Abstrak
Kesenian suatu daerah tentu tak bisa lepas dari kontribusi masyarakat dan individu di sekitarnya. Hal tersebut berkesinambungan dengan bagaimana manusia mulai berinteraksi dan bergantung pada potensi alam yang ada. Kehidupan  manusia yang dinamis, mendorong tiap individu untuk berkreasi dan menciptakan inovasi demi kelangsungan hidup. Manusia dibekali kecerdasan dan insting untuk bertahan dan membangun ekosistem dalam kelompok yang besar. Ketika tercipta suatu kehidupan yang sudah mulai kompleks, baik masyarakat maupun individu akan terdorong untuk mulai mencipta.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberi gambaran bagaimana alam mempunyai peran dalam mendorong manusia untuk menciptakan suatu kearifan lokal. Bagaimana komoditas kayu jati bisa mempengaruhi suatu kelompok masyarakat dalam proses penciptaan sebuah karya dan memutar roda perekonomian.
Hasil dari penelitian ini adalah, bahwa alam mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan suatu masyarakat yang perwujudannya memiliki manfaat. Komoditas  kayu Jati di Kelurahan Randusari menggerakkan masyarakatnya untuk menciptakan sebuah produk yang bernilai ekonomis dan melahirkan sebuah kearifan lokal.
Pendahuluan
Keberagaman budaya suatu penduduk tidak pernah lepas dari bagaimana lingkungan dan kebiasaan masyarakat yang berada di sekitarnya. Kondisi alam mempengaruhi cara manusia berkembang dan bertahan hidup dengan caranya masing-masing.Â
Karena kondisi alam di Indonesia beragam jenisnya, maka potensi sumber daya alamnya juga berbeda-beda, begitu pula kegiatan masyarakatnya. ( Avisena Ashari, 2021).
Tak heran apabila Indonesia dikenal menjadi suatu negara dengan kekayaan budaya yang beragam, melihat banyaknya jenis komoditas yang dihasilkan oleh alamnya. Kepulauan Nusantara terdiri atas berbagai macam kondisi alam yang sangat beragam, mulai dari dataran tinggi, pantai dan lautan, sawah hingga hutan tropis.
Negara Indonesia merupakan satu diantara pusat keragaman hayati terkaya di dunia, sehingga Indonesia disebut sebagai negara megabiodiversity yang artinya mempunyai banyak keunikan genetiknya, tinggi keragaman jenis spesies, ekosistem dan endemisnya.(Sutoyo, 2010).
Keragaman hayati bisa menjadi suatu identitas daerah terlebih ketika masyarakatnya mengembangkan keragaman tersebut menjadi suatu kesenian, tradisi, kebudayaan, maupun mata pencaharian. Tiap individu maupun kelompok memiliki cara masing-masing dalam bertahan hidup menyesuaikan dengan lingkungan alam yang mereka tinggali.
Manusia memiliki insting untuk memanfaatkan apa yang ada di sekitarnya menjadi sesuatu yang mempunyai nilai guna bagi diri sendiri maupun kelompoknya. Dalam proses penciptaan tersebut, muncul ide-ide kreatif yang nantinya berkembang menjadi sebuah kebudayaan, baik yang mengandung nilai seni maupun tidak. Hal tersebut menjadi asal-usul, bagaimana identitas dan kebudayaan mulai muncul perlahan. Pemanfaatan sumber daya alam menjadi sebuah gelombang dalam memunculkan serangkaian konsep dan ide kreatif. Kemauan individu dalam berinovasi adalah cikal bakal terciptanya suatu benda dan non benda  yang memiliki nilai seni maupun tidak. Proses penciptaan tersebut melahirkan satu kearifan lokal yang dapat menjadi identitas
 suatu daerah.
Dalam lingkup kebudayaan Nusantara yang bersifat heterogen, unsur kultural dan geografis yang berkembang perlahan-lahan bergeser menjadi suatu pergerakan ekonomi. Seperti pada masyarakat Kelurahan Randusari, Kota Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, yang memiliki komoditas kayu jati di sekitar lingkungannya. Hal itu menjadi salah satu alasan mengapa daerah tersebut saat ini menjadi salah satu sentral mebel yang terkenal di Jawa Timur. Â
Topik tersebut menjadi dasar bagaimana penelitian ini dimulai. Artikel ini dibuat untuk menggali lebih dalam bagaimana suatu kearifan lokal erat kaitannya dengan kondisi alam dan inisiatif manusia-manusia di dalamnya. Melalui penelitian ini diharapkan nantinya, semakin banyak individu maupun masyarakat yang bisa memaksimalkan potensi alam dan lingkungan  sekitarnya sehingga dapat tercipta gagasan serta ide yang mendatangkan manfaat bagi banyak orang.
Metode
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif untuk menunjang keaktualisasian artikel. Ada dua teknik yang dilakukan penulis dalam mengumpulkan informasi terkait topik, yakni metode wawancara dan mengumpulkan data sekunder dari beberapa sumber.
Penulis melakukan wawancara pada narasumber dengan menyertakan beberapa pertanyaan yang mendukung dalam pengumpulan informasi terkait topik. Penulis juga mengumpulkan data dari beberapa artikel ilmiah dan jurnal yang aktual.
Pembahasan
Terciptanya suatu kearifan lokal tentu tidak luput dari ide-ide yang muncul dari individu maupun kelompok. Dalam proses penciptaan tersebut, pribadi tiap orang tumbuh berdasarkan lingkungan yang menaunginya. Di mana individu tersebut tinggal dan bagaimana individu tersebut tumbuh dengan mengamati lingkungan sekelilingnya. Begitu juga dengan proses penciptaan ukiran mebel yang berada di salah satu Kelurahan di Kota Pasuruan.
 Kelurahan Randusari, menjadi salah satu sentra mebel yang cukup terkenal di Provinsi Jawa Timur. Lingkungan geografis yang merupakan dataran rendah mendukung pertumbuhan pohon-pohon jati yang merupakan komoditas utama di daerah tersebut. Pertumbuhan Pohon Jati idealnya berada di iklim yang kering dan per tahunnya, memiliki curah hujan antara 1.200-3.000 mm dengan intensitas cahaya yang cukup tinggi.(Anjani 2021).
Melalui pengamatan pribadi, penulis mendapati bahwa kawasan daerah Randusari memang menjadi tempat pertumbuhan pohon-pohon Jati.
Untuk mendukung alur penelitian, penulis melakukan riset pada salah satu mebel yang memproduksi furnitur dengan ukiran-ukiran yang memiliki nilai estetika tinggi. Ada berbagai macam furnitur yang diproduksi seperti kursi, meja, dan lemari.
"Dalam membuat satu set furnitur, bisa memakan waktu dua hari dan dikerjakan dua orang" ujar Bapak Sudirjo, seorang pengelola mebel di Randusari, dalam wawancara pada tanggal 24 Des. 24.
Penulis melakukan pengamatan singkat saat proses pembuatan kursi dilakukan, diawali dengan menyusun rangka pada kursi, kemudian proses tersebut dilanjutkan dengan membuat ukiran khas di bagian-bagian tertentu untuk menambah nilai estetika dan meningkatkan harga jual.
"Semua bahan baku kami dapatkan dari pabrik lokal, yang masih ada di sekitar sini" pernyataan dari bapak Sudirjo, mendukung gagasan bahwa potensi alam dan lingkungan dapat mempengaruhi suatu masyarakat untuk berinovasi dan melakukan pergerakan ekonomi.
Selain itu, mebel bapak Sudirjo juga sudah melakukan penjualan secara online mengikuti perkembangan zaman saat ini. Kebanyakan barang yang diproduksi adalah barang custom, dimana para pembeli mengirim bentuk desain atau bentuk barang sesuai dengan preferensi khusus masing-masing. Pasar luar kota lebih banyak meminati produk-produk mebel, seperti kota Surabaya dan Jakarta.
Ketika mendapat pertanyaan mengenai tantangan yang dihadapi selama mengelola mebel, Pak Sudirjo mengatakan "sejauh ini tidak ada tantangan yang berat, palingan selama proses distribusi saja yang ada beberapa kendala". Dalam keterangan yang lebih lanjut, diketahui bahwa proses distribusi biasanya memiliki tahapan yang sedikit rumit, entah karena waktu keterlambatan maupun kerusakan barang saat berada dalam perjalanan.
Pabrik kayu jati yang menjadi pemasok bahan baku utama dalam pembuatan barang-barang mebel, berada tak jauh dari kawasan pasar mebel. Rata-rata pekerja yang berada di pabrik tersebut adalah warga Randusari sendiri, mereka terlatih untuk mengolah dan membuat kreasi inovatif dari potensi alam sekitarnya.
Kesimpulan
Perkembangan pada suatu daerah tidak luput dari bagaimana masyarakat di dalamnya melakukan interaksi dengan alam sekitarnya. Perkembangan itu yang nantinya menjadi cikal bakal identitas dan melahirkan kebudayaan daerah tersebut.
Bumi Indonesia telah menyediakan kekayaan alam yang tak terhitung jumlahnya. Kewajiban kita sebagai seorang warga negara bukan hanya sekedar melestarikan, namun juga dapat mengembangkan potensi alam dan melahirkan ide-ide kreatif yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Sebuah kesenian daerah lahir dari tangan-tangan seniman berbakat yang tumbuh dalam pelukan ibu pertiwi. Keduanya saling bersinergi dan membentuk identitas bangsa yang inovatif dalam keberagaman. Oleh karena itu, mari kita aktif dalam berbudaya dengan memanfaatkan potensi yang diberikan alam Indonesia pada kita.
Referensi
Sutoyo, (2010) Keanekaragaman Hayati Indonesia Suatu Tinjauan : Masalah dan Pemecahannya. Jurnal Sains.
Anatasia Anjani -- detikEdu (2021) https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5713612/pohon-jati-jenis-manfaat-habitat-dan-karakteristiknya/amp
Bapak Sudirjo. (2024) "Seputar Mebel". Hasil Wawancara Pribadi: 24 Desember 204, Kelurahan Randusari.
penulis : Putri Azzahro NabilaÂ
Mahasiswa Film dan Televisi ISI Surakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H