Mohon tunggu...
Kartika Lestari
Kartika Lestari Mohon Tunggu... Wiraswasta - rkartikalestari

Saya menulis apapun yang muncul di pikiran saya. Lengkap tentang saya di www.kartikalestari.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Blue Lagoon, Geothermal Spa di Islandia

2 November 2017   18:07 Diperbarui: 2 November 2017   18:21 5760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu adalah musim gugur di Islandia, suhu sekitar 2-6 derajat celcius. Meskipun Blue Lagoon berada di alam terbuka, airnya yang cukup hangat membuat badan kita terasa nyaman. Area Blue Lagoon sangat luas, dengan kedalaman bervariasi, dan yang terdalam sekitar 1,2 meter. Lingkungan yang dibuat di tengah-tengah batu-batu lava alami dengan tampilan jembatan-jembatan kecil, membuatnya semakin indah. Di salah satu ujungnya, mereka juga membuat semacam air terjun kecil dengan menggunakan air geotermal seperti halnya di lagoon di mana kita bias diam di bawahnya dengan guyuran air geotermal, menjadikannya semakin menarik. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Di sisi lain, ada ruangan sauna yang dapat digunakan setiap saat, jika kita bosan berendam, di mana uap nya berasal dari air murni dan bukan air geotermal. Selain itu, kita juga bisa kapan saja kembali ke ruang ganti untuk menggunakan shower dan kembali lagi ke lagoon. Karena saat berendam di hotspring, setelah waktu tertentu kulit kita mungkin akan berasa kering, jadi kita bisa jeda menggunakan air murni di ruang shower. 

Selain itu di tengah-tengah lagoon, juga ada kafe-kafe kecil yang menjual makanan kecil dan minuman, di mana kita bisa membeli dan menikmatinya sambil berendam. Di sini, staf penjual nya men-scan gelang magnetik kita, yang nantinya kita bayar saat kita akan pulang. Selain itu di depan kafe mereka menyediakan silica mud mask (masker wajah dari lumpur mineral silica) yang bisa kita gunakan cuma-cuma.

Setelah sekitar satu jam berendam, berkeliling area Blue Lagoon yang cukup luas (saya sendiri kurang tahu berapa tepatnya luas Blue Lagoon, dan belum menemukan informasi tentang ini), dan juga bersantai di ruang spa, kita kembali ke ruang shower untuk mandi dan berganti pakaian. Di pintu keluar, kita cukup mengembalikan gelang karet dan membayar makanan/minuman yang kita pesan di lagoon sebelum pulang. Pengalaman yang menyenangkan dengan pemandian air panas di Islandia, yang walaupun sumber airnya sama, tetapi sistemnya berbeda dengan di Jepang, yang juga terkenal dengan hotspring-nya. 

Di sini, saya berbagi beberapa foto Blue Lagoon yang sisi luar saat masih belum gelap. Pada dasarnya, kita tidak dapat melihat Blue Lagoon yang sisi dalam di mana pengunjung berendam dari luar. Sayang, setelah melewati resepsionis, kami baru sadar kalau kamera kami ketinggalan dan kami hanya bisa mengambil foto menggunakan kamera handphone, jadi foto biru nya lagoon saat malam tidak tampak jelas.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun