A. Pengertian Pemasaran
       Pemasaran /marketing /taswiq secara etimologis berasal dari kata "pasar"(bahasa Indonesia) ,  "market" (bahasa Inggris), "souq" (bahasa Arab). Souq adalah "an Arabic word that means the place where selling and sales take place. The term is often used to designate the market in any Arabized or Muslim city2". Artinya : "Sebuah kata dalam bahasa Arab yang berarti tempat, (di mana) menjual dan penjualan berlangsung. Istilah ini sering digunakan untuk menunjukkan "pasar" di berbagai daerah Arab atau kota besar Muslim".
      Dalam Islam, pemasaran adalah disipilin bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholder-nya. Menurut prinsip syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi semangat beribadah kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, berusaha semaksimal mungkin untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan apalagi kepentingan sendiri.
      Produk bermanfaat apabila proses produksinya benar dan baik. Ada pun metode yang dapat digunakan agar proses produksi benar dan baik, menurut Al-Quran, sesuai petunjuk dalam QS. Al-An'am: 143, yang artinya, "Beritahukanlah kepadaku (berdasarkan pengetahuan) jika kamu memang orang-orang yang benar." Ayat ini mengajarkan kepada kita, untuk meyakinkan seseorang terhadap kebaikan haruslah berdasarkan ilmu pengetahuan, data, dan fakta.
Sejarah ilmu dan pemikiran pemasaran dalam Islam (Islamic Marketing), dapat disimpulkan melalui paparan berikut :
1. Cikal bakal ilmu pemasaran Islam sudah terlihat dari praktek bisnis Rasulullah SAW dan para saudagar Muslim terdahulu. Berikut beberapa tips pemasaran Rasulullah SAW :
a) Jujur adalah brand
b) Mencintai customer
c) Penuhi janji
d) Segmentasi ala Nabi Muhammad SAW
2. Pemikiran tentang pemasaran dalam Islam (Islamic marketing) sebagai sebuah disiplin ilmu, muncul seiring dengan berkembangnya ilmu Ekonomi Islam dan lembaga keuangan Islam di berbagai negara.