Mohon tunggu...
putri angsa
putri angsa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Artikel Utama

Waspadai Flek Paru-paru pada anak

13 Mei 2015   16:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:05 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Istilah flek cuma dijumpai di Indonesia, rata-rata yg dimaksud yaitu penyakit TB (tuberkulosis) yg lalu dinamakan TBC. Diagnosis TB kepada anak amat susah lantaran gejalanya tak khas atau bakal disebabkan penyakit lain. Gejala-gejala itu antara lain nafsu makan kurang, berat tubuh susah naik, anak tidak jarang kelihatan lesu, tak bergairah, mudah tertular infeksi saluran napas akut (tidak jarang demam, batuk & pilek), atau batuk kronik (lama).

Sensor penunjang yg amat sangat mutlak yaitu uji tuberkulin yg dinamakan Mantoux test. Timbulnya benjolan berukuran 10 mili meter atau lebih 2-3 hri sesudah penyuntikan Mantoux adalah bukti bahwa anak telah terinfeksi TB. Sensor Rontgen dilakukan buat menonton luasnya kelainan kepada paru-paru. Sensor darah buat diagnosis TB anak tak berperan utama.

Keluhan susah makan sanggup ialah gejala TB, namun tidak sedikit sekali kondisi atau penyakit lain yg akan menjadi penyebabnya. Contohnya, ganjalan di saluran cerna, infeksi kronik lain seperti cacingan, atau infeksi saluran kemih. Butuh sensor yg cek & menyeluruh kepada anak bersama masalah nafsu makan biar akan diperoleh diagnosis yg sesuai & tatalaksana yg tepat.

Bakteri tuberculosis mampu menyerang orang dewasa ataupun anak dibawah umur 2 th, orang yg mempunyai imunitas rendah & tinggal di lingkungan orang-otang penderita TBC pun rentan terinfeksi bakteri tuberculosis.

Gejala flek Paru-paru Pada Anak


  • Demam selagi 3 bln berturut-turut, keadaannya tak beralih walau bayi dikasih obat penurun panas.
  • Berat tubuh anak tak meningkat seiring bertambahnya umur walaupun asupan makanan bergizi telah tercukupi.
  • Diare kronik tetap menerus yg tak sanggup disembuhkan dgn obat biasa.


Sebaiknya jauhkan anak Kamu dari penderita TBC aktif karena penyakit ini dapat tersebar dgn enteng lewat hawa. diluar itu, memberi juga imunisasi BCG agar bayi mempunyai daya tahan badan yg kuat kepada serangan bakteri ini.

Keadaan bayi yg kekebalan badan alaminya belum sempurna rentan terkena flek paru-paru. Bayi yg menderita TBC berisiko lebih berat ketimbang orang dewasa. Kepada orang dewasa TB bakal terlokalisasi cuma di pari-paru sebab kekebalan badan orang dewasa sudah sempurna. Sementara terhadap bayi & anak-anak, bakteri mampu tersebar lewat aliran darah ke seluruhnya badan maka sanggup menyebabkan terjadinta TB hati, TB tulang, TB selaput otak atau meningitis kepada anak. Dikarenakan itu, flek paru-paru terhadap anak mesti diobati secepatnya jikalau telah terdeteksi.

Pengobatan penyakit Flek paru anak Memang benar-benar tidak sama dgn TBC dewasa. Rata Rata pengobatan kepada anak memakai obat Anti-TB yg dimakan tatkala 6 bln, pengobatan dapat bertambah 3 bln buat mencegah kekambuhan. Pengobatan mesti teratur & tak boleh berhentu sebelum disaat yg telah ditentukan. Jikalau berakhir kuman bakal muncul lagi & kebal kepada obat.

Tb terhadap anak tergantung dari daya tahan tubuhnya, tak seluruhnya anak yg mempunyai flek paru-paru dapat jatuh sakit. mungkin saja bayi terjangkit bakteri TB tetapi basil itu mati atau cuma bersarang di dalam badan, tak aktif & tak mengganggu.

Nah cukup sekian tulisan artikel tentang penyakit flek paru paru pada anak dan balita , semoga bagi para ibu bisa menjaga kesehatan sang buah hati gar selalu sehat dan Ibu  tidak senang  melihat perkembangan si kecil yang dengan normal normal. Si kecil menjadi  lincah, lucu, dan aktif bermain serta  ceria.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun