Mohon tunggu...
putri ayu khairunnisa
putri ayu khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap Pengembangan Toleransi Antarumat Beragama

23 September 2024   07:44 Diperbarui: 23 September 2024   07:57 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan agama Islam juga sangat ber pengaruh dan berperan penting dalam membentuk sikap toleransi beragama di komunitas berbeda-beda.Hal ini bahwa ajaran dasar Islam pada hakikatnya menekankan pada nilai-nilai toleransi dan perdamaian yang diungkapkan dalam Al-Qur'an dan Hadits, serta praktik kehidupan Nabi Muhammad SAW.Dan pendidikan agama Islam sangat ditanamkan prinsip toleransi melalui pendekatan integratif, dialog antaragama, dan pendidikan tradisi agama lain khususnya di beberapa lembaga pendidikan.Nilai-nilai toleransi dan perdamaian merupakan bagian integral dari ajaran Islam.Untuk memahami bagaimana Islam menjunjung tinggi konsep toleransi beragama, maka perlu ditelaah lebih dalam sejarah dan ajaran dasar agama ini. Islam, salah satu agama terbesar di dunia, tidak hanya menekankan kepatuhan terhadap prinsipnya sendiri, tetapi juga menekankan pentingnya menghormati agama yang berbeda.

Pentingnya mengetahui tentang tradisi agama lain,karna sangat ber pengaruh sekal dapat memuat pelajaran yang mengajarkan tentang tradisi dan kepercayaan agama lain, tidak hanya sebagai materi teori tetapi juga sebagai sarana menimbulkan empati dan kesadaran akan membantu siswa memahami bahwa meskipun adanya perbedaan di antara keyakinan dan praktik, terdapat banyak kesamaan dalam nilai moral dan etika .

Adanya Kurikulum Pendidikan Agama Islam itu harus dirancang tidak hanya mengajarkan ajaran pendidikan Islam saja, tetapi juga memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang agama dan kepercayaan lain.Dalam hal ini sangat mencakup mempelajari sejarah, nilai-nilai dan praktik agama lain dengan tujuan yang ada untuk meningkatkan Toleransi dan pemahamannya.

Pentingnya pendidikan Islam juga tercermin dalam mendidik umat beragama bagaimana menghadapi kegagalan dan kesulitan. Dalam kaitan ini, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada keberhasilan akademis, tetapi juga pada pengembangan kekuatan emosional dan mental yang memungkinkan seseorang menghadapi tantangan hidup.Pelatihan ini menekankan ketahanan, ketekunan, dan ketabahan. Pendidikan agama Islam juga berperan penting dalam membentuk sikap sosial.Dengan mengajarkan pentingnya berbagi, kepedulian sosial, dan kolaborasi, pelatihan ini membantu mengembangkan individu yang tidak hanya fokus pada diri sendiri, tetapi juga peduli terhadap lingkungan sosialnya.Nilai-nilai tersebut penting bagi terciptanya masyarakat harmonis dan toleran.

Dari perspektif pembentukan identitas tersebut,pendidikan agama Islam memberikan landasan bagi umat beragama untuk memahami siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat.Pemahaman yang mendalam terhadap ajaran agama membuat umat beragama mampu membangun jati diri yang kuat dan tidak mudah tergoyahkan oleh berbagai kendala sosial atau budaya.Selain itu, pendidikan agama Islam juga berperan penting dalam meningkatkan kecerdasan emosional umat beragama.Hal ini dapat membantu menghasilkan individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga cerdas secara emosional dengan mengajarkan pentingnya pengendalian emosi, empati, dan kepekaan terhadap emosi orang lain.

Sikap merupakan keadaan kesiapan atau kesiapan terjadinya suatu tindakan atau perilaku.Sikap, sebagai disposisi dan kecenderungan berperilaku, memberi arah pada tindakan dan perbuatan seseorang.Namun demikian bukan berarti segala tindakan dan tindakan seseorang sama dengan sikap yang ada pada dirinya. Kadang- kadang orang berperilaku dengan cara yang bertentangan dengan sikap mereka sendiri.Sikap-sikap tersebut merupakan hasil pengalaman hidup dan kebiasaan yang membentuk kepribadian seseorang.Dalam pandangan Islam sendiri, sikap seringkali disamakan atau disamakan dengan akhlak.Toleransi beragama yakni toleransi yang mencakup permasalahan keyakinan yang berkaitan dengan keyakinan dan ketuhanan masyarakat. Masyarakat harus diberi kebebasan untuk meyakini dan menganut (memiliki keyakinan terhadap) agama pilihannya.Mereka juga harus diberikan kebebasan untuk mengamalkan ajaran yang dianut atau diyakininya.

Toleransi mencakup menjamin keselamatan individu, harta benda, dan kelompok minoritas dalam masyarakat dengan menghormati agama, moral, dan institusi, serta menghormati pendapat orang lain tanpa berselisih paham dengan orang lain.Beda keyakinan dan agama boleh saja diterima, sepanjang penerimaannya tidak melanggar norma hukum perdamaian di masyarakat.

Toleransi terhadap kebebasan beragama pada hakikatnya adalah upaya menjaga kerukunan antar umat beragama tanpa adanya kebebasan beragama.Tanpa kebebasan beragama, mungkin tidak akan timbul keharmonisan, karena hanya akan terjadi konflik timbal balik antara pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain.Kerukunan dan toleransi antar umat beragama merupakan bagian integral dari ajaran Islam.Sebab seluruh ajaran Islam pada hakikatnya adalah tentang menciptakan keharmonisan dalam jagat sosial dan kemanusiaan yang dilandasi rasa saling mencintai dan menghargai.Diperlukan sikap toleran khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam pendidikan agama Islam, sikap toleransi perlu dimasukkan ke dalam literatur pembelajaran agar sangat memudahkan pendidik dalam memberikan pengetahuan tentang topik tersebut. Allah berfirman dalam Q.S Al-Kafirun/109 : 6 Terjemahan : “Untukmu agamamu dan untukku agamaku’’

Dalam perspektif Islam, toleransi beragama bukanlah saling integrasi dalam keimanan.Mereka juga tidak bisa saling memahami keyakinan dan agama yang berbeda.Toleransi merupakan suatu dinamika sosial, sehingga terdapat batasan umum yang menjadi pedoman dalam menaati peraturan.Inilah hakikat toleransi yang sesungguhnya, menciptakan peluang bagi masing-masing pihak untuk melakukan pengendalian diri dan saling menghormati multikulturalisme tanpa terintimidasi atau terancam oleh keyakinan dan hak masing-masing.

Timbul kesadaran antar umat beragama yang diartikan dalam bentuk toleransi dapat menekan atau meminimalisir konflik antar umat beragama.Toleransi beragama pada berarti tidak hanya menghormati teologi dan keyakinan masing-masing agama dan umat beragama , tetapi juga menghormati dan memahami budaya umat beragama . Toleransi beragama sangat dapat mendukung terbentuknya pada masyarakat yang dijiwai nilai-nilai supranatural.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun