Sesampainya di rumah gadis itu, ia berpamitan untuk masuk kerumahnya "Kak aku masuk duluan ya, hati hati di jalan, di jaga kesehatannya ya, jangan sampe sakit lagi entar klo sampe rumah kabarin" ujar gadis itu sebelum beranjak dari tempatnya
"iya cantik" jawab pria itu menyunging senyumnya, saat gadis itu mulai melangkah tangannya di cengkal oleh pria itu "La, aku pengen hubungan lebih dari teman?" ujar pria itu, gadis itu sedikit terkejut dengan pertanyaan pria itu, lebih dari sekedar teman? Maksudnya pacar? "mmaksud kkak?" Jawab gadis itu agak gugup
"Nala mau gak temenin aku ? Nala Will You Be My Lover?" ucap pria itu penuh keyakinan. Gadis itu mencoba menatap mata pria itu mencari kebohongan di sana namun nihil hanya ada sorot ketulusan di sana, gadis itu tidak tau harus menjawab apa, namun gadis itu juga tak bisa membohongi perasaannya, ia juga sudah mulai nyaman dengan kehadiran pria itu di hidupnya.
Gadis itu menghembuskan nafasnya perlahan, berucap " Iyaa Aku mau, asal kamu gak main main dengan perasaan ku, jangan pernah kecewakan perasaan ku, jangan biarkan aku menangis karena ulahmu, selalu buat aku tersenyum karena tingkahmu"
"apa kamu sanggup?" lanjutnya "In sya Allah aku sanggup Nala, terima kasih banyak, hari ini adalah hari yang paling berarti dalam hidupku" ujar pria itu tak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya, tangannya meraih gadis itu untuk masuk kedalam pelukannya.
Mengecup singkat kening gadis itu, ia terlalu bahagia saat ini, hari yang ia nanti nanti, hari yang ia anggap mustahil, lebih dari setengah tahun lamanya ia bersabar akhirnya membuahkan hasil yang sangat memuaskan, ingin sekali pria itu berteriak bahwa ia sangat bahagia.
-Jangan benci nanti cinta
TAMAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H