Rapat Kerja yang baru-baru ini diadakan oleh Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian pada agenda evaluasi anggaran tahun 2024; kegiatan RKA K/L dan RKP K/L tahun 2025; dan Isu-isu aktual lainnya. Salah satu topik penting yang dibahas adalah penanganan dampak El Nino dan efeknya terhadap sektor pertanian di Indonesia.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini, mengkritik alokasi anggaran yang dinilai kurang serius dalam menangani isu pangan di tengah fenomena El Nino. Beliau menekankan bahwa negara perlu menunjukkan komitmen lebih dalam menghadapi krisis pangan global, perubahan iklim, dan penurunan produktivitas lahan.
"Tambahan kalau lihat anggarannya pak menteri ini Kementan ini enggak serius ini negara itu ngomongin tentang pangan, ngomongin tentang sekarang hari ini ada krisis pangan global misalnya, ngomongin tentang El Nio ngomongin tentang climate change yang tidak mendukung atas produktivitas  pangan kita, eh lahan yang sudah banyak turun enggak ada seriusnya negara ini terhadap kemandirian kedaulatan pangan ," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
Prediksi menunjukkan bahwa musim kemarau di Indonesia akan berlangsung dari Juni hingga September 2024, dengan puncaknya pada Agustus 2024. Oleh karena itu, dampak El Nino terhadap produksi pangan dalam negeri perlu segera diantisipasi.
Untuk mengantisipasi berbagai langkah strategis dibahas untuk mengatasi dampak El Nino terhadap sektor pertanian. Berikut beberapa langkah yang diusulkan:
Pengelolaan Sumber Daya Air
Untuk memastikan pasokan air yang stabil selama musim kemarau, pembangunan dan pemeliharaan sistem irigasi, pompanisasi serta pembuatan embung atau waduk menjadi prioritas. Infrastruktur ini sangat penting untuk mendukung pertanian dalam kondisi kekeringan.
Diversifikasi Tanaman
Petani didorong untuk menanam varietas tanaman yang tahan kekeringan guna mengurangi ketergantungan pada tanaman yang membutuhkan banyak air. Diversifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Sistem Peringatan Dini
Implementasi sistem meteorologi canggih diperlukan untuk memberikan prakiraan cuaca dan peringatan dini. Dengan informasi ini, petani dapat mempersiapkan diri dan menyesuaikan jadwal tanam mereka, sehingga mengurangi risiko kerugian.
Dukungan Keuangan dan Subsidi
Penyediaan bantuan keuangan seperti subsidi untuk benih, pupuk, dan input pertanian lainnya diusulkan guna membantu petani pulih dari kerugian akibat El Nino. Dukungan ini diharapkan dapat menjaga stabilitas produksi pangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H