Mohon tunggu...
Lalaa
Lalaa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis kecil

Penulis buku berjudul “self love” terbit pada tahun 2023 QRBN 62-124-3243-896 Penulis buku berjudul “see you soon my temporary teacher”terbit pada tahun 2024 ISBN 978-623-385-466-5 Penulis lebih dari antologi 25 buku antologi cerpen dan puisi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Embun pagi

12 Maret 2023   18:44 Diperbarui: 12 Maret 2023   18:47 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Embun yang cantik

     "Ayo cepat 10 menit lagi semua tenda harus sudah berdiri" ujar panitia youth camp."buset dah 10 menit suruh bikin tenda mana cukup ini aja baru bikin patokan" bisik seorang gadis tomboy, panggil saja ia Dian.

    "Perhatian semuanya segera baris didepan saya" ujar panitia youth camp.Dian dengan rasa jengkel karena tendanya susah untuk berdiri mulutnya komat-kamit seperti membaca mantra karena kelompoknya tak ada yang membantu untuk mendirikan tenda, terlebih harus diberi waktu untuk mendirikan nya, seperti sebuah nasibnya dipagi itu.

Baca juga: Serpihan Luka

    Masing-masing kelompok diberikan tugas dari panitia youth camp untuk mencari kayu,bahan makanan,air dan lain lain untuk keperluan selama capm dihutan ini.kelompok Dian kebagian mendapat tugas mencari bahan makanan tentu saja itu adalah tugas tersulit, didalam hutan belantara seperti ini sulit untuk mendapatkan bahan makanan.Dian yang notabene nya cewek tomboy dan pemberani ia ingin protes ke panitia mengapa ia diberi yang ini?namun niatnya dicegah oleh seorang gadis muslimah yang berpakaian sangat tertutup dan memakai cadar dia berkata "sudah tidak perlu protes kita pasti bisa mencari bahan makanan disini,ayok" ajak gadis muslimah itu kepada Dian dan yang lainnya.

   Sudah cukup lama kelompok Dian berjalan kedalam hutan,namun juga tak kunjung menemukan bahan makanan sedikit pun, Semua fokus mencari hanya Dian yang selalu berdecak sendiri kesal lantaran tak kunjung menemukan.

     "sabar ya kita pasti bisa nemuin kok" ujar gadis muslimah tadi"apaan sih Lo dateng-dateng nyuruh sabar! Lo siapa hah?" "Masya Allah kita ini temen harus saling menguatkan" ujar gadis muslimah "apaan sih lo sok suci,segala pake cadar halah" ujar dian dengan muka songongnya "Jazakallahu Khairan" jawab sang gadis,ia sama sekali tak marah ataupun sedih karena yang berhak menilai kita hanyalah Tuhan yang maha esa,itulah yang ada dipikiran gadis muslimah itu.

   Sudah lama sekali berjalan akhirnya kelompok dian menemukan banyak sekali jamur yang bisa untuk dikonsumsi, mereka semua memunguti jamur jamur itu untuk dibawa pulang, karena dirasa jamur sudah banyak dan cukup mereka berniat untuk kembali ke tenda namun ditengah perjalanan mereka menemukan pohon apel yang sangat lebat buahnya,tanpa berpikir panjang mereka lalu mengambil nya namun sayang pohonnya terlalu tinggi, untung saja ada dian yang notabene nya adalah cewe tomboy jadi ia bisa memanjat pohon tinggi itu ."Awas hati hati" ujar semua nya bersamaan takut jikalau nanti dian terjatuh dari atas pohon, namun karena kelincahan nya dian dapat memanjat pohon dengan sangat mudah dan mulai mengambil buah apel itu dan dilempar kebawah agar dipunggut oleh yang lainnya,tak cukup sampai disitu ternyata di dekat situ ada sebuah sungai yang sangat jernih hingga terlihat banyak ikan yang berenang, tentu saja muncul ide dari mereka, mereka berniat untuk menangkap ikan tersebut tapi bagaimana caranya? Toh tidak ada alat untuk menjaring ataupun memancing ikan, namun tak ketinggalan sampai disitu dian yang banyak pengalaman ikut camp berniat untuk membuat perangkat ikan dari batu batu agar ikan dapat masuk dan terjebak disitu.

    Tak terasa lama berjalan mencari bahan makanan langit yang semulanya terik panas sudah berubah jadi senja,"weh lama banget ternyata kita nyarinya" ujar dian pada Semuanya" Ehh iya ayok kita cepet cepet kembali ke tenda kasian yang lain sudah menunggu pasti mereka sudah lapar juga" ujar salah satu dari mereka yang langsung disetujui oleh semuanya.

    Sesampainya mereka di tenda semuanya sudah terlihat menunggu"Kok lama banget sihh" ujar salah satu anggota kelompok lain "Weh lo pikir nyari bahan makanan di hutan belantara gini gampang hah" jawab dian emosi lantaran capek capek mencari sampai sana malah di komentari"sudah sudah sabar " ujar gadis muslimah menenangkan"klo gwe gk capek gwe ladenin lo!" ujar dian "lah lo pikir gwe takut?" tantang salah satu anggota kelompok tadi."sudah sudah ada apa ini,kita ini disini semuanya teman gausah ribut ribut" lerai panitia youth camp.

    Puncak acara youth camp yaitu malam api unggun adalah malam yang paling ditunggu tunggu dalam capm, semua orang berkumpul ditengah tengah lapangan yang dimana ditengah lapangan sudah ada kayu yang dibentuk menggunung yang siap untuk dibuat api unggun.

     Malam yang cukup dingin untuk hari ini dian mengambil jaketnya yang ada didalam tenda sebelum ikut berkumpul di lapangan namun ternyata di dalam tenda ada gadis muslimah tadi "kenapa lo gk ikut keluar?" tanya dian dingin "saya takut kegelapan" jawab gadis tadi terbata bata "lah lawak lo takut kegelapan ngapain ikut camping?" heran dian "saya ikut camping ini ya tujuan awalnya saya pengen hilangin rasa takut saya" jawab gadis tadi "ohh jadi gitu" jawab dian sedikit kasian melihat gadis itu ketakutan, meskipun sifatnya sangat bar bar dan ceplas-ceplos namun dia juga masih memiliki rasa kemanusiaan ia kasian dengan gadis itu tak tega juga ia akan meninggalkan nya sendirian ditenda ini"Gak usah takut yok bareng gwe" tawar dian hangat tak sedingin tadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun