Â
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon,melakukan observasi ke salah satu toko batik yang ada di Cirebon bernama Batik Trusmi Hafiyan. Tujuan utama dari observasi ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategi yang diampu oleh dosen yang bernama Bapak Sandi Nasrudin Wibowo, SE. MM dan melakukan wawancara tentang bagaimana perihal terkait visi dan misi yang dijalankan pada toko Batik Trusmi Hafiyan.
Batik Trusmi Hafiyan merupakan salah satu toko batik terlengkap yang menjual beragam jenis kain model batik hingga pakaian jadi dengan motif batik dan banyak pilihan corak motif khas Cirebon, dan mereka merintis toko batik ini sejak tahun 2002. Toko Batik ini beralamat di Jl. Syekh Datul Kahfi No.187A, Trusmi Kulon, Kec. Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat 45154.
Batik Trusmi Hafiyan dirintis oleh Bapak Heri Kismo dan istrinya yang bernama Ibu Diane, dari zaman dulu turun temurun terus berkomitmen untuk mempertahankan Batik Trusmi dengan memasarkan batik menyesuaikan dengan budaya-budaya dan bagaimana cara menyesuaikannya.
Perihal persaingan toko Batik Trusmi Hafiyan dengan toko batik lainnya yaitu bersaing secara sehat jadi kompetitor yang mesra. Namun setiap took pasti punya keunikannya masing-masing seperti produk unggulannya dari masing-masing toko batik. Misalnya bila toko ini apa yang tidak ada tetapi toko Batik Trusmi Hafiyan ada, tergantung dari riset pasarnya lebih kearah mana, Batik Trusmi Hafiyan spesialisasinya lebih ke batik lawasan.
Target toko Batik Trusmi Hafiyan kearah omset development dimana semakin kesini generasi atau pasar semakin luas dan bagaimana cara produk-produknya menyesuaikan zaman yang terus menerus di update.
"Dari visi misi usaha batik terhadap SDM nya itu pelanggannya seperti apa gitu?" Tanya Rima, "Oh iya tentang implementasi terhadap SDM nya itu dengan cara penyesuaian sistem di lapangan seperti dengan cara tradisional yaitu menjual di toko dan dengan cara modern kita sistemnya online, karena perkembangan zaman kalau hanya menggunakan sistem secara tradisional dengan adanya daya saing toko batik yang semakin maju dan bervarian ditakutkan kita banyak yang tertinggal dan juga sebagai bentuk inovasi juga. Karena hal itu dilakukan dengan adanya training online untuk meningkatkan SDMnya." Ujar pegawai yang kami wawancarai.
Untuk memastikan visi misi berjalan sesuai target atau bisa di bilang relevan itu tentu harus optimal dalam menjalankannya terutama kita mengerti pasar, peningkatan Sumber Daya Manusia, memastikan produk-produknya visibilitas meningkat dengan berbagai cara entah offline atau online mereka lebih dominan ke online dengan adanya iklan promosi yang berbayar atau tidak berbayar karena tujuan utama dari tercapainya suatu penjual tentu omset atau pendapatannya.Â
Untuk kendala dalam menjalankan visi misi tentunya ada contohnya seperti, kemarin adanya pandemi covid-19 itu yang sangat signifikan dan pada saat itu sangat terbatas dan susah, jadi di toko Batik Trusmi Hafiyan untuk mendatangkan customer itu hampir banyak ke media sosial. Tentu bukan di katakan hal yang cepat dan mudah juga karena sebelumnya di toko Batik Trusmi Hafiyan lebih ke tradisional atau intraksi secara langsung pembeli dan penjual.
"Selanjutnya untuk meningkatkan kembali daya saing Batik Trusmi Hafiyan ini strategi untuk kembali ke semula itu bagaimana?" Tanya Putri ke pegawai Batik Trusmi Hafiyan, pegawai Batik Trusmi Hafiyan menjawab "Strategi untuk memulihkannya dengan data customer yang sudah ada "say hai" ke pelanggan adanya produk baru dan lain-lainya, jadi walaupun adanya pandemi covid-19 kita masih bisa melayan pelanggan-pelanggan secara online, dan tetap mempromosikan adanya produk baru. Selama pemulihan itu tidak ada interaksi di toko langsung meloncat tinggi jadi jalannya pelan-pelan."