Mohon tunggu...
Putri DwiRosalinda
Putri DwiRosalinda Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Pengendalian Manajemen Bisnis Modern : Konsep Agile dan Adaptif

23 Oktober 2024   14:28 Diperbarui: 23 Oktober 2024   15:51 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam lanskap bisnis yang semakin dinamis dan kompleks, perusahaan dituntut untuk mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan. Persaingan yang ketat, teknologi yang berkembang pesat, dan preferensi konsumen yang berubah-ubah menuntut fleksibilitas dan kecepatan dalam pengambilan keputusan. 

Sistem pengendalian manajemen (SPM) tradisional yang kaku dan berorientasi pada perencanaan jangka panjang seringkali tidak mampu memenuhi tuntutan tersebut. Sebagai respons, konsep agile dan adaptive mulai diadopsi dalam SPM untuk menciptakan sistem yang lebih fleksibel, responsif, dan mampu menghadapi ketidakpastian.

APA ITU SPM Agile dan Adaptif??

Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) Agile dan Adaptif adalah pendekatan baru dalam mengelola kinerja organisasi yang menekankan pada fleksibilitas, responsivitas, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang cepat. 

Berbeda dengan SPM tradisional yang cenderung kaku dan berorientasi pada perencanaan jangka panjang,  sistem ini mengadopsi siklus perencanaan yang lebih pendek . SPM Agile lebih fokus pada iterasi, kolaborasi, dan penggunaan data real-time untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan  memungkinkan perusahaan untuk terus menyesuaikan strategi dan taktik sesuai dengan perubahan kondisi pasar.

Manfaat Mengadopsi Sistem Pengendalian Manajemen Agile dan Adaptif:

  • Peningkatan kecepatan dan efisiensi: Perusahaan dapat merespons perubahan pasar dengan lebih cepat dan mengambil keputusan yang lebih tepat.
  • Peningkatan inovasi: Lingkungan yang fleksibel mendorong karyawan untuk berpikir kreatif dan mengembangkan ide-ide baru.
  • Peningkatan kepuasan pelanggan: Perusahaan dapat lebih cepat menyesuaikan produk dan layanannya dengan kebutuhan pelanggan.
  • Pengurangan risiko: Dengan memantau kinerja secara terus-menerus, perusahaan dapat mengidentifikasi risiko lebih awal dan mengambil tindakan korektif.
  • Peningkatan keterlibatan karyawan: Karyawan merasa lebih terlibat dan memiliki tanggung jawab dalam mencapai tujuan perusahaan.

Implementasi Sistem Pengendalian Manajemen Agile dan Adaptif

Untuk mengimplementasikan sistem pengendalian manajemen agile dan adaptif, perusahaan dapat melakukan langkah-langkah berikut:

  1. Mengubah mindset: Budaya organisasi harus mendukung fleksibilitas, kolaborasi, dan pembelajaran terus-menerus.
  2. Membentuk tim yang cross-functional: Tim yang terdiri dari berbagai fungsi dapat memberikan perspektif yang lebih luas.
  3. Menggunakan alat dan teknologi yang tepat: Alat-alat seperti dashboard, software kolaborasi, dan analisis data real-time dapat mendukung proses pengambilan keputusan.
  4. Menetapkan metrik yang relevan: Pilih metrik yang dapat mengukur kemajuan menuju tujuan secara akurat.
  5. Melakukan tinjauan berkala: Lakukan tinjauan secara teratur untuk mengevaluasi kinerja dan membuat penyesuaian yang diperlukan.

Tantangan dalam Mengimplementasikan SPM Agile dan Adaptif

Meskipun menawarkan banyak manfaat, implementasi SPM agile dan adaptif juga dihadapkan pada beberapa tantangan, antara lain:

  • Perubahan Budaya Organisasi:
    • Resistensi terhadap perubahan: Karyawan mungkin merasa tidak nyaman dengan pendekatan baru yang lebih fleksibel dan kolaboratif.
    • Kebutuhan akan keterampilan baru: Implementasi SPM agile membutuhkan keterampilan baru seperti pemecahan masalah, komunikasi yang efektif, dan kemampuan beradaptasi.
  • Teknologi:
    • Pilihan teknologi: Memilih alat dan teknologi yang tepat untuk mendukung SPM agile bisa menjadi tantangan.
    • Integrasi sistem: Mengintegrasikan sistem baru dengan sistem yang sudah ada bisa kompleks dan memakan waktu.
  • Pengukuran Kinerja:
    • Metrik yang tepat: Menentukan metrik yang tepat untuk mengukur keberhasilan SPM agile bisa sulit.
    • Frekuensi pelaporan: Menentukan seberapa sering data kinerja harus dilaporkan.
  • Ketidakpastian:
    • Lingkungan bisnis yang dinamis: Perubahan yang cepat dan tak terduga dapat membuat sulit untuk mempertahankan rencana.
    • Risiko: Perubahan yang terlalu cepat dapat meningkatkan risiko kegagalan.

Solusi untuk Mengatasi Tantangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun