Mohon tunggu...
putri aprilia
putri aprilia Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

saya rajin menabung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bunuh Diri

23 Oktober 2023   01:47 Diperbarui: 23 Oktober 2023   01:58 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus bunuh diri semakin meningkat, pada tahun 2022 jumlah kasus bunuh diri  mencapai 900 kasus. Dan berdasarkan data pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Kepolisian RI  (Polri), ada 971 kasus bunuh diri diIndonesia sepanjan priode Januari hingga 18 Oktober 2023.  Bunuh diri ini terjadi pada anak muda, remaja, hingga orang tua. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan beberapa orang tersebut melakukan tindakan bunuh diri, seperti terjadinya masalah terhadap keluarga (perselingkuhan, ketidak harmonisan keluarga, broken home), bulliying, percintaan, trauma atau  ketakutan dan permasalahan yang lainnya.

Kasus bunuh diri ini sering terjadi karena hal ini sering dijadikan hal untuk mengakhiri hidup seseorang karena  merasa orang tersebut tidak pantas untuk hidup lagi, karena beberapa pemikiran dan masalah yang mereka punya, bahkan masyarakat masih menganggap sepele masalah ini , bunuh diri itu bisa terjadi karena gangguan mental, depresi, stres, dan faktor lainnya. Maka dari itu dia melampiaskan kepada dirinya, karena beranggapan bahwa dia adalah salah satu orang yang sangat menyedihkan, tidak berguna, tidak pantas hidup, bahkan tidak dianggap didunia ini.

Salah satu contohnya seperti percintaan,banyak dari remaja hingga orang tua memiliki masalah prcintaan, dimulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua , beberapa dari mereka pasti memiliki permasalahan hingga konflik yang berbeda-beda, ada yang percintaannya dipenuhi dengan rasa sakit seperti tindakan kekerasan, caci makian , hingga perselingkuhan, dan terjadinya pembatalan pernikahan, beberapa dari tidakan tersebut dapat menyebabkan beberapa orang mengalami stres dan depresi hingga munculnya pemikiran untuk bunuh diri, hal ini disebabkan karena beberapa faktor pola pikir manusia.

contoh kasus yang mungkin sering kita temui dikehidupan sehari hari yaitu tentang kenakalan anak remaja dibawah umur atau yang belum menikah, mereka melakukan hubungan diluar nikah hanya karena didasari cinta, kebanyakan pihak wanita akan merasakan ditinggalkan dalam keadaan hamil atau keadaan lainnya, bagi sebagian wanita akanmengalami depresi dan pemikiran-pemikiran diluar kendali mereka, ini juga salah satu hal yang bisa memicu pemikiran seseorang untuk melakukan bunuh diri.

orang mengalami hal tersebut akan terkena tekanan sosial dan juga menjadi pribadi yang lemah. adapun hal-hal untuk meminimalisir terjafinya bunuh diri.

Hal-hal untuk meminimalisir terjadinya bunuh diri :

1. Menghindari kesepian atau kesendirian

2. Memberi space untuk liburan dan menenangkan diri

3. Sempatkan jika ada masalah cerita ke orang yang dipercaya atau jika tidak ada bisa langsung konsultasi ke psikolog

4. Berfikir positif (memikirkan hal hal yang baik)

5. Beribadah

Lagi-lagi Seseorang melakukan bunuh diri bukan hanya karena mereka jauh dari tuhan atau orang yang kekurangan ekonomi, tapi karena mereka terlalu lama berada dalam tekanan yang mereka sendiri tidak bisa menghindari itu dalam tekanan yang mereka sendiri tidak bisa menghindari itu dalam waktu yang cukup panjang dan mereka tidak memiliki dukungan dari pihak manapun.

Dalam ilmu filsafat menurut Arthur Schopenhauer menjelaskan tentang pemikira pesimis dan kehendak penderitaan manusia.

Bunuh diri bisa terjadi karena pemikiran manusia yang pesimis dan merasa bahwa dalam dirinya hanya ada penderitaan pada kehidupannya bahkan orang orang seperti  ini hanya akan memikirkan dengan berakhirnya hidup atau yang kerap dibilang bunuh diri adalah solusi terakhir buat semua permasalahannya. Padahal tidak semua masalah akan selesai dengan cara bunuh diri. masih banyak hal dan solusi lain untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun