Mohon tunggu...
Putri Cahyaningsih
Putri Cahyaningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unissula

Jadilah diri sendiri jangan jadi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Tidak Mempercayai Cinta

17 Maret 2022   19:55 Diperbarui: 17 Maret 2022   20:03 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat itu, hari dimana saat kecewa dengan seseorang dan dengan bodohnya mempercayai kata - kata yang tidak ada maknanya. Pada saat mempercayai seseorang itu artinya kita sudah bisa menerima dalam apa yang dikatakan.
Pada dasarnya cinta sejati seorang anak perempuan adalah ayahnya....


Tetapi pada saat seorang anak  perempuan sudah tidak mempercayai lagi seorang ayah dikarenakan pasti ada sebabnya, tetapi banyak orang yang tak tahu menahu bahwa perbuatan seorang ayah sangat berpengaruh pada anak perempuannya.


Paling utama adalah cinta itu sendiri, disini kita tidak membicarakan soale cinta saja tapi bisa dimaknai soal cinta sesungguhnya.


Sebagai anak perempuan kita ingin dicintai disayangi oleh ayahnya. Disaat melihat ayah yang lain sangat tahu kebutuhan anaknya. Itu adalah hal sepele tapi begitu mengena dihati anak perempuan.


Kehidupan semakin maju seorang pria juga banyak yang tidak mengeti seorang wanita. Dimana hati tidak jadi utamanya.
Kadang berfikir kedepan tetapi takut karena tindakan yang tidak menyenangkan. Pada dasarnya cinta ingin merkah merona agar bisa dirasakan dengan indahnya...


Seseorang yang kadang kita fikirkan tidak bisa kita raih. Saat kita bisa raih kita sudah tidak tertarik. Hidup seperti itu terus, sampai kapan hidup dengan orang yang cinta kita dengan indahnya.


Kata - kata cinta sederhana tapi juga berbahaya, dimana banyak orang yang putus cinta bisa mengakhiri hidupnya.
Tapi bagaimana cara memberitahu kepada ayah yang sulit diberitahu untuk kebaikan semuanya???
Begitulah ungkapan yang begitu sulit untuk dipertanyakan dan mencari jawabanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun