Paris adalah salah satu kota termahal di Eropa untuk ditinggali. Gak heran kalo kita membandingkan Jakarta dan Paris di situs Expatistan, Paris 105% lebih mahal dari Jakarta. Angka ini memang bikin jiper untuk kita warga negara berkembang. Tapi, apakah angka ini bikin kita menyurutkan niat ke traveling ke sana? Jangan dong. Berikut saya jelaskan bagaimana cara menghemat uang di Paris.
1. Beli carnet. Sistem transportasi di Paris terintegrasi dan menggunakan hanya 1 tiket (tidak termasuk tiket RER ke luar Paris-seperti Versailles dan Disneyland). TIket ini namanya "t+" dan harganya 1.70 euro per tiket. 1 tiket ini berlaku selama 90 menit untuk penggunaan metro, RER dalam kota, bus, dan tram Paris. Supaya lebih hemat, belilah 1 pak tiket t+ yang disebut "carnet". Kamu akan mendapatkan 10 tiket t+ seharga 13.70 euro. Lebih hemat 3.30 euro dibandingkan pembelian normal 10 tiket seharga 17 euro. Semua mesin tiket melayani pembelian carnet.
2. Naik transportasi umum dari Bandara Charles de Gaulle. Harga tiket RER ke kota (bisa transfer ke metro) adalah 9.75 euro,durasi 25-40 menit. Alternatif lain adalah naik RoissyBus (10.5 euro, durasi 60 menit), Bus 350 (6 euro, durasi 80 menit), dan Bus 351 (6 euro, durasi 80-90 menit).
3. Jangan naik taksi, apalagi dari bandara! (tips umum buat budget traveler, hehe)
4. Keliling kota naik sepeda. Pemerintah Kota Paris memiliki sistem bike-sharing bernama Velib yang bisa kita gunakan gratis untuk 30 menit pertama. Sistem ini sudah luas, terdiri dari 1.800 halte sepeda dan 20.000 buah sepeda yang siap digunakan. Jika ingin memakai sepeda 1 hari unlimited, kamu bisa membeli 1-day pass dari website Velib seharga 1.70 euro. Jangan lupa selalu utamakan keselamatan ketika naik sepeda ya!
5. Masuk Louvre gratisan. Louvre adalah museum yang paling dikunjungi di dunia, dengan alasan yang masuk akal. Pada bulan Oktober sampai Maret, setiap hari Minggu pertama dalam bulan berjalan, kamu bisa melihat lukisan La Joconde (Mona Lisa) tanpa harus membayar tiket masuk. Kalau itu belum cukup, setiap Jumat malam (18.00-21.45), tiket akan gratis jika kamu berumur di bawah 26 tahun, tinggal bawa paspormu saja!
6. Masuk museum mahal, gratisan. Setiap hari Minggu pertama di bulan berjalan, kamu bebas masuk museum mana saja di Paris tanpa membayar tiket masuk. Kan enak bisa masuk Musee d'Orsay yang super keren itu secara gratis. Tapi siap-siap saja dengan antrian panjang karena semua turis tau!
7. Ikutan Free Walking Tour. Kenapa bisa gratis? Karena tur jenis ini hanya mengandalkan tips yang didapat dari peserta. Biasanya di dalam 1 kota terdapat tur-tur sejenis, pilihlah yang sesuai dengan minat kamu. Seperti contoh New Sandemans Europe Tour ini mendatangi objek-objek penting di Paris selama 150 menit. Saya pernah menemukan tur tematik seperti Jewish Free Walking Tour di Krakow. Tur-tur seperti ini terdapat di kota-kota turis di Eropa, tinggal search saja di Google. Saya pernah ikut Ljubljana Free Walking Tour di Slovenia dan it was a very good value to spend time. Selain kita bisa bertemu dengan traveler dari berbagai negara dan mendapatkan informasi dari orang lokal, kita juga bisa memberikan tip semampu kita.
8. Supaya bisa makan murah, belanja bahan makanan di supermarket saja. Kamu bisa menemukan supermarket di mana saja, contoh jaringan ritel yang paling umum adalah Carrefour Express dan Le Marche Franprix. Toko ini menyediakan roti, minuman, sandwich siap makan, makanan beku, buah-buahan, sayur-sayuran, dll. Beberapa produk lebih murah dari pada kalau kita beli di Jakarta seperti susu dan jus. Masaklah bahan tersebut di hostel atau beli bahan jadi dan piknik di taman-taman kota Paris. Beli roti di "Boulangerie/Patisserie" lebih murah dan banyak varian dari pada beli di supermarket.
9. Tinggal di hostel atau sewa kamar di AirBnb. Harga per bed di dormitory mulai dari 15 euro. Karena jaringan metro Paris luas dan banyak, gak masalah sewa kamar agak jauh dari pusat kota, asal dekat dengan stasiun metro.
10. Couchsurfing (CS). CS adalah sistem pertemanan yang anggotanya saling memberikan akomodasi gratis kepada anggota lain. Tapi, jangan anggap CS sebagai ajang aji mumpung gratisan. Spirit CS lebih dari itu. Dengan saling mengunjungi, kita dapat mengenal orang dari negara lain, mengetahui kebudayaan dan kebiasaan di rumah masing-masing, dan bisa jadi teman seumur hidup. Saya banyak menggunakan CS selama keliling Eropa, mulai dari dapat host seorang DJ di Berlin, transgender di Paris, mahasiswa di Wroclaw, imigran Romania di Praha, guru di Budapest, diplomat Indonesia di Roma, dan bertemu orang-orang baik lainnya. Saya selalu bersikap positif tentang pendapat mereka terhadap Islam dan Indonesia. Paling tidak, seorang host saya di Krakow berubah pandangannya terhadap Islam setelah bertemu saya. CS adalah cara traveling yang life-changing dan full of joy.