Mohon tunggu...
putri angsa
putri angsa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Mengatasi Alergi Kulit Pada Anak dan Balita

1 Mei 2015   10:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:29 1747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Untuk mengetahui penyebab alergi para ibu memang harus mencari tahu pemicunya. Coba kita ingat kemerahan pada kulit bayi timbul setelah dia kontak dengan sesuatukah? Misalnya kontak dengan bulu binatang piaran atau makanan yang mengandung protein hewani. Jika kamu sudah mengetahui penyebabnya akan lebih mudah untuk menghindari penyebab alergi pada bayi.
Tiba-tiba timbul kemerahan dan gatal pada kulit bayi bisa jadi karena alergi makanan,  debu, perubahan cuaca, bulu dan serangga. Biasanya reaksi kulit karena alergi akan langsung menimbulkan kemerahan di seluruh tubuh secara tiba-tiba.
Untuk mengobatinya para ibu harus konsultasi ke dokter spesialis kulit. Usahakan agar bayi tidak menggaruk tubuh yang kemerahan.  Kenakan pakaian yang longgar dan berbahan katun agar bayi tetap merasa nyaman. Kulit bayi cenderung lebih sensitif dibandingkan dengan kulit orang dewasa. Sehingga kulit bayi sangat peka dengan berbagai perubahan lingkungan. Dengan begitu sangat rentan dengan berbagai faktor yang mengakibatkan alergi bayi yang disebut dengan allergen. Saat bayi berusia 6 minggu kulit bayi mudah mengalami iritasi kulit, popok dan baju yang dikenakan serta karena gigitan serangga.
Bagaimana cara mengatasi alergi pada kulit bayi yang tepat ?
Biasanya orang tua mengatasi serangan penyakit alergi kulit ini hanya dengan menaburkan bedak bayi. Padahal cara ini tidak dianjurkan, karena sebisa mungkin tidak menangani keluhan ini dengan obat oral, bedak, salep dan beragam obat-obatan kimia lainnya. Biasanya orang tua mengatasi serangan penyakit kulit ini hanya dengan menaburkan bedak bayi. Padahal cara ini tidak dianjurkan, karena sebisa mungkin tidak menangani keluhan ini dengan obat oral, bedak, salep dan beragam obat-obatan kimia lainnya.
Penanganan alergi pada anak memang harus dilakukan secara benar dan berkesinambungan. “Pemberian obat terus-menerus bukanlah jalan terbaik. Yang paling ideal adalah menghindari pencetus yang bisa menimbulkan keluhan alergi tersebut,”
Secara teoritis, alergi memang tak bisa dihilangkan, tetapi dapat dijarangkan frekuensi kekambuhannya serta dikurangi beratnya keluhan. Dengan pertambahan usia anak, di usia 6-7 tahun, pencetus alergi makanan biasanya akan semakin berkurang atau hilang. “Namun, yang sering terjadi, orangtua justru terus memberikan makanan pencetus alergi pada anak, dengan tujuan agar anak kebal dan tidak lagi alergi. Ini tidak benar dan tidak akan mengurangi gejala alergi, tetapi malah memperberat.
Itulah beberapa hal yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasi dan mengobati alergi pada balita Anda. Semoga Artikel sederhana ini bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun