Mohon tunggu...
Putri Baidah
Putri Baidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi Universitas Andalas

Sesekali menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa KKN Unand dan PPKKS Selenggarakan Sosialisasi dan Edukasi Deteksi Dini Kanker Payudara

18 Agustus 2023   12:05 Diperbarui: 9 September 2023   10:44 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari kiri ke kanan : Bu Fitri (Penyintas), Dokter Hasnur Rahmi, dan Putri Baidah (Moderator)

Penulis : Putri Baidah dan  Dr. Mildawati, M.Si.

SIJUNJUNG -- Persatuan Penyintas Kanker Kabupaten Sijunjung (PPKKS) bekerjasama dengan KKN PPM Universitas Andalas Nagari Kandang Baru, Sijunjung, telah menyelenggarakan acara yang bertajuk Sosialisasi dan Edukasi Deteksi Dini Kanker Payudara pada 9 Agustus 2023 lalu. Acara ini bertempat di Gedung Sanggar Seni Nagari Kandang Baru, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung.

Pada segmen talkshow, Dokter Hasnur Rahmi atau yang lebih akrab disapa Dokter Ira menjelaskan bahwa kanker payudara lebih umum menyerang perempuan dengan persentase 80-90%. Pada laki-laki, kanker payudara menjadi kasus yang langka tapi bisa terjadi dalam persentase yang sangat kecil. Dokter Ira menekankan pentingnya menyadari bahaya kanker Payudara karena penyakit ini sering kali terlambat diketahui oleh penderitanya.

"Umumnya, pasien yang datang ke rumah sakit sudah mengidap kanker payudara stadium lanjut, dimana biasanya sudah memasuki stadium tiga atau stadium empat," ujar Dokter Ira. Menurutnya, hal ini terjadi karena masyarakat Indonesia masih memiliki pemahaman yang kurang mengenai edukasi deteksi dini kanker payudara, padahal tingkat keganasannya sangat memprihatinkan.

Dalam rangka mendeteksi kanker payudara stadium awal, ada dua pemeriksaan yang bisa diterapkan oleh masyarakat, terutama perempuan dengan faktor resiko terkena kanker payudara. Pemeriksaan pertama adalah SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) yang dilakukan setelah masa menstruasi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengecek adakah benjolan atau perbedaan bentuk pada payudara atau bagian ketiak. Pemeriksaan kedua adalah SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis) yang dilakukan secara rutin selama tiga tahun sekali sejak memasuki usia 20 tahun. Ada beberapa pemeriksaan payudara secara klinis yaitu melakukan terapi, bedah, radiasi, kemoterapi, hormonal, dan terapi target. 

Selain Dokter Ira, narasumber lain yang turut hadir untuk mengisi segmen talkshow adalah Bu Fitri, seorang perempuan yang tengah berjuang mengahadapi mengidap kanker payudara tipe 2. Hadir sebagai seorang penyintas Kanker Payudara, Bu Fitri membagikan pengalamannya sebagai pengidap kanker kepada para penonton yang datang menyimak segmen talkshow.

Perempuan yang sekarang berusia 40 tahun ini pertama kali menyadari adanya kanker payudara pada saat sudah memasuki stadium 2. Kenyataan ini diketahui pada saat beliau merasakan adanya benjolan yang tidak menimbulkan rasa nyeri di bagian payudara. Hingga saat ini, Bu Fitri masih melakukan pengobatan kemoterapi melalui infus setiap 1x 21 hari. Pengobatan ini dapat dilakukan jika pasien berada dalam kondisi tubuh yang sehat. 


Pada saat berdiskusi dengan Bu Fitri berkaitan dengan perjuangannya dalam menghadapi penyakit kanker payudara, beliau menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak terutama keluarga "Ketika berada di titik terendah, apa yang paling saya butuhkan dan apa yang membuat saya tetap berjuang adalah dukungan dari keluarga dan orang-orang terkasih.".

Baik Dokter Ira maupun Bu Fitri sepakat bahwa dukungan dan doa dari orang-orang terdekat adalah apa yang paling dubutuhkan oleh pasien pengidap kanker yang tengah berjuang. Kehadiran komunitas peduli kanker seperti PPKKS turut membantu dalam meningkatkan semangat juang para penderita kanker di Nagari Sijunjung Sumatera Barat. Kebersamaan dan dukungan dari orang-orang senasib yang juga sedang berjuang melawan kanker membuat pasien merasakan bahwa mereka tidak sendiri.

Kegiatan ini diselenggarakan dengan tema Sijunjung Bebas Kanker. Acara Sosialisasi dan Edukasi Deteksi Dini Kanker Payudara diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya kanker payudara dan memberikan edukasi mengenai bagaimana mendeteksinya sejak awal agar tidak terlambat dilakukan pengobatan. Selain sosialisasi, juga ada pemeriksaan PTM (Penyakit Tidak Menular) gratis dan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat).

Acara ini diselenggarakan dengan Kerjasama dari berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung, RSUD Sijunjung, RSUD TV Sijunjung, Puskesmas Sijunjung, Apotek Zhivana, serta Pemerintahan Nagari Kandang Baru. Acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat diantaranya Dinas kesehatan, Istri Wakil Bupati Sijunjung, Istri Kepala Bank Nagari, serta masyarakat Sijunjung terutama masyarakat Nagari Kandang Baru.

Foto bersama Mahasiswa KKN Unand, PPKS, Narasumber, Dinas Kesehatan, mitra kerjasama dan tamu undangan.
Foto bersama Mahasiswa KKN Unand, PPKS, Narasumber, Dinas Kesehatan, mitra kerjasama dan tamu undangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun