Mohon tunggu...
Putri DwimaErnis
Putri DwimaErnis Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau

Hello senang berkenalan dengan kalian semua, Semoga info yang saya berikan Bermanfaat !

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Perilaku Tidak Jujur dan Kompetensi Moral Terhadap Kecurangan Akademik (Academic Fraud) Mahasiswa Akuntansi

23 Januari 2022   10:53 Diperbarui: 23 Januari 2022   11:34 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Fenomena  ketidakjujuran  akademik  (akademik  tipuan)  sering ditemukan  dalam  dunia pendidikan khususnya mahasiswa. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan karena dengan adanya pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Namun, terkadang tujuan pendidikan tersebut menjadi dipersempit dengan hanya fokus untuk mendapatkan angka, nilai dan juga gelar yang tertera dalam ijazah atau tanda kelulusan, sehingga dalam prosesnya pendidikan menjadi salah arah.Banyak dikalangan mahasiswa yang melakukan kecurangan Pada pengisian UKT agar mendapatkan keringan pada pembiayaan kuliahnya dan kecurangan selama proses belajar, hal ini dikarenakan mahasiswa lebih berorientasi pada hasil/nilai bukan proses, sehingga segala cara dilakukan untuk mendapatkan nilai yang tinggi dan juga untuk menghindari remedial. Sering kita melihat mahasiswa berkumpul mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosennya dan mereka saling menyalin jawaban antara mahasiswa yang satu dengan mahasiswa lainnya. Mereka melakukan tindakan ini dengan tanpa beban, walaupun tugas tersebut merupakan tugas individu.

Pada kecurangan yang terjadi pada mahasiswa akuntansi adalah dalam praktik pelaporan keuangan merupakan masalah yang sensitive di kalangan profesi akuntansi. Pasalnya, kecurangan yang dilakukan oleh seorang akuntan ini dapat berdampak signifikan pada perekonomian, bahkan secara mikro.  Saya sering menemukan kecurangan (fraud) yang ada salah satunya yang sedang marak terjadi sekarang ini, adalah kecurangan dalam penyusunan laporan keuangan.
Untuk itu perlunya dilakukan pencegahan pada kecurangan (fraud) ini, maka perusahaan harus melakukan hal-hal ini diantaranya adalah penguatan kode etik, Meningkatkan kualitas kesadaran diri pada aktivitas fraud dan melakukan sosialisasi fraud yaitu anti fraud yang dilakukan secara internal maupun eksternal. Pada pencegahan kecurangan laporan keuangan juga perlu melakukan pencegahan atau penangkalan maka setiap organisasi bisnis perlu merancang sistem pengendalian risiko fraud secara spesifik.

Pembahasan
Kompetensi Moral

Kompetensi moral menunjukkan kemampuan untuk memahami benar dan salah serta berpendirian teguh untuk berfikir dan berperilaku sesuai dengan norma moral. Jika melihat dari segi norma pada mahasiswa maka norma tersebut tentunya harus sesuai dengan norma yang ada pada ketetapan yang telah diatur dari universitas itu sendiri dan sesuai aturan norma dari setiap dosen kepada mahasiswa. Kalo kita melihat pada aturan norma yang terdapat pada universitas terutama pada Universitas Muhammadiyah Riau yaitu bagi mahasiswa yang muslimah harus mengenakan jilbab lalu pada pakaian juga diatur seperti perempuan harus mengenakan rok dan tidak boleh memakai celana jeans tidak boleh juga mengenakan sandal jepit atau sandal bertali. Aturan norma untuk laki-laki nya adalah tidak boleh memakai kaos oblong, memakai celana pendek dan memakai celana yang terlalu ketat. Lalu kita lihat dari pandangan Menurut pendapat para ahli diantaranya adalah Kompetensi moral menunjukkan kemampuan individu untuk membedakan benar dan salah berdasarkan keyakinan kuat akan etika dan menerapkannya berupa tindakan (Yanti, Hasnawati, Astuti, & Kuncara, 2018).


Lalu dari segi pada saat mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen padahal sudah ada ketentuan aturan yang diberikan dosen pada  mahasiswa dalam pengerjaan tugas tersebut seperti agar tidak menyontek, tidak boleh open book apalagi mencari jawaban dari internet lalu tidak boleh bekerja sama, tidak boleh melakukan plagiat. Lalu kita lihat dari pandangan Menurut pendapat para ahli diantaranya adalah Kompetensi moral menunjukkan kemampuan individu untuk membedakan benar dan salah berdasarkan keyakinan kuat akan etika dan menerapkannya berupa tindakan (Yanti, Hasnawati, Astuti, & Kuncara, 2018).


Ini mengapa pentingnya kesadaran setiap individu mahasiswa agar tidak melakukan kecurangan pada saat mengerjakan tugas atau soal soal ujian, menurut saya agar mahasiswa terhindar dari kecurangan tersebut maka harusnya setiap individu mahasiswa harus menanamkan rasa percaya diri atas jawaban yang ia punya yakin bahwa jawabannya benar, juga tidak perlu terlalu memikir apakah nilai yang akan ia dapati tinggi atau rendanya dan juga jangan bermalas-malasan. Karena tidak ada orang yang bodoh hanya saja orang tersebut pemalas sehingga tidak mempunyai ilmu.

Kecurangan Akademik Mahasiswa Akuntansi (Academic Fraud)

Kecurangan dimaknai sebagai perbuatan melawan hukum, mempunyai niat jahat, penipuan dan menyalahgunakan kepercayaan. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa melakukan kecurangan akademik yang paling utama itu adalah dari diri sendiri atau individu seorang mahasiswa tersebut, bisa juga karena sudah terbiasa sehingga hal ini dijadikan hal wajar dan faktor lingkungan itu sendiri, kadang saya melihat teman-teman saya menyontek tanpa perlu susah payah belajar dan mereka yang menyontek itu mendapatkan nilai yang tinggi maka lingkungan seperti ini salah satu faktor penyebab terjadinya kecurangan akademik ini sendiri.


Berbicara tentang kecurangan pada mahasiswa tentu saja itu bukan hanya mahasiswa saja yang melakukannya bahkan kecurangan tersebut juga dilakukan oleh seorang pelajar, seorang pelajarpun juga mampu untuk melakukan kecuragan akademik. Berikut cara-cara kecurangan akademik mahasiswa akuntan yang sering kita jumpai dan paling umum yang dilakukan oleh mahasiswa anatara lain :
a)Menyontek, menyontek adalah hal yang sangat umum dan hampir semua orang bersekolah pernah melakukan hal ini, dan saya juga melihat dari beberapa teman teman saya juga melakukan contekan. Kadang saya melihat teman-teman saya menyontek jawaban pada saat mengerjakan tugas atau soal ujian tanpa perlu susah payah belajar dan mereka yang menyontek itu mendapatkan nilai yang tinggi maka hal seperti ini salah faktor penyebab terjadinya kecurangan akademik ini sendiri.  

b)Memalsukan, hal ini banyak dijumpai seperti ada beberapa seorang teman saya yang memalsukan ijazahnya agar mendapatkan sebuah pekerjaan, Memasulkan surat izin sakit kepada guru/dosen, Melakukan plagiat, Memalsukan Kartu Tanda Mahasiswa, dan yang paling parahnya saya pernah menjumpai kecurangan seperti mengubah transkip nilai akademiknya untuk kepentingan diri sendiri.

c)Menyuap, pada akademik dengan memberikan hadiah pada dosen agar skripsinya berjalan dengan lancar, pada mahasiswa akuntan yaitu menyogok aparat pajak

d)Melakukan tindakan penggelapan pajak, kita tahu hal ini dilakukan dengan cara memanipulasi surat pemberitahuan masa pajak pertambahan nilai. Ini juga masuk pada menitip absen pada teman padahal ia tidak datang.

Berikut ini saya paparkan menurut pandangan dari beberapa pendapat ahli, Menurut pendapat Lozier (2010) membagi kecurangan akademik (academic fraud) menjadi dua pengertian yaitu kecurangan (cheating) dan plagiarisme. Albrecht (2003) dalam The Association of Certified Fraud Examiners memberikan definisi mengenai kecurangan (fraud), yaitu tindakan penipuan yang mencakup semua sarana dengan aneka trik yang dapat dirancang manusia untuk mendapatkan keuntungan lebih dari yang lain dengan representasi yang palsu, kecurangan akademik adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara-cara yang tidak jujur.

Setiap ada permasalahan pasti akan ada jalan keluarnya, permasalahan yag kita bahas mengenai kecurangan akademik ini tentu saja pasti ada solusi pencegahan agar hal ini  tidak terjadi lagi.
Berikut Cara-Cara Pencegahannya, diantaranya adalah :
a)Mengingatkan dan memberikan arahan bahwasannya perilaku tidak jujur dan kecurangan itu sesuatu perilaku yang tidak terpuji terlebih lagi kita mahasiswa harus memberikan contoh baik. Serta memberikan semangat pada mahasiswa agar belajarnya lebih giat.
b)Memberikan edukasi dan pemahaman bahwa suatu tindakan tidak terpuji itu akan dipermalukan didepan banyak orang.
c)Menyarankan mahasiswa untuk memperhatikan, memahami penjelasan yang diberikan dosen atau teman teman yang memberikan tanggapan agar tidak kehilangan arah saat mengerjakan tugas atau soal ujian nantinnya.
d)Memberikan sanksi bukan hanya peringatan namun juga hukuman agar jera dan tidak diulangi lagi. Terkadang mahasiswa memang harus diberikan hukuman agar ia mengerti.
e)Memberikan panduan agar mahasiswa terdorong untuk menerapkan moral pada diri sendiri agar pada saat memasuki dunia kerja ia tidak melakukan kecurangan itu yang akan merugikan dir sendiri dan juga memahami perilaku etik akuntan.

Tentu saja setiap penegakan pencegahan-pencegahan yang disiplin adalah tindakan yang positif agar ketentuan yang ada dapat dipatuhi mahasiswa secara konsisten, agar meminimalisir kecurangan dan bekerja dengan semestinya. Menurut saya Efektif tidak efektifnya itu tergantung kepada diri individunya mahasiswa itu sendiri, bagaimana menerapkan ilmu yang di peroleh untuk dapat diterapkan dan tidak memiliki niat untuk melakukan kecurangan.

Perilaku Tidak Jujur

Pendapat saya tentang perilaku tidak jujur adalah perilaku yang tidak terpuji dengan adanya sifat tidak jujur akan menciptakan kebohongan-kebohongan kecil yang akan dilakukan seseorang. Maka dari kebohongan-kebohongan kecil itu akan menciptakan kebohongan-kebohongan yang lebih besar.
Misalkan Contohnya adalah seperti pada pengisian UKT mahasiswa tesebut tidak mengisi data yang sebenarnya. Menurut saya jika kita berperilaku tidak jujur dan suka berbohong itu hanya akan merugikan diri sendiri seandainya ada orang yang menyukai kita namun orang tersebut tidak tahu bagaimana aslinya diri kita maka setelah ia tahu diri kita yang sebenarnya ia akan meninggalkan kita dan pada akhirnya kita tidak memiliki teman sejati yang menerima kita apa adanya.

Kesimpulan
Bentuk perilaku jujur saat ujian ditunjukkan dengan mengerjakan ujian sebisanya serta menyempatkan diri untuk belajar Ketika akan ujian dan memillh mengerjakan  ujian sendiri ketika melihat temannya saling mencontek. Hal ini mahasiswa lakukan untuk kompetensi diri seperti agar bisa tetap mengerjakan upan dan bangga dengan hasil sendirt serta paham dengan isi materi. Kemudian, tidak jadi mencontek dari kertas catatan yang telah dibawa untuk menghindari hukuman dari pengawas yang terkenal disiplin.
Bentuk perilaku tidak jujur saat ujian ditunjukkan Perilaku ketidakjujuran pada sat ujian ditemukan dalam bentuk ikut-ikutan menyontek ketika melihat temannya saling menyontek. Hal ini mereka lakukan karena ingin mendapatkan hasil tanpa bersusah payah. Serta sebagian mahasiswa masih tetap membuka contekan dan mencontek temannya saat ujian dengan cara memanfaatkan kesempatan

Saran
Mahasiswa yang sudah menegakkan perilaku kejujuran dalam akademik diharapkan untuk dapat mempertahankan perilaku tersebut sehingga dapat menciptakan integritas yang baik dalam lingkup akademik. Mahasiswa yang masih belum menegakkan kejujuran dalam lingkup akademik diharapkan lebih percaya dengan kemampuan yang dimiliki sehingga keinginan untuk berperilaku curang akan berkurang serta tidak akan mudah terpengaruh oleh lingkungan yang melakukan bentuk kecurangan. Seperti membuat rangkuman materi yang telah dipelajari di kelas merupakan salah satu cara untuk memudahkan mahasiswa dalam proses belajar, sehingga pada pelaksanaan ujian nantinya mahasiswa tidak lagi kesulitan dalam menjawab soal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun