Mohon tunggu...
Putricia Wahyu Priyandini
Putricia Wahyu Priyandini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Public Health Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Revolusi Industri 4.0 dan Perkembangan Kesehatan

22 Agustus 2023   20:25 Diperbarui: 22 Agustus 2023   20:31 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Istilah revolusi industri 4.0 semakin banyak dibicarakan. Bagi yang masih awam tentu akan bertanya, Apa sih arti Revolusi Industri 4.0? Apa dampaknya terhadap sosial ekonomi dan budaya di masyarakat kita. Dan yang terpenting bagi kita terutama di bidang kesehatan adalah bagaimana bidang kesehatan dapat menciptakan peluang dalam era Industri 4.0 ini. Akhir-akhir ini, kemajuan teknologi di bidang industri kesehatan, khususnya teknologi kedokteran telah mengalami transformasi yang luar biasa melalui integrasi teknologi mutakhir. Dimulai dari Electronic Health Records (HCR) hingga diagnostik berbasis telemedisin dari kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), teknologi terus menjanjikan peningkatan dalam perawatan pasien, memudahkan proses bidang kesehatan, dan meningkatkan hasil kesehatan pasien secara keseluruhan. Hal itu menjadi perhatian kita semua karena mau tidak mau, siap tidak siap kita akan menghadapi hal tersebut. Meskipun kemajuan teknologi ini membawakan keunggulan dan berbagai manfaat, penting bagi kita untuk menyadari bahwa adanya kerugian, atau kontra, yang dapat muncul dengan pesatnya perkembangan dan adopsi teknologi dalam bidang kesehatan. Pada artikel ini, saya akan membahas tentang kontra dari penggunaan dan pengembangan teknologi kedokteran untuk transformasi teknologi kesehatan, yang terfokus pada penyedia layanan kesehatan yang presisi.

Salah satu perkembangan teknologi yang membantu pasien dan kini banyak digunakan adalah layanan telemedicine. Telemedicine atau konsultasi online didefinisikan oleh American Academy of Family Physicians sebagai praktik penggunaan teknologi untuk memberikan pelayanan kesehatan secara jarak jauh. Adapun fungsi utama dari layanan telemedicine adalah mempermudah layanan medis oleh badan kesehatan, terutama bagi masyarakat yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan dan sulit terjangkau. Selain itu, telemedicine juga terbukti cukup efektif ketika situasi pandemi tahun sebelumnya. Meskipun telemedicine jika dilihat secara umum memang membantu, nyatanya layanan tersebut masih memiliki beberapa hal yang bisa menjadi jebakan bagi pengguna layanannya. Yang pertama, dibutuhkan pengelolaan yang cukup rumit karena diperlukan tenaga ahli yang mampu mengembangkan fitur layanan telemedicine agar dapat digunakan oleh masyarakat luas di waktu yang bersamaan. Namun, yang menjadi kontra paling penting dari layanan telemedicine adalah adanya kemungkinan catatan medis serta diagnosis yang kurang efektif.

Konsultasi dengan dokter atau pihak medis yang dilakukan secara online tentunya tidak akan lebih akurat dibandingkan konsultasi tatap muka secara langsung, karena dokter atau pihak medis kemungkinan akan mengalami kesulitan dalam memahami gejala yang sedang dialami pasien. Selain itu, konsultasi online kemungkinan tidak akan dicatat atau direkam oleh pihak medis, sehingga akan sulit untuk menerima rekaman medis sesuai dengan kondisi tubuh secara detail.
Namun, perlu diingat bahwa AI juga dibuat dengan algoritma yang dibuat oleh manusia, sehingga dapat menimbulkan bias dalam algoritma yang digunakan untuk melatih AI tersebut. Jika data yang digunakan untuk mengembangkan algoritma tersebut bias, maka rekomendasi dan keputusan yang dihasilkan AI akan mengalami bias juga dan berpotensi menimbulkan keraguan dalam dunia kesehatan. Teknologi tidak diragukan lagi memang memiliki banyak kelebihan dan telah memberikan berbagai macam bantuan di berbagai bidang, termasuk bidang kesehatan. Namun, penting bagi kita untuk memperhatikan jalannya penggunaan teknologi serta keseimbangan penggunaan teknologi agar tetap menjaga keamanan pasien serta efektivitas berjalannya kegiatan di bidang kesehatan, terutama dalam pemberian layanan kesehatan yang presisi sesuai dengan kebutuhan pasien.
Maka dari itu, saya sebagai generasi penerus bangsa, dan kita sebagai agent of change harus bisa memilah dan memilih penggunaan teknologi yang tidak bisa kita kontrol kepesatannya.
 
https://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/industri-40-revolusi-industri-40-kesehatan-dalam-era--revolusi-industri-40
https://www.kompasiana.com/marilynmargan8771/64e1ccd74addee425d0510f2/kontra-pengembangan-teknologi-kedokteran-untuk-transformasi-teknologi-kesehatan

#Amerta2023
#AngkatanMudaKsatriaAirlangga
#BaktiKamiAbadiUntukNegeri
#ResonansiKsatriaAirlangga #ManifestasiSpasial
#Guratan TintaMenggerakkanBangsa.
#KsatriaAirlangga
#UnairHebat
#BanggaUNAIR
#Ksatria15_Garuda14

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun