Mohon tunggu...
Putri Dilianti
Putri Dilianti Mohon Tunggu... -

imajinatif dan perfeksionis

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Istri Inspiratif

7 Mei 2014   04:06 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:47 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13993849011709529218


Setiap orang memiliki naluri untuk dicintai dan mencintai, naluri kecintaan ini akan semakin indah manakala disatukan dalam sebuah ikatan suci pernikahan. Baik pria maupun wanita memiliki kewajiban untuk saling membahagiakan. Seorang pria tentu berkeinginan memiliki calon istri / istri yang sepadan, dan letak kebahagian bagi seorang wanita yakni menjadi sepadan bagi pendamping hidupnya. Memberikan yang terbaik bagi yang dicintai tentu membutuhkan usaha, terkhusus wanita yang nantinya menjadi seorang istri. Seiring berjalannya waktu kebutuhan akan rasa kecintaan akan senantiasa mengalami dinamika dan persoalan, tentu hal ini membutuhkan penyelesaian yang tidak mudah. Dewasa ini banyak wanita yang merasa telah memberikan yang terbaik tetapi sang suami belum menilai sebagai yang tebaik.

Banyaknya persoalan yang dihadapi antara lain seperti pengalaman yang dibagikan oleh Tessie Setiabudi dalam bukunya “Menjadi Istri Inspratif”. Di dalam bukunya ada sebuah percakapan menarik mengenani rumah tangga muda dari sudut pandang para pria.

Lo harus berhenti berhubungan dengan Mira,” ujar Pria yang duduk persis di depan saya.

“Mana mungkin Gus, Mira itu penopang hidup gue. Dia itu motivator bagi gue,” jawab temannya.

Lo gila! Kalau lo hanya butuh motivator, ikut seminar sana! Nggak perlu piara istri muda. Hidup lo pasti jadi ruwet. Apa sih kurangnya bini lo?”.

”Ya, gue akuin Tia itu ibu rumah tangga yang hebat. Semua urusan rumah dan anak-anak bisa dilakukan dengan sangat baik. Tapi, ya hanya itu perannya. Gue butuh yang lebih Wan. Masa lo nggak bisa ngerti ?”.

Pengalaman di atas seolah menunjukan ketidak adilan bagi kaum hawa, namun dipihak lain hal ini justru memberikan sebuah pengetahuan akan peran seorang wanita sebagai istri yang tidak hanya bisa mengatur rumah tangga saja tapi bisa diharapkan lebih. Dan masih banyak lagi pengalaman lain yang dibagikan oleh penulis. Keunikan buku ini bukan saja kaya akan pengalaman tapi juga perpaduan antara teori dan fakta hasil dari penelitian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun