Kali ini saya mendapat kesempatan untuk mengunjungi dan mengeksplor  salah satu tempat yang masih menjunjung tinggi adat istiadatnya yaitu Kampung Adat Cireundeu. Kampung ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke 16 M. Sedangkan nama Cireundeu berasal dari dua kata yaitu Ci dan Reundeu, Ci artinya air dan Reundeu berasal dari tanaman Reundeu. Salah satu aspek yang menarik untuk diselidiki adalah yang kepercayaan yang dianut masyarakat Kampung Cireundeu.Kampung Cireundeu menganut agama suku yaitu Sunda Wiwitan.
Dalam menghadapi arus globalisasi, mereka terus berjuang untuk mempertahankan dan merawat keberadaan kepercayaan ini sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Sunda.Kampung Cireundeu tidak hanya menjadi titik sentral bagi praktik keagamaan, tetapi juga pusat bagi pembelajaran dan penelitian tentang kepercayaan Sunda Wiwitan. Para tokoh masyarakat dan pemuka agama di kampung ini berperan penting dalam menjaga dan mengembangkan kehidupan keagamaan yang khas dan berharga ini.Dengan demikian, Kampung Cireundeu tidak hanya menjadi tempat bagi kelangsungan hidup kepercayaan Sunda Wiwitan, tetapi juga menjadi penanda penting dari keberagaman budaya Indonesia yang patut dijaga dan dihargai oleh semua pihak.