Pendidikan agama Islam juga sangat ber pengaruh dan berperan penting dalam membentuk sikap toleransi beragama di komunitas berbeda-beda.Hal ini bahwa ajaran dasar Islam pada hakikatnya menekankan pada nilai-nilai toleransi dan perdamaian yang diungkapkan dalam Al-Qur'an,Dan pendidikan agama Islam sangat ditanamkan prinsip toleransi melalui pendekatan integratif, dialog antaragama, dan pendidikan tradisi agama lain khususnya di beberapa lembaga pendidikan.Nilai-nilai toleransi dan perdamaian merupakan bagian integral dari ajaran Islam.Untuk memahami bagaimana Islam menjunjung tinggi konsep toleransi beragama, maka perlu ditelaah lebih dalam sejarah dan ajaran  dasar agama ini. Islam,  salah satu agama terbesar di dunia, tidak hanya menekankan kepatuhan terhadap prinsipnya sendiri, tetapi juga menekankan pentingnya menghormati agama yang berbeda.
Pentingnya mengetahui tentang tradisi agama lain,karna sangat ber pengaruh sekal dapat memuat pelajaran yang mengajarkan tentang  tradisi dan kepercayaan agama lain, tidak hanya sebagai materi teori tetapi juga sebagai sarana menimbulkan empati dan kesadaran akan membantu siswa memahami bahwa meskipun adanya perbedaan  di antara keyakinan dan praktik, terdapat banyak kesamaan dengan nilai-nilai moral dan etikanya.
Adanya Kurikulum Agama Islam itu harus dirancang  tidak hanya mengajarkan  ajaran pendidikan Islam saja, tetapi juga memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang agama dan kepercayaan lain.Dalam hal ini sangat mencakup mempelajari sejarah, nilai-nilai dan praktik agama lain dengan tujuan yang ada untuk meningkatkan Toleransi dan pemahamannya.
Pentingnya pendidikan  Islam juga tercermin dalam mendidik umat beragama bagaimana Menghadapi kegagalan dan kesulitan.Sehubungan dengan itu, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada keberhasilan akademis saja, namun juga pada pengembangan kekuatan emosional dan mental yang mampu menghadapi tantangan hidup.Pelatihan ini berfokus pada ketahanan, daya tahan, dan keberanian.Pendidikan agama Islam juga berperan penting dalam membentuk sikap sosial.Dengan mengajarkan pentingnya berbagi, kepedulian sosial, dan kerjasama, pelatihan ini membantu masyarakat tidak hanya fokus pada diri mereka sendiri, tetapi juga pada lingkungan sosial, yang penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan toleran.
Dari perspektif adanya identitas tersebut,pendidikan agama Islam memberikan  landasan bagi umat beragama untuk memahami siapa dirinya dan apa perannya dalam  masyarakat.Pemahaman yang mendalam terhadap ajaran agama membuat umat beragama mampu membangun jati diri yang kuat dan tidak mudah tergoyahkan olehÂ
berbagai kendala sosial atau budaya.Selain itu, pendidikan agama Islam juga berperan penting dalam meningkatkan kecerdasan emosional umat beragama.Hal ini dapat membantu menghasilkan individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual  tetapi juga cerdas secara emosional dengan mengajarkan pentingnya pengendalian emosi, empati, dan kepekaan terhadap emosi orang lain.
 Sikap merupakan keadaan kesiapan atau kesiapan terjadinya suatu tindakan atau perilaku.Sikap, sebagai disposisi dan kecenderungan berperilaku, memberi arah pada tindakan dan perbuatan seseorang.Namun demikian bukan berarti segala tindakan dan tindakan  seseorang sama dengan sikap yang ada pada dirinya. Kadang-kadang orang berperilaku dengan cara yang bertentangan  dengan  sikap mereka sendiri.Sikap-sikap tersebut merupakan hasil pengalaman hidup dan kebiasaan yang membentuk kepribadian seseorang.Dalam pandangan  Islam sendiri, sikap seringkali disamakan atau disamakan dengan  akhlak.Toleransi beragama yakni toleransi yang mencakup permasalahan keyakinan  yang berkaitan dengan keyakinan dan ketuhanan masyarakat. Masyarakat harus diberi kebebasan untuk meyakini dan menganut (memiliki keyakinan terhadap) agama pilihannya.Mereka juga harus diberikan  kebebasan untuk mengamalkan ajaran yang dianut atau  diyakininya.
 Toleransi mencakup menjamin keselamatan individu, harta benda, dan adanya  masyarakat yang sedikit dengan  menghormati antar agama, moral, dan institusi, serta menghormati pendapat orang lain tanpa  berselisih paham dengan orang lain.Beda keyakinan dan agama boleh saja diterima, sepanjang penerimaannya tidak melanggar norma hukum perdamaian di masyarakat.
Toleransi terhadap selepasnya beragama dengan hakikatnya adalah upaya menjaga silahturahmi antar umat beragama tanpa adanya kebebasan beragama.Tanpa kebebasan beragama, mungkin tidak akan timbul keharmonisan, karena hanya akan terjadi konflik timbal balik antara pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain.Kerukunan dan toleransi antar umat beragama merupakan bagian penting dari ajaran Islam karena semua ajaran Islam pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan keharmonisan dalam masyarakat dan dunia manusia berdasarkan rasa saling mencintai dan menghormati.Diperlukan sikap toleran khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam pendidikan agama Islam, sikap toleransi perlu dimasukkan ke dalam literatur pembelajaran agar sangat memudahkan pendidik dalam memberikan pengetahuan tentang topik tersebut. Allah berfirman dalam Q.S Al-Kafirun/109 : 6 Terjemahan : "Untukmu agamamu dan untukku agamaku''Â
Dalam perspektif Islam, toleransi beragama bukanlah saling integrasi dalam keimanan.Mereka juga tidak bisa saling memahami keyakinan dan agama yang berbeda.Toleransi merupakan suatu dinamika sosial, sehingga terdapat batasan umum yang menjadi pedoman dalam menaati peraturan.Inilah hakikat toleransi yang sesungguhnya, menciptakan peluang bagi masing-masing pihak untuk melakukan pengendalian diri dan saling menghormati multikulturalisme tanpa  terintimidasi atau terancam oleh keyakinan  dan hak masing-masing.
Timbulnya ke pekaan dengan umat beragama yang diartikan sebagai bentuk toleransi dapat menekan atau meminimalisir konflik antar umat beragama.Toleransi beragama pada berarti tidak hanya menghormati kepercayaan dan keyakinan di setiap agamanya,Umat beragama tetapi juga menghormati dan memahami budaya  umat beragama.Toleransi beragama sangat dapat mendukung terbentuknya pada masyarakat yang dijiwai nilai-nilai supranatural.