Mohon tunggu...
Putri Cahaya Illahi
Putri Cahaya Illahi Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

content writer yang mengupas permasalahan hari dari sudut pandang Islam dan problem solving yang hakiki.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Milenial Bicara Politik

27 Januari 2025   23:24 Diperbarui: 27 Januari 2025   23:24 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bicara tentang politik bawaanya sedikit berat ya, tambah puyeng aja, apalagi milenial pasti males baget. Mending mikirin tugas kuliah, organisasi, gimana cara menjadi mahaiswa sukses, cumlaude dengan IPK 4. karena f akta yang dilihat politik itu hanya coblos sana coblos sini, caleg sana, caleg sini habis itu korupsi. Akhirnya menyengsarakn rakyat.

Apakah benar politik itu hanya sekedar mencoblos doang?

Dilihat dari pandangan Islam ternyata politik itu tidak hanya permasalahan memilih pemimpin saja. Politik berasal dari kata sasa-yasusu-siyasatan artinya mengatur, memimpin, memelihara, dan megatur suatu urusan. Jadi politik dalam sebuah negara memiliki tanggung jawab mengurus rakyat baik dari segi pendidikan, ekonomi, keamanan dan kesehatan serta memastikan semuanya berjalan dengan lancar.  

Sebagai kaum milenial yang peka terhadap lingkungan harus berani berpikir dan bicara politik. Karena tongkat estafet kehidpuan selanjutnya ada di tangan generasi milenial. Akan jadi apa masa depan bangsa ini bila pemudanya lengah akan politik.

Namun kebanyakan milenil senang rebahan, sibuk memikirkan dirinya sendiri, have fun sana sini. Sedangkan kondisi kehidupan semakin parah, biaya pendidikan bertambah mahal, hukum tumpul ketas runcing kebawah, dan kesehatan hanya bagi orang kaya, pajak makin lama makin naik, bahan pokok meroket harganya, beuhh banyak lainnya yang ngg bisa disebutin. Dimana persoalan tersebut menjadi bagain dari politik.

Masihkah kita milenial sekaligus intelektual muslim yang berjiwa kritis diam dan menerima keadaan ini apa adanya dengan dalih "aku mah cuma apa atuh". Padahal Allah mengabarkan bahwasanya umat muslim adalah umat terbaik dan Rasulullah mengatakan "siapa saja yang bangun dengan gapaiannya bukan Allah maka bukanlah (hamba) Allah dan siapa saja yang bangun pagi namun tidak memperhatikan urusan kaum muslimin maka ia bukan dari golongan mereka"(H.R Al-Hakim). Maka sebagai milenial harus berpikir politik dan berbicara politik, karena masa depan ada di tangan mu.

Harusnya kita tertampar oleh perkataan Bertolt Breacht seorang penyair asal jerman, ia mengungkapakan " Buta terburuk adalah buta politik. Orang buta politik tidak akan sadar bahwa biaya hidup, harga makanan, harga rumah, harga obat, semuanya tergantung keputusan politik. Dia membanggakan sikap anti politiknya, membusungkan dada dan berkoar 'Aku benci politik!'. Sungguh bodoh dia yang tak mengetahui bahwa karena dia tidak mau tahu politik, akibatnya adalah pelacuran, anak terlancar, perampokan, dan yang terburuk, korupsi dan perusahaan multinasional yang mengurus kekayaan negeri"

Maka sadarlah kamu kaum rebaan, bahwa umat tengah menantikanmu. Sudahi rebahan mu, hentikan scrolingmu, lihatlah dunia ini sangat zalim, kita hidupa dalam keterpurukan, suarakan Islam untuk mengembalikan kehidupan Islam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun