Nurul Aisyah Putri Cherrya , Mahasiswa/i  Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya
PENDAHULUAN
Lembaga pembiayaan memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Keberadaannya sudah akrab di masyarakat dan berfungsi sebagai penyedia dana atau barang modal, yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Lembaga pembiayaan tidak menarik dana langsung dari masyarakat, tetapi memberikan fasilitas pembiayaan kepada debitur atau nasabah yang membutuhkan modal untuk pengembangan usaha. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, lembaga pembiayaan terdiri dari berbagai jenis, seperti perusahaan pembiayaan, perusahaan modal ventura, dan perusahaan pembiayaan infrastruktur (Agusthomi & Anggoro, 2022). Salah satu lembaga pembiayaan yang paling penting adalah bank, yang berfungsi sebagai penyedia layanan keuangan utama dalam perekonomian Indonesia.
Rumusan masalah dalam artikel ini adalah apa saja peran Lembaga perbankan dalam perekonomian Indonesia? Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui peran Lembaga perbankan dalam perekonomian Indonesia.
PEMBAHASAN
Sektor perbankan memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, baik dalam mendukung kegiatan ekonomi sehari-hari masyarakat maupun membantu pemulihan ekonomi negara. Sebagai lembaga keuangan yang berfungsi mengelola sumber daya finansial, perbankan tidak hanya mendukung kebutuhan individu dan pelaku usaha, tetapi juga memiliki andil besar dalam menciptakan lapangan kerja, mempercepat pertumbuhan ekonomi, serta memperkuat sistem keuangan negara.
Salah satu alasan mengapa perbankan menjadi kunci dalam perekonomian Indonesia adalah karena fungsinya yang bersifat multifungsi. Bank memiliki banyak peran penting yang tidak hanya melibatkan pengelolaan dana, tetapi juga mencakup distribusi keuangan, penyediaan layanan transaksi, serta fasilitas untuk meminimalisir risiko keuangan. Beberapa peran sektor perbankan dalam perekonomian Indonesia ialah sebagai berikut (Ceysa et al., 2024):
1.Pengalihan Aset
Salah satu fungsi utama bank adalah pengalihan aset. Secara sederhana, bank berfungsi sebagai perantara antara mereka yang memiliki uang lebih, seperti masyarakat yang menabung, dan pihak yang membutuhkan dana untuk kegiatan produktif, seperti pengusaha atau individu yang ingin memulai usaha. Bank mengumpulkan dana dari masyarakat yang menyimpan uang mereka dalam bentuk tabungan atau deposito, lalu menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan dana, seperti pengusaha kecil atau besar, untuk membiayai usaha mereka.
Dengan demikian, bank membantu menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Banyak pengusaha yang memulai bisnis atau memperluas usaha mereka berkat dana yang disalurkan oleh bank. Tanpa bank, akan sulit bagi pengusaha untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha mereka, yang tentu saja akan menghambat roda perekonomian.
2.Fasilitasi Transaksi
Selain berfungsi sebagai pengalihan aset, bank juga memainkan peran penting dalam memfasilitasi transaksi ekonomi. Dalam kehidupan sehari-hari, orang dan bisnis membutuhkan cara yang efisien dan aman untuk melakukan transaksi. Bank menyediakan berbagai produk seperti tabungan, giro, dan deposito yang memudahkan orang untuk menyimpan dan mengelola uang mereka. Produk-produk ini tidak hanya membantu individu, tetapi juga bisnis dalam melakukan transaksi keuangan.
Bank juga mendukung sistem pembayaran non-tunai, yang semakin berkembang berkat kemajuan teknologi. Pembayaran digital, seperti menggunakan kartu kredit, transfer bank, dan aplikasi pembayaran, memberikan kenyamanan dan efisiensi dalam bertransaksi. Dengan adanya layanan ini, bank mempermudah kegiatan ekonomi dan membantu perekonomian berjalan lebih lancar, terutama di era digital seperti saat ini.
3.Penyedia Likuiditas
Salah satu peran penting lain yang dimiliki bank adalah penyedia likuiditas. Likuiditas adalah kemampuan untuk mengakses uang sesuai dengan kebutuhan, dan hal ini sangat penting dalam menjaga kestabilan perekonomian. Produk seperti giro dan tabungan memungkinkan nasabah untuk menaruh uang mereka dan menariknya kapan saja mereka butuhkan. Kemudahan ini penting agar individu maupun pelaku usaha dapat menjaga arus kas mereka tetap lancar.
Bank juga dapat menyalurkan dana dengan cara yang terukur dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Ketika likuiditas yang cukup tersedia, perekonomian dapat berjalan dengan stabil, karena dana dapat dipergunakan secara efisien oleh individu dan pelaku usaha sesuai dengan kebutuhan mereka. Sebaliknya, tanpa adanya likuiditas yang cukup, banyak bisnis dan individu yang kesulitan memenuhi kewajiban finansial mereka, yang dapat berujung pada ketidakstabilan ekonomi.
Selain itu, dikatakan pula bahwa peran perbankan dalam perekonomian Indonesia dapat dilihat dari berbagai aspek yang mendukung kegiatan ekonomi baik untuk individu, pelaku usaha, maupun negara secara keseluruhan. Peran tersebut antara lain (Hutabarat & Arisena, 2024):
1.Penyedia Pembiayaan untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Sektor usaha kecil dan menengah (UKM) adalah sektor yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. UKM tidak hanya berfungsi sebagai penggerak roda perekonomian di tingkat lokal, tetapi juga menciptakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat. Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh UKM adalah kesulitan dalam memperoleh pembiayaan (Dalimunthe & Lubis, 2023). Di sinilah peran perbankan sangat penting.
Bank, melalui berbagai program seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), membantu memberikan pembiayaan kepada pelaku UKM dengan bunga rendah dan jangka waktu yang fleksibel. Program ini memungkinkan pengusaha kecil untuk memperoleh modal yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha mereka, baik untuk membeli bahan baku, peralatan, atau memperluas kapasitas produksi. Tanpa dukungan pembiayaan dari bank, banyak UKM yang kesulitan untuk berkembang dan menciptakan lapangan kerja.