Mohon tunggu...
Putri Cerah
Putri Cerah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya putri cerah simanjuntak, mahasiswa di IAI YASNI MUARA BUNGO, hobby membaca dan menulis di bidang study, hobby volly dan tennis meja di bidang olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bahaya Gaya Hidup Sedentari dan Cara Mengatasinya

29 November 2024   21:22 Diperbarui: 29 November 2024   21:32 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Salah satu dampak paling serius dari gaya hidup sedentari adalah peningkatan risiko penyakit jantung. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan fungsi jantung dan pembuluh darah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung koroner. Menurut berbagai penelitian, orang yang banyak duduk dan tidak banyak bergerak memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung atau stroke.

2. Obesitas dan Gangguan Berat Badan  

   Gaya hidup sedentari cenderung menyebabkan peningkatan berat badan yang berlebihan, atau yang lebih dikenal dengan obesitas. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan kalori yang dikonsumsi tidak terbakar dengan baik, sehingga menumpuk dalam tubuh dalam bentuk lemak. Obesitas dapat menyebabkan berbagai penyakit lain seperti diabetes tipe 2, masalah pencernaan, dan gangguan metabolisme.

3. Diabetes Tipe 2

   Aktivitas fisik yang rendah dapat menyebabkan gangguan pada sensitivitas insulin dalam tubuh, yang berujung pada peningkatan kadar gula darah. Hal ini dapat memicu terjadinya diabetes tipe 2, yang merupakan salah satu penyakit yang sangat terkait dengan gaya hidup yang tidak aktif.

4. Masalah pada Tulang dan Otot

   Kurangnya gerakan tubuh dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot dan kepadatan tulang. Aktivitas fisik yang minimal atau tidak ada sama sekali dapat mengarah pada masalah tulang seperti osteoporisis dan gangguan postur tubuh. Selain itu, otot juga dapat menjadi lemah dan rentan terhadap cedera atau ketegangan.

5. Gangguan Mental dan Emosional

   Gaya hidup sedentari juga berdampak pada kesehatan mental dan emosional. Aktivitas fisik yang kurang dapat menyebabkan penurunan produksi hormon endorfin, yang berfungsi untuk meningkatkan mood dan mengurangi stres. Akibatnya, individu yang jarang bergerak lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, dan gangguan kesehatan mental lainnya.

6. Gangguan Metabolisme dan Pencernaan

   Kebiasaan duduk dalam waktu yang lama juga dapat mempengaruhi metabolisme tubuh, yang mengarah pada gangguan pencernaan. Proses metabolisme yang lebih lambat dapat menyebabkan sembelit, gangguan lambung, dan masalah pencernaan lainnya. Selain itu, peningkatan kadar kolesterol dalam darah juga dapat berhubungan dengan gaya hidup sedentari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun