Salah satu dampak paling serius dari gaya hidup sedentari adalah peningkatan risiko penyakit jantung. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan fungsi jantung dan pembuluh darah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung koroner. Menurut berbagai penelitian, orang yang banyak duduk dan tidak banyak bergerak memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung atau stroke.
2. Obesitas dan Gangguan Berat Badan Â
  Gaya hidup sedentari cenderung menyebabkan peningkatan berat badan yang berlebihan, atau yang lebih dikenal dengan obesitas. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan kalori yang dikonsumsi tidak terbakar dengan baik, sehingga menumpuk dalam tubuh dalam bentuk lemak. Obesitas dapat menyebabkan berbagai penyakit lain seperti diabetes tipe 2, masalah pencernaan, dan gangguan metabolisme.
3. Diabetes Tipe 2
  Aktivitas fisik yang rendah dapat menyebabkan gangguan pada sensitivitas insulin dalam tubuh, yang berujung pada peningkatan kadar gula darah. Hal ini dapat memicu terjadinya diabetes tipe 2, yang merupakan salah satu penyakit yang sangat terkait dengan gaya hidup yang tidak aktif.
4. Masalah pada Tulang dan Otot
  Kurangnya gerakan tubuh dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot dan kepadatan tulang. Aktivitas fisik yang minimal atau tidak ada sama sekali dapat mengarah pada masalah tulang seperti osteoporisis dan gangguan postur tubuh. Selain itu, otot juga dapat menjadi lemah dan rentan terhadap cedera atau ketegangan.
5. Gangguan Mental dan Emosional
  Gaya hidup sedentari juga berdampak pada kesehatan mental dan emosional. Aktivitas fisik yang kurang dapat menyebabkan penurunan produksi hormon endorfin, yang berfungsi untuk meningkatkan mood dan mengurangi stres. Akibatnya, individu yang jarang bergerak lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, dan gangguan kesehatan mental lainnya.
6. Gangguan Metabolisme dan Pencernaan
  Kebiasaan duduk dalam waktu yang lama juga dapat mempengaruhi metabolisme tubuh, yang mengarah pada gangguan pencernaan. Proses metabolisme yang lebih lambat dapat menyebabkan sembelit, gangguan lambung, dan masalah pencernaan lainnya. Selain itu, peningkatan kadar kolesterol dalam darah juga dapat berhubungan dengan gaya hidup sedentari.