Mohon tunggu...
Lalaa
Lalaa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis kecil

Penulis buku berjudul “self love” terbit pada tahun 2023 QRBN 62-124-3243-896 Penulis buku berjudul “see you soon my temporary teacher”terbit pada tahun 2024 ISBN 978-623-385-466-5 Penulis lebih dari antologi 25 buku antologi cerpen dan puisi

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Benci Jadi Cinta (Tamat)

20 Juli 2024   17:34 Diperbarui: 20 Juli 2024   17:40 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Sesampainya di rumah gadis itu, ia berpamitan untuk masuk kerumahnya "Kak aku masuk duluan ya, hati hati di jalan, di jaga kesehatannya ya, jangan sampe sakit lagi entar klo sampe rumah kabarin" ujar gadis itu sebelum beranjak dari tempatnya 

"iya cantik" jawab pria itu menyunging senyumnya, saat gadis itu mulai melangkah tangannya di cengkal oleh pria itu "La, aku pengen hubungan lebih dari teman?" ujar pria itu, gadis itu sedikit terkejut dengan pertanyaan pria itu, lebih dari sekedar teman? Maksudnya pacar? "mmaksud kkak?" Jawab gadis itu agak gugup

"Nala mau gak temenin aku ? Nala Will You Be My Lover?" ucap pria itu penuh keyakinan. Gadis itu mencoba menatap mata pria itu mencari kebohongan di sana namun nihil hanya ada sorot ketulusan di sana, gadis itu tidak tau harus menjawab apa, namun gadis itu juga tak bisa membohongi perasaannya, ia juga sudah mulai nyaman dengan kehadiran pria itu di hidupnya.

Gadis itu menghembuskan nafasnya perlahan, berucap " Iyaa Aku mau, asal kamu gak main main dengan perasaan ku, jangan pernah kecewakan perasaan ku, jangan biarkan aku menangis karena ulahmu, selalu buat aku tersenyum karena tingkahmu"

"apa kamu sanggup?" lanjutnya "In sya Allah aku sanggup Nala, terima kasih banyak, hari ini adalah hari yang paling berarti dalam hidupku" ujar pria itu tak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya, tangannya meraih gadis itu untuk masuk kedalam pelukannya.

 Mengecup singkat kening gadis itu, ia terlalu bahagia saat ini, hari yang ia nanti nanti, hari yang ia anggap mustahil, lebih dari setengah tahun lamanya ia bersabar akhirnya membuahkan hasil yang sangat memuaskan, ingin sekali pria itu berteriak bahwa ia sangat bahagia.

-Jangan benci nanti cinta

TAMAT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun