Teori Thorstein Bunde Veblen, seorang sosiolog dan ekonom ternama pada awal abad ke-20, dikenal karena konsepnya tentang "konsumsi performatif" dan "kelas konspikuitas." Teori Veblen menyoroti bagaimana perilaku konsumsi seseorang dapat menjadi tanda status sosial dan mencerminkan struktur kelas dalam masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari, teori Veblen dapat diidentifikasi dalam berbagai situasi:
Konsumsi Simbolis dan Status Sosial:
Veblen berpendapat bahwa manusia sering menggunakan konsumsi sebagai cara untuk menunjukkan status sosial mereka. Contoh dari kehidupan sehari-hari adalah saat seseorang membeli produk mewah atau barang dengan merek terkenal untuk menandakan posisi mereka dalam masyarakat.
Pamer Kekayaan sebagai Simbol Prestise:
Gagasan "kelas konspikuitas" Veblen menyoroti kecenderungan seseorang untuk memamerkan kekayaan mereka guna menarik perhatian dan memperkuat posisi sosial mereka. Contoh nyata meliputi gaya hidup mewah, rumah besar, mobil mahal, atau produk bermerek yang menjadi simbol prestise.
Penilaian terhadap Nilai Prestise:
Dalam situasi sehari-hari, seseorang mungkin tidak sadar menilai atau menghakimi orang lain berdasarkan barang-barang yang dimilikinya atau gaya hidup yang ditunjukkannya. Sebagai contoh, pandangan bahwa memiliki perangkat terbaru atau tas desainer menandakan tingkat prestise tertentu.
Pengaruh Media dan Periklanan:
Teori Veblen menegaskan peran media dan periklanan dalam membentuk pandangan tentang apa yang dianggap mewah dan bergengsi. Hal ini tercermin dalam tren mode, gaya hidup yang dipromosikan oleh selebritas, atau popularitas produk tertentu yang dianggap mewah.
Penilaian terhadap Pekerjaan dan Pendidikan: