Mohon tunggu...
Putri Denisa Amelia Nuri
Putri Denisa Amelia Nuri Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya adalah seorang seniman milenial yang tidak hanya berjiwa seni, tetapi aktif di sosial media dan tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Tiktok sebagai Media Dakwah

10 Juli 2022   09:48 Diperbarui: 10 Juli 2022   09:53 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tiktok merupakan salah satu aplikasi yang saat ini sedang trend, semua kalangan bisa menggunakan. Mulai dari anak-anak sampai dengan dewasa, digunakan untuk membuat konten edukasi yang penuh manfaat bagi masyarakat, seperti motivasi, pembelajaran, komedian bahkan sampai konten keagamaan. Tiktok sebagai aplikasi untuk membagikan foto atau video yang disisipkan suara berupa rekaman atau lagu.

Setiap aplikasi apapun pasti ada hal positif dan negatifnya, hal negatif dari apliaksi ini bisa dibilang disalahgunakan oleh anak-anak atau dibawah umur. Dengan kecepatan menyebarnya informasi dalam tiktok maka sangat sulit untuk menyaring konten negatif didalamnya. Seperti berbau seksual atau kekerasan menyelakai diri sendiri. Tetapi selain itu, tiktok juga mempunya segudang manfaat.

Berbicara tentang konten keagamaan, untuk saat ini aplikasi tiktok banyak digunakan oleh da'I untuk berdakwah.  Dakwah menurut bahasa "dakwah" yaitu panggilan seruan atau ajakan,sedangkan menurut kata kerja "dakwah" adalah memanggil menyeru atau mengajak. Orang yang berdakwah bisa disebut juga da'i dan orang yang menerima dakwah atau orang yang didakwahi disebut dengan mad'u.

Dakwah tentunya harus penuh dengaan kreativitas dan juga inovasi sesuai dengan perkembangan zaman yang ada, konsep al Islamu sholih likulli zaman wa makan (Islam sesuai dengan kondisi waktu dan tempat) merupakan salah satu prinsip yang harus dipegang para da'I dalam mengemban tugas sucinya yaitu berdakwah. Zaman sekarang keindahan-keindahan amalan yang tersurat dan tersirat dalam Al-Quran dan hadist jika tidak diamalkan dalam mad'u tidak akan tersampaikan dan tidak teramalkan.

Para da'I juga harus memahami tentang akses dan perkembangan teknologi saat ini, tidak hanya perlu menguasai ilmu agama atau ilmu umum untuk disampaikannya. Tetapi juga media sebagai sarana untuk menyampaikan pesan dakwahnya. Salah satu teknologi yang berkembang pesat adalah internet.

Tiktok merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan para da'I untuk menunaikan tugas mulia dakwah yang diperlukan oleh masyarakat luas yang disajikan sesuai dengan pola kehidupan masyarakat yang tidak bisa jauh dari smartphone. Yang mendasari masyarakat menggunakan aplikasi ini supaya membawa dampak baik atau positif bagi masyarakat luas melalui aplikasi ini.

Fakta-fakta tersebut itu merupakan bukti bahwa islam merupakan agama yang responsif terhadap keadaan dan perkembangan, jadi harus menyesuaikan dan mengejar perubahan yang cepat. Sudah selayaknya mengevaluasi "dakwah tradisional" menjadi dakwah yang berinovatif. Dakwah yang luas bisa diartikan bukan sekedar berdakwah atau menyampaikan pesan ajaran islam tetapi juga untuk bisa menembuas dunia cyber dalam rangka menyimpan benih-benih nilai keagaamaan islam.

 Contohnya yaitu Bapak Dr. H. Aang Ridwan, M.Ag selaku ketua jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG, beliau menggunakan aplikasi ini juga untuk mensyiarkan ajaran islam dengan cara beliau sendiri. Seperti diberikan sedikit candaan-candaan didalam dakwahnya supaya yang menonton atau mendengarkannya tidak bosan dan memiliki rasa kecanduan untuk melihatnya lagi. Tidak hanya itu isi pesan dakwahnya pun sangat bermanfaat dan berguna bagi masyarakat luas, menggunaan kata-kata yang dapat menegerti dikalangan usia juga, enjoy dan terlihat lebih asyik saat menyampaikannya. Tidak hanya sendiri, melainkan ditemani juga dengan host yang meramaikan suasananya, tetapi pesan dakwahnya tetap tersampaikan.

Ini merupakan patut dicontoh dan diaplikasikan bagi para da'I kedepannya, dan menjadikan bahan evaluasi bagi kita yang masih belajar dan mencoba untuk menjadi da'I di sosial media .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun