah mengikuti acara ini. Saya sendiri sudah membaca harapan-harapan mereka, ada yang benar-benar niat, ada yang lucu… hehe :p
Untuk mengumpulkan fokus mereka, ada beberapa yel-yel seperti “Halo??” “Hai…” “tepok satu” #prok “tepok dua” #prokprok dan ice breaking lainnya.
Nah, setelah itu, masuk kepada materi pertama yaitu materi kepemimpinan. Saya sendiri yang menjadi fasilitatornya (Walaupun masih dengan gugup karena takut nggak bisa narik perhatian mereka-_-). Sebelum menjelaskan apa itu kepemimpinan, saya bertanya-tanya dulu kepada mereka tengang, “menurut kalian, apa sih pemimpin itu? Apa sih fungsi pemimpin?” dan lain sebagainya. Satu persatu dari mereka menjawab dengan sangat antusias. Walaupun ada beberapa yang masih malu-malu. Setelah masing-masing anak mengutarakan pendapat mereka, barulah saya mengambil kesimpulan dari semua pendapat anak-anak itu, bahwa pemimpin adalah “bla… bla… bla...” :p nah! Setelah itu, kami mengadakan games untuk melatih jiwa kepemimpinan diantara mereka. nama gamesnya adalah “Kertas Misi Rahasia” dalam satu kelas itu membentuk 7 kelompok yang terdiri kurang lebih oleh 5 orang peserta, dari satu kelompok itu ada 1 orang yang dipercaya sebagai pemimpin dan berdiri menghadap saya untuk diberitahukan misi rahasianya. Misinya adalah menuliskan sebuah kata “SUKSES” dalam kertas menggunakan pulpen dan tali raffia tapi tangan kita tidak boleh memegang pulpen tersebut. Bagaimana caranya? Silakan pikirkan sendiri. :p
Mereka terlihat sangat kerepotan namun tidak pantang menyerah. Sampai akhirnya ada satu kelompok yang berhasil menyelesaikannya terlebih dahulu yaitu kelompok 4 yang dipimpin oleh Feby. Setelah permainan selesaim saya bertanya kepada mereka, apa sih manfaat dan hikmah yang bisa diambil dari permainan tadi? Mereka pun menjawab dengan lantang dan semangat. Seneng rasanya …. ^^
Nah… materi selanjutnya adalah materi tentang organisasi. Materi tersebut difasilitatori oleh Kak Dwi. Masih dengan metode yang sama yaitu diskusi, Tanya jawab dan games. Nah, games yang diberikan pada materi ini juga nggak kalah seru. Para peserta diminta membetuk kelompok lagi (laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan) sekitar 10 orang, mereka diminta membuat lingkaran dan harus duduk di kaki teman di belakangnya bagaimanapun caranya semuanya harus duduk dan jangan sampai jatuh. Kalau jatuh, berarti kalah. Suasana kelas mendadak jadi lucu, mereka jatuh-jatuhan karena kesulitan melakukan permainan ini. Tapi pada akhirnya ada juga kelompok yang bertahan sampai lama dan merekalah pemenangnya :D
Seperti biasa, ka Dwi juga meminta mereka untuk memberi kesimpulan dari permainan tadi. Rata-rata dari mereka menjawa “kerja sama kak” “harus kompak kak” dan lain-lain. ^^
Materi selanjutnya yaituuu Problem Solving! Yaaa bahasa indonesianya sih penyelesaian masalah, difasilitatori oleh Rio. Rio menjelaskan secara singkat apa sih Problem Solving itu, metode SWOT, dan dilanjutkan lagi dengan games. Nahh… ini yang paling lucu nih… jadi gini, Rio sebagai fasilitator memberikan sebuah masalah kepada para peserta. Masalahnya seperti ini, “bayangkan kita ada di sebuah gurun. Tau gurun kan? Panas… kita kepanasan dan kehausan. Nah, tiba-tiba ditengah-tengah kita ada air nih. Kita lagi panas dan kehausan, di tengah kita ada air. Trus gimana?” lalu rio meletakan segelas air putih di tengah kelas 7D yang kursi dan mejanya dibentuk menjadi leter U.
Rio bertanya seperti itu. Langsung banyak yang tunjuk tangan, rata-rata dari mereka berkata, “diminum kak,” “diambil airnya kak” tapi Rio terus menjawab “iya, diambil? Diminum? Terus?” “ya diminum kak, udah deh gak haus.” “iya… diminumnya gimana?” “ya diminum kak!! Diambil, terus diminuuuummmm….” Anak-anak mulai kesel. Haha. “Kita Cuma ngeliatin airnya sambil mikir atau ngomong diambil, diminum? Gitu?” “ihhh kita jalan, trus ambil airnya terus diminum kakakk…” “jadi Cuma ngeliatin, terus bilang jalan, ambil air, dan minum, gitu?”
Peserta makin kesal dan bingung, suasana kelas makin ramai. Sampai akhirnya ada 2 orang anak bernama Fariz dan Robi yang beranjak dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju air tersebut. “begini nih kakk… jalan… ambil airnya…. Terus minum deh…” kata mereka sambil melakukan itu semua. Lalu kami tersenyum dan Rio berkata, “tepuk tangan untuk kita semua…”
Kesimpulan dari permainan ini dikatakan langsung oleh salah satu peserta bernama Nadia, “jadi, kesimpulannya adalah, kalau kita punya suatu masalah, kita harus menemukan solusinya, setelah menemukan solusinya, kita harus melakukan itu.” Jadi, kehausan dan kepanasan di padang pasir/gurun tadi merupakan masalah, solusinya adalah saat menemukan air dan kita harus mengambil lalu meminumnya, yang terakhir dan yang terpenting adalah kita harus beraksi! Karena tanpa beraksi masalah itu tidak akan pernah bisa terselesaikan. Lalu materi Problem Solving ditutup dengan tepuk tangan para peserta. :)
Tanpa terasa 3 jam berlalu dengan sangat cepat. Materi di kelas sudah selesai diberikan, pada saat adzan zuhur para peserta diberi waktu istirahat dan sholat zuhur. Setelah itu pukul 13.00 dikumpulkan lagi di lapangan untuk melanjutkan kegiatannya. Seharusnya ada materi lagi yaitu Kapita Selekta, dimana pada saat ini seluruh anak dikumpulkan di tengah lapangan dari seluruh kelas yaitu kelas 7A sampai 7L untuk berkompetisi dan menyimpulkan apa yang mereka dapatkan di dalam kegiatan pelatihan hari ini. Di pertengahan kegiatan ini berlangsung, rintik-rintik hujan membasahi tanah karawang *asik*. Namun itu semua tidak memutuskan semangat kami, kami para panitia diminta galih untuk tetap berada di lapangan dan menampilkan senam maga-maga. Ini lucu banget haha -_- setelah senam maga-maga, peserta dipersilakan untuk pulang setelah acara ditutup oleh Galih. Karena hujan yang makin terasa deras.
Sebelum pulang anak-anak kelas 7D menyalimi saya… tiba-tiba saya terhenyak. Mereka sopan-sopan banget, terus mereka bilang terimakasih ke saya, saya pun begitu tentunya. Tapiiiii yang saya nyesel senyesel nyeselnya adalah… saya bener-bener lupa untuk minta foto bareng mereka satu kelas! Sumpah nyesel banget. Gak tau kenapa bisa sampai lupa, yaampun -_- iri banget waktu ngeliat kelompok yang lain foto sama adik sekelasnya. Aduh…nyesel. Semoga kita bisa ketemu lagi ya adik-adik… Rizky, Fariz, Roby, Nadia, Sherly dan kawan-kawan :’)
Hari ini menyenangkan sekali. Pengalaman yang baru sih buat saya. Hehehe. sekitar pukul 15.00 kami pulang meninggalkan SMPN 2 Karawang, dan saya sampai rumah pukul 19.00. capek, tapi senang ^^
Wassalamualaikum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H