Mohon tunggu...
Putri Cahyani Puspita Sari
Putri Cahyani Puspita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Cermin Zaman dalam Cerita Anak: Transformasi Kebajikan dalam Sastra Anak Modern

6 Desember 2024   14:12 Diperbarui: 6 Desember 2024   14:26 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sastra anak tidak hanya berfungsi sebagai media hiburan saja tapi juga sebagai sarana untuk mendidik dan membentuk karakter. Seiring berjalannya waktu, cerita anak terus mengalami perkembangan, baik dari segi bentuk maupun tema yang diusung. Cerita anak pada masa lalu biasanya berisi dongeng atau fabel dengan pesan moral yang jelas. Tokoh utamanya sering digambarkan secara simbolis sebagai tokoh kebajikan atau tokoh keburukan. Namun, cerita anak modern berkembang menjadi lebih kompleks dan beragam dengan berbagai genre dan gaya yang lebih menarik bagi anak-anak zaman sekarang.

Salah satu tema yang paling sering diangkat dalam cerita anak adalah kebajikan, seperti nilai kejujuran, kerja keras, keadilan, dan kasih sayang. Cara penyampaian nilai-nilai tersebut semakin bertransformasi seiring dengan perkembangan zaman. Cerita anak modern kini tampil lebih dinamis dan menghadirkan elemen-elemen baru yang sejalan dengan perubahan sosial dan teknologi. Misalnya, cerita anak sekarang tidak hanya hadir dalam bentuk buku cetak saja tapi juga melalui aplikasi, video, dan permainan edukatif yang dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan.

Sastra anak tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mengajarkan moral dan kebajikan saja, satapi juga berfungsi untuk mencerminkan keadaan sosial dan budaya masyarakat pada masa itu. Cerita anak dapat berfungsi sebagai jendela bagi anak-anak untuk melihat dan memahami dunia di sekitar mereka dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami. Dengan kata lain, cerita anak kini berperan sebagai cermin zaman yang menggambarkan nilai-nilai yang relevan dengan perkembangan zaman. Misalnya, cerita anak yang ada saat ini sering menghadirkan karakter yang tidak hanya digambarkan sebagai baik atau jahat saja tapi juga memiliki karakter yang kompleks. Ini mencerminkan meningkatnya kesadaran akan keberagaman, hak asasi manusia, dan empati terhadap sesama.

Nilai-nilai kebajikan yang dulu diajarkan melalui cerita lama kini bisa ditemukan dalam bentuk cerita yang lebih dinamis, interaktif, dan berkaitan erat dengan realitas kehidupan sehari-hari anak-anak pada masa kini. Tokoh dalam cerita anak modern tidak hanya menghadapi tantangan moral yang jelas saja tapi juga menghadapi dilemma sosial yang menuntut mereka untuk berpikir kritis dan membuat keputusan yang sulit, sehingga mencerminkan tantangan dunia nyata yang akan mereka hadapi di masa depan.

1.  Peran Sastra Anak dalam Mendidik Nilai Kebajikan

Sastra anak memegang peranan yang penting dalam membantu anak-anak memahami nilai kebajikan. Sebelum era modern, banyak cerita klasik yang menjadi acuan, seperti cerita seperti "Kancil dan Buaya" mengajarkan tentang kecerdikan dalam menghadapi kesulitan dan cerita Semut dan Belalang mengajarkan tentang pentingnya kerja keras & menabung untuk menghadapi masa depan. Hafizah dkk. (2022) mengatakan sastra anak adalah media efektif dalam membentuk karakter anak karena menggunakan bahasa sederhana dan cerita yang relevan dengan kehidupan sehingga mudah dipahami oleh anak.

Namun, dunia anak-anak saat ini sangat berbeda dibandingkan dunia zaman dulu. Anak-anak sekarang hidup dalam masyarakat yang lebih terhubung melalui teknologi, media sosial, dan globalisasi. Oleh karena itu, sastra anak tidak hanya berfungsi untuk mengajarkan moral dalam bentuk sederhana saja tapi juga berdaptasi dengan perubahan zaman dan tantangan yang dihadapi oleh anak-anak (Mahpudoh dkk., 2024). Cerita anak sekarang seringkali mengangkat tema seperti perubahan iklim, hak asasi manusia, dan pentingnya menghargai keragaman budaya yang membantu anak untuk berpikir kritis tentang dunia mereka. Seperti yang dikatakan oleh Hidayat dkk. (2023), sastra anak kini tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan tetapi sebagai media pembentukan karakter anak yang lebih kritis terhadap isu-isu sosial yang ada disekitarnya.

Cerita-cerita ini tidak hanya mengajarkan moral dalam bentuk idealis saja tapi juga menyentuh dilema moral yang sering dihadapi anak-anak. Misalnya cerita tentang seorang anak yang harus memilih antara berkata jujur atau melindungi teman mereka. Ini menunjukkan bahwa sastra anak modern mengajarkan nilai kebajikan dengan mengajak anak-anak berpikir kritis tentang pilihan yang mereka buat.

 2.  Transformasi Nilai Kebajikan dalam Cerita Anak Modern

Salah satu transformasi paling mencolok dalam sastra anak modern adalah bagaimana nilai kebajikan disajikan dalam cerita. Dulu, karakter dalam cerita anak digambarkan sebagai sosok yang hampir sempurna dan tanpa banyak salah. Namun saat ini, karakter utama sering digambarkan sebagai pribadi yang lebih manusiawi dengan kelebihan dan kekurangan yang bisa dipahami anak. Mereka tidak hanya menghadapi masalah pribadi saja tapi berusaha memahami dan menginternalisasikan nilai kebajikan dalam kehidupan.

Contoh yang sering dijumpai dalam cerita anak modern adalah tokoh-tokoh yang mengalami pertumbuhan moral. Mereka bisa membuat kesalahan, tetapi melalui pengalaman dan pembelajaran mereka menjadi lebih baik. Misalnya, seorang anak yang awalnya tidak memahami arti kejujuran tetapi pada akhirnya menyadari pentingnya nilai kejujuran tersebut setelah mengalami konsekuensinya. Karakter-karakter seperti ini lebih mudah dihubungkan dengan pengalaman anak-anak yang sering berhadapan dengan dilema moral. Seperti yang diungkapkan oleh Oktasari dan Kasanova (2023), sastra anak kini lebih fokus pada karakter yang berkembang, bukan hanya karakter yang ideal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun