Mohon tunggu...
Putri Ayu Amanda
Putri Ayu Amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif di kampus semarang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Kisah Mas Alief, Pemuda 20 Tahun yang Merintis dalam Dunia Pedagang

9 Juni 2024   17:28 Diperbarui: 9 Juni 2024   17:45 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Semarang, Jawa Tengah/Dokpri

SEMARANG (09/06/24). Pedagang Kaki Lima (PKL) merupakan sangat identik dengan dagangan yang bervariasi mulai dari makanan hingga ke barang. Di berbagai kota tentunya terdapat banyak pedagang kaki lima di pinggiran jalan, termasuk di Kota Semarang ini. 

Pedagang kaki lima tidak hanya sebagai penyedia kebutuhan, namun juga dapat sebagai penunjang perekonomian masyarakat lokal. Masyarakat di Indonesia, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah, banyak yang memilih kehidupannya sebagai pedagang kaki lima baik di daerah kunjungan wisata, area sekitar jalan besar, maupun di sekitar wilayah pendidikan.

Kita dapat jumpai berbagai pedagang kaki lima di sekitar area pendidikan entah itu wilayah sekolah hingga tingkat universitas. Mas Alief, salah satu masyarakat yang memilih untuk melanjutkan hidupnya sebagai pedagang siomay di sekitar Universitas Negeri Semarang. Ia berhasil untuk meraih pendapatan yang cukup fantastis di usianya yang tergolong cukup muda yaitu 20 tahun dengan berjualan siomay di daerah Kampus Universitas Negeri Semarang ini.

Berawal dari Mas Alief yang baru saja menyelesaikan pendidikan nya di tingkat SMA. Ia merupakan kelahiran tahun 2004 yang dimana usia nya baru menginjak 20 tahun. Awalnya ia tidak ada pikiran untuk melanjutkan kehidupannya di dunia pedagang ini. Setelah tamat SMA, ia mendaftar sebagai pegawai di sebuah perusahaan di daerah Kebumen. 

Namun, setelah ditunggu berbulan-bulan tidak ada hasil atau panggilan dari Perusahaan tersebut. Karena situasi yang sangat mendesak dimana Mas Alief harus segera mencari pekerjaannya, alhasil Mas Alief diajak seorang temannya untuk berjualan siomay. Mas Alief, tidak menolak dikarenakan memang dia sangat butuh pekerjaan sebagai ladang pendapatan ia menghidupi kehidupannya.

Awal Juli 2023, ia memulai karirnya yakni berjualan siomay di daerah Gunungpati, Kota Semarang. Ia menjaga kebersihannya dalam berjualan serta menjaga sopan santun terhadap pembeli membuat siomay Mas Alief ini banyak dipadati oleh pembeli, terutama mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Dengan niat awal yaitu untuk bisa menghidupi kehidupannya tetapi sudah rezeki Mas Alief. 

Walaupun dagangan Mas Alief dikunjungi banyak pembeli, Mas Alief tetap menjaga kualitas serta kebersihan dari dagangannya. Tak heran juga apabila dagangan Mas Alief dikunjungi banyak pembeli dikarenakan siomay Mas Alief yang berjualan di daerah sekitar Gerbang Utama UNNES sangatlah lezat dan patut untuk dicoba bagi Mahasiswa Unnes. Dengan berjualan siomay selama 1 tahun ini, Mas Alief berhasil meraih omzet Rp4.000.000 per-bulannya. 

Semangat dari Mas Alief yang berani untuk mencoba semua tantangan dan juga pantang menyerah yang luar biasa membanggakan, dapat meningkatkan semangat serta motivasi dari sikap Mas Alief tersebut. 

Diharapkan anak muda yang ingin merintis untuk mendapatkan pekerjaan maupun di lingkup dunia pendidikan dapat terinspirasi dengan pembelajaran dari Mas Alief. 

Lalu, ia memberi informasi juga bahwasanya jangan lupa untuk terus berdoa dan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena apabila usaha tanpa dibarengi oleh doa maka usaha tersebut akan sia-sia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun