Mohon tunggu...
Putri AuliaAzali
Putri AuliaAzali Mohon Tunggu... Lainnya - masih mencari jati diri

mahasiswa matematika uin walisongo semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Macam-macam Pondok Pesantren

17 Juni 2020   16:38 Diperbarui: 11 Juni 2021   06:06 14107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional islam, tempat para santri belajar agama islam dan menerapkan ajaran islam menjadi bentuk perilaku yang islam. Secara garis besar, pondok pesantren dibagi menjadi tiga yaitu salaf, khalaf dan perpaduan antara salaf dan khalaf.

Baca juga: Tips Mengirim Anak Belajar ke Pondok Pesantren

Berikut adalah perbedaan antara pesantren salaf, khalaf dan perbedaan antara salaf dan khalaf:

Pondok Salaf

1. Mempertahankan pengajaran kitab-kitab kuning sebagai inti pendidikan tanpa mengenalkan pengajaran pengetahuan umum.

2. Menggunakan metode bandongan sorogan dan hafalan dalam bentuk nadzom.

  • Santri dibiasakan hidup dalam kesalehan ritual (salat jamaah, salat lail, puasa sunnah).
  • Santri tidak mengharapkan ijazah untuk melanjutkan kejenjang yang tinggi.
  • Saat kembali ke tempat asal, para santri biasanya menjadi guru ngaji serta peran keagamaan.
  • Fasilitas sarana prasarana biasanya sederhana dan seadanya.
  • Jenjang pendidikan tidak dibatasi waktu, usia namun penguasaan kitab ditentukan dari yang rendah sampai yang paling tinggi.

Baca juga: Konsep "Segitiga Emas" ala Pondok Pesantren Darul Ihsan Menganti Gresik

Pondok Khalaf

  • Memasukkan pelajaran-pelajaran umum dalam madrasah yang dikembangkan secara klasik.
  • Menggunakan metode sistem klasikal (madrasah), kurikulum mata pelajaran umum dan ketrampilan yang dipadukan dengan agama.
  • Dalam kehidupannya, santri disesuaikan dengan program pendidikan nasional/pendidikan formal.
  • Ijazah diperlukan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
  • Lulusan pesantren khalaf biasanya diharapkan mampu menjadi cendekiawan muslim yang bermanfaat bagi agama, masyarakat dan negara.
  • Fasilitas sarana dan prasarana lebih diseuaikan dengan kebutuhan santri agar KBM berjalan lancar dan memperhatikan kesehatan.
  • Jenjang pendidikan dibatasi dengan waktu dan usia.

Baca juga: 3 Manfaat Bersekolah di Pondok Pesantren

Perpaduan antara Salaf dan Khalaf

  • Mengajarkan kitab kuning, juga mengajarkan mata pelajaran umum
  • Selain menggunakan metode bandongan/ sorogan, hafalan namun juga menggunakan metode pembelajaran yang modern seperti diskusi, ceramah, presentasi.
  • Santri dibiasakan bersifat kesalehan ritual kesalehan ritual individual dan juga menumbuhkan kesalehan sosial.
  • Memiliki keilmuan dari kitab-kitab kuning dan mencari penghidupan dari pemerintahan.
  • Alumni santri boleh kembali ke daerah asal untuk melakukan pembaharuan kehidupan, sehingga daerah tersebut menjadi maju.
  • Fasilitas sarana prasarana disesuaikan dengan kebutuhan dengan tetap berprinsip kesederhanaan dan kehematan.
  • Jenjang pendidikan dibatasi oleh waktu minimal, tetapi memberikan kesempatan bagi yang proses belajarnya kurang standar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun