Mohon tunggu...
Putri Dinda
Putri Dinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Efisien Pertanian di Desa Kendalpecabean dengan Sistem Irigasi Tetes

11 Juni 2024   20:40 Diperbarui: 11 Juni 2024   21:15 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Kendalpecabean merupakan salah satu desa agraris yang memiliki potensi pertanian yang sangat besar. Dengan mayoritas penduduknya yang bermata pencaharian sebagai petani, desa ini memiliki berbagai jenis tanaman yang dapat dibudidayakan sepanjang tahun. Namun, permasalahan dalam manajemen sumber daya air sering kali menjadi tantangan serius yang berdampak pada produktivitas pertanian. Sistem irigasi tradisional yang digunakan oleh petani di desa ini sering kali tidak efisien dan menyebabkan pemborosan air dan pupuk. Selain itu, kondisi tanah yang kering atau berpasir menyebabkan air tidak terserap dengan baik oleh tanaman. Hal ini diperparah dengan ketidakrutinan dalam penyiraman, membuat tanaman sering kali kekurangan air dan nutrisi yang cukup. Akibatnya, warga menjadi malas untuk menyiram tanaman mereka karena merasa usaha mereka sia-sia. Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa KKN NR 09 dari subkelompok 06 berinisiatif mengimplementasikan sistem irigasi tetes di Desa Kendalpecabean. Sistem irigasi tetes dirancang untuk memberikan air secara langsung ke akar tanaman dalam jumlah yang tepat dan teratur. Dengan demikian, pemborosan air dan pupuk dapat diminimalkan, efisiensi penggunaan air meningkat, dan kondisi tanah yang kering dapat diatasi. Kegiatan ini melibatkan sosialisasi kepada warga desa mengenai apa itu irigasi tetes dan bagaimana teknik pembuatannya. Warga diberikan pelatihan tentang cara memasang dan memelihara sistem ini. Proses instalasi melibatkan penggunaan selang PE, gentong sebagai sumber air, dripper (emitter) untuk mengatur keluarnya air, serta konektor dan fitting untuk menghubungkan semua komponen. Dengan demikian, petani di Desa Kendalpecabean dapat memahami dan mengaplikasikan teknologi irigasi tetes dengan baik. Proses implementasi tidak hanya sekadar instalasi teknis, tetapi juga mencakup serangkaian kegiatan sehari-hari yang melibatkan partisipasi aktif warga desa. Dari survey dan pemetaan wilayah hingga pelatihan dan pemeliharaan rutin, semua tahapan dilakukan dengan komitmen tinggi untuk menciptakan perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat desa.

Survey dan pemetaan wilayah menjadi langkah awal yang sangat penting dalam menentukan lokasi yang paling cocok untuk pemasangan sistem irigasi tetes. Analisis terhadap kondisi tanah, ketersediaan air, dan kebutuhan tanaman dilakukan dengan cermat untuk memastikan efektivitas sistem. Sosialisasi dan pelatihan merupakan kunci utama dalam kesuksesan implementasi. Warga desa diberikan pemahaman yang baik mengenai manfaat dan teknik pemasangan irigasi tetes. Mereka juga dilatih tentang cara memelihara sistem ini agar dapat berfungsi optimal dalam jangka panjang.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Persiapan material dan alat dilakukan dengan teliti untuk memastikan semua yang dibutuhkan tersedia dengan baik. Instalasi sistem dilakukan dengan hati-hati sesuai dengan rancangan yang telah disusun, sementara pengujian dan penyesuaian terus dilakukan untuk memastikan kinerja sistem yang optimal. Pemeliharaan rutin merupakan langkah berkelanjutan yang tidak boleh diabaikan. Warga desa diberikan edukasi tentang pentingnya pemeliharaan sistem irigasi tetes secara rutin, termasuk pembersihan filter air, pengecekan dripper, dan perawatan lainnya. Dengan melibatkan warga desa dalam setiap tahapan kegiatan, implementasi sistem irigasi tetes di Desa Kendalpecabean tidak hanya menjadi solusi teknis, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya mengelola sumber daya air secara efisien dan berkelanjutan. Keberhasilan proyek ini tidak hanya tercermin dalam peningkatan produktivitas pertanian, tetapi juga dalam perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat desa menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Namun, implementasi sistem irigasi tetes tidak tanpa tantangan. Banyak petani di Desa Kendalpecabean yang belum mengenal teknologi ini. Pengetahuan dan keterampilan mereka dalam pemasangan dan pemeliharaan sistem irigasi tetes masih terbatas. Oleh karena itu, edukasi dan pelatihan sangat diperlukan. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan pihak-pihak terkait harus bersinergi untuk memberikan pelatihan yang memadai bagi petani. Dengan demikian, mereka dapat memahami dan mengaplikasikan teknologi irigasi tetes dengan baik. Selain itu, keberlanjutan sistem irigasi tetes harus dijaga dengan pemeliharaan rutin. Filter air harus dibersihkan secara berkala untuk mencegah penyumbatan. Dripper (emitter) juga perlu dicek agar aliran air tetap lancar. Pengelolaan yang baik akan memastikan sistem irigasi tetes berfungsi optimal dalam jangka panjang. Di era perubahan iklim yang tidak menentu, sistem irigasi tetes juga memberikan solusi adaptif. Kondisi cuaca yang sulit diprediksi mempengaruhi pola curah hujan dan ketersediaan air. Dengan irigasi tetes, petani dapat lebih tanggap terhadap perubahan ini dan tetap menjaga produktivitas pertanian mereka. Implementasi sistem irigasi tetes di Desa Kendalpecabean adalah langkah konkret menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan efisien. Dengan dukungan semua pihak, desa ini dapat menjadi contoh sukses dalam optimalisasi penggunaan air untuk pertanian. Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga menjaga kelestarian sumber daya air bagi generasi mendatang. Mari kita dukung inovasi ini untuk masa depan pertanian yang lebih baik di Desa Kendalpecabean.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun